Penggunaan minyak goreng secara berulang masih saja dilakukan oleh para pedagang ayam goreng gerobak. Salah satu alasan penggunaan minyak goreng berulang agar lebih menghemat biaya produksi. Tetapi hal ini cukup memberikan dampak yang negatiif terhadap Kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas gizi ayam goreng dalam penggunaan minyak goreng berulang pada pedagang gerobak makanan. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen. Lokasi penelitian di Taruna Remaja Kota Gorontalo. Hasil penelitian penggunaan minyak goreng yang digunakan secara berulang dalah hal ini 3 kali penggorengan bahwa uji kadar protein sampel A melalui penggorengan dengan minyak baru (24,45%) minyak goreng bekas ke 1 (23,56%), minyak goreng bekas 2 (23,19%), Sampel B dalam minyak goreng baru (20,04%) minyak goreng bekas 1 (20.03%) minyak goreng bekas 2 (19.91%), Sampel C dalam minyak goreng baru (18.86%), minyak goreng bekas 1 (18.40%), minyak goreng bekas 2 (17.98%). Kadar lemak pada sampel A dalam penggunaan minyak goreng baru (17.04%) minyak goreng bekas1 (17.26%) minyak goreng bekas 2 (17.54%), Sampel B dalam penggunaan minyak goreng baru (17.74%) minyak goreng bekas 1 (17.87%), minyak goreng bekas 2 (17.92%). Sampel C dalam penggunaan minyak goreng baru (18.68%) minyak goreng bekas 1 (18.98%), dan minyak goreng bekas 2 (19.12%). Kadar Air pada sampel A dalam penggunaan minyak goreng baru (21,04%), minyak goreng bekas 1 (20,96%), minyak goreng bekas 2 (20,11%), Sampel B pada penggunaan minyak goreng baru (20,25%), minyak goreng bekas 1 (20,11%), minyak goreng bekas2 (19,68%), sampel C pada penggunaan minyak goreng baru (19,36%), minyak goreng bekas 1 (19,19%), minyak goreng bekas 2 (19,15%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan minyak goreng berulang tidak baik digunakan karena dapat mengganggu kesehatan.