Remaja panti asuhan adalah remaja yang rentan dengan permasalahan psikologis, salah satunya harga diri yang rendah. Rendahnya harga diri berkaitan dengan kurangnya pemahaman terhadap diri sendiri sehingga pelatihan self awareness diduga efektif dapat meningkatkan harga diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan harga diri pada remaja panti asuhan yang diberikan pelatihan self-awareness dengan yang tidak diberi pelatihan. Desain penelitian ini adalah quasi experiment dengan pre test-post test control group design non randomized. Jumlah subjek 28 remaja panti asuhan dengan rentang usia 12-18 tahun yang dibagi ke dalam kelompok eksperimen dan kontrol dengan menggunakan matching method. Penelitian ini mengukur tiga aspek, yaitu aspek pengetahuan, sikap, dan perilaku. Pengukuran pengetahuan menggunakan soal pilihan ganda berdasarkan materi self-awareness. Pengetahuan sikap menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale yang diadaptasi dalam Bahasa Indonesia. Alat ukur aspek perilaku menggunakan indikator harga diri positif dan negatif dari Santrock (2007). Hasil dari penelitian ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompok eksperimen, sedangkan tidak ada peningkatan pada kelompok kontrol. Pengukuran perilaku masing-masing kelompok mengalami peningkatan perilaku indikator positif dan mengalami penurunan indikator negatif. Analisis data menggunakan uji non parametrik Mann Whitney U-test dengan membandingkan nilai gain score pre-test dan post-test dengan signifikansi 0.000 < 0.05 artinya ada perbedaan harga diri antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini memiliki eta square sebesar ษณ2= 0,62. Artinya, pelatihan self-awareness memiliki efek yang besar terhadap harga diri remaja panti asuhan. Penelitian ini memberikan implikasi pentingnya pelatihan mengenal diri sendiri demi meningkatkan self-esteem.