Muhammad Irfan Syahroni
STIT Al-Aziziyah Kapek Gunung Sari Lombok Barat

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH KOMPETENSI DOSEN DALAM PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA STIT AL-AZIZIYAH KAPEK GUNUNGSARI LOMBOK BARAT Muhammad Irfan Syahroni; Syarifudin
eJurnal Al Musthafa Vol 1 No 1 (2021): Oktober-Januari
Publisher : STIT Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kompetensi dosen dalam pendidikan dan pengajaran terhadap kepuasan mahasiswa STIT Al-Aziziyah Kapek Gunungsari Lombok Barat. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebesar 123 orang mahasiswa, dengan jumlah sampel sebanyak 31 mahasiswa (25%). Penentuan sampel menggunakan teknik random sampling yakni pengambilan sampel secara acak. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket sebagai metode utama dan dokumentasi serta observasi sebagai pendukung. Uji hipetesis menggunakan rumus korelasi product moment. Untuk lebih memudahkan perhitungan menggunakan Program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi dosen dalam pendidikan dan pengajaran (X) dengan kepuasan mahasiswa (Y). Besarnya kontribusi kompetensi dosen dalam bidang pendidikan dan pengajaran terhadap kepuasan mahasiswa ditunjukkan oleh koefisien determinasi sebesar 0.466. Ini berarti 46.6 % kompetensi dosen dalam bidang pendidikan dan pengajaran memberikan pengaruh terhadap kepuasan mahasiswa.
Strategi dan Metode Pembelajaran Pendidikan Islam Muhammad Irfan Syahroni; Muhammad Toriqularif
eJurnal Al Musthafa Vol 1 No 2 (2021): Februari-Mei
Publisher : STIT Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The task of educator is not only to deliver information to student but also to encourage them to be actively involved, thereby it can build independence and creativity in observing, analyzing and solving problems. In learning Islamic education, educator must strive to create learning environment conditions that can strengthen student learning. There are four elements in the Islamic education strategy, namely the formulation of clear goals, the selection of the right approach in the teaching and learning process, the formulation of learning steps, and benchmarks for learning success. Islamic education learning method can be classified into two kinds. Firstly, conventional method is a teaching method commonly used by educators or often referred to as traditional method. Secondly, the unconventional method, which is a newly developed teaching technique, such as the module teaching method, programmatic teaching, unit teaching, machine program, which was developed and applied in certain schools that have complete equipment and media as well as qualified educator.
ALIRAN HERMENEUTIKA DALAM PANDANGAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM: Sejarah Perkembangan Aliran Hermeneutika di Dunia Barat, Tokoh-Tokoh dan Pemikirannya, serta Implikasinya dalam Pendidikan Islam Muhammad Irfan Syahroni
eJurnal Al Musthafa Vol 2 No 1 (2022): Oktober-Januari
Publisher : STIT Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62552/ejam.v2i1.33

Abstract

Al-Qur’an sebagai teks keagamaan umat Islam akan selalu menjadi perbincangan dari waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena sifat Al-Qur’an yang berbeda dengan kitab-kitab lain. Al-Qur’an merupakan kalam Ilahi yang mempunyai sifat otoritatif (bahasa Tuhan). Gerakan wacana keislaman yang bersumber dari Al-Qur’an tak pernah berhenti bahkan semakin kencang, karena dalam Al-Qur’an terdapat dua gerak yaitu sentripetal dan sentrifugal. Aliran hermeneutika di dunia barat dibagi menjadi enam macam, yaitu: (1) hermeneutika reproduktif-empatis-psikologistis Friedrich Schleiermacher; (2) hermeneutika reproduktif-empatis-epistemologis Wilhem Dilthey; (3) hermeneutika ontologis Martin Heidegger; (4) hermeneutika filosofis Hans-Georg Gadamer; (5) hermeneutika kritis Jurgen Habermas dan Paul Ricoeur; dan (6) hermeneutika dekonstruktif Jacques Derrida. Sementara itu, aliran hermeneutik dalam Islam dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: (1) kelompok objektif dipelopori Fazlur Rahman, Mohammed Arkoun dan Nasr Hamid Abu Zaid. Hermeneutik objektif menggunakan hermeneutik dalam tataran intelektual saja; (2) kelompok non-objektif dipelopori Farid Esack dan Ali Asghar Engineer. Pendidikan bukan menanamkan doktrin, tetapi menyiapkan peserta didik untuk bisa menghadapi kenyataan yang terus berubah. Peserta didik diharapkan dapat menginterpretasikan diktum-diktum agama dengan pengalaman yang terus berubah.
KONSEP PENDIDIKAN MENURUT AL-QUR’AN HADIS: Tarbiyah, Tazkiyah, dan Ta’dib Muhammad Irfan Syahroni
eJurnal Al Musthafa Vol 2 No 2 (2022): Februari-Mei
Publisher : STIT Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62552/ejam.v2i2.46

Abstract

Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu kepada term tarbiyah, tazkiyah dan ta’dib. Dari ketiga istilah tersebut term yang populer digunakan dalam praktik pendidikan Islam adalah tarbiyah. Sedang term tazkiyah dan ta’dib jarang digunakan. Padahal kedua istilah tersebut telah digunakan sejak awal pertumbuhan pendidikan Islam. Di dalam al-Qur’an dan hadis tidak disebutkan secara rinci dan jelas tentang konsep pendidikan, tapi secara emplisit aspek pendidikan banyak termuat. Oleh karena itu, penelaahan konsep pendidikan mutlak dilakukan untuk memperkaya khazanah pendidikan Islam. Konsep tarbiyah, tazkiyah dan ta’dib merupakan sesatuan untuh dalam kerangka bangunan pendidikan Islam. Tarbiyah memuat kandungan upaya sadar akan pemeliharaan, pengembangan seluruh potensi diri manusia sesuai dengan fitrahnya dan perlindungan menyeluruh terhadap hak-hak kemanusiaannya. Sedangkan tazkiyah membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji. Adapun ta’dib merupakan proses pembinaan kepribadian dan sikap moral (afektif) dan etika dalam kehidupan
PROSEDUR PENELITIAN KUANTITATIF Muhammad Irfan Syahroni
eJurnal Al Musthafa Vol 2 No 3 (2022): Juni-September
Publisher : STIT Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62552/ejam.v2i3.50

Abstract

Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dan menyelesaikan permasalahan dalam penelitian. Langkah-langkah dalam penelitian kuantitatif adalah: (1) memilih masalah; (2) melakukan studi pendahuluan dengan menelaah teori dan riset terdahulu; (3) merumuskan masalah rancangan penelitian; (4) merumuskan hipotesis; (5) menentukan variabel; (6) menyusun rancangan penelitian; (7) menyusun instrumen atau alat pengumpul data; (8) menentukan sumber data; (9) mengumpulkan data; (10) mengolah dan menganalisis data; (11) penyajian hasil; (12) penemuan teori; dan (13) menulis laporan.
PENDIDIKAN ISLAM DI SUDAN Muhammad Irfan Syahroni
eJurnal Al Musthafa Vol 3 No 1 (2023): Oktober-Januari
Publisher : STIT Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62552/ejam.v3i1.55

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu indikator maju mundurnya sebuah negara. Oleh karena itu, untuk menjadi negara yang kuat dan maju, pendidikan harus dijadikan sebagai bidang unggulan. Sudan merupakan negara multi agama dan multi etnis yang memiliki perbedaan kelas sosial ekonomi antara kaum Arab dan Afrika. Pendidikan formal di Sudan dimulai dari pendidikan dasar selama delapan tahun, kemudian pendidikan menengah tiga tahun. Bahasa pengantar pedidikan yang digunakan di semua tingkatan adalah bahasa Arab. Sudan juga mempunyai banyak universitas ternama yang sudah berusia puluhan bahkan ratusan tahun. Sedangkan pendidikan non formal, dilaksanakan melalui majelis-majelis ilmu dengan sistem talaqqi lewat para masyaikh yang tersebar hampir di seluruh penjuru Sudan. Jamaah yang paling eksis dalam model pendidikan ini adalah Jamaah Anshar Sunnah al-Muhammadiyah yang mengajarkan faham ahl as-Sunnah wa al-Jama’ah. Materi yang diajarkan dalam majeis-majelis ilmu tersebut antara lain: tauhid, tafsir, hadits, fiqih, dan sejarah.
ANALISIS DATA KUANTITATIF Muhammad Irfan Syahroni
eJurnal Al Musthafa Vol 3 No 3 (2023): Juni-September
Publisher : STIT Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62552/ejam.v3i3.64

Abstract

Metode analisis data merupakan cara untuk menganalisa hasil dari data yang diperoleh dalam penelitian sehingga lebih mudah untuk dibaca dan diinterprestasikan. Metode pembahasan menggunakan studi kepustakaan (library research) dan pengumpulan data menggunakan sumber sekunder berupa literatur-literatur. Hasil penelitian menyatakan bahwa analisis data dalam penelitian kuantitatif ada dua macam: pertama, statistik deskriptif yakni statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi; dan kedua, statistik inferensial yakni teknik atau alat yang dipakai dalam membuktikan kebenaran teori probabilitas yang di pakai dalam penelitian ilmu-ilmu sosial. Statistik inferensial dibagi dua: (1) statistik parametris, menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel, dan (2) statistik nonparametris, tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi.
STUDI URGENSITAS GURU TAHFIDZ DI PONDOK PESANTREN AL-AZIZIYAH LOMBOK BARAT Muhammad Irfan Syahroni
eJurnal Al Musthafa Vol 4 No 1 (2024): Oktober-Januari (2024)
Publisher : STIT Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62552/ejam.v4i1.72

Abstract

Pendidikan Al-Qur’an merupakan hal paling mendasar dalam memahami ajaran-ajaran agama yang secara implisit maupun eksplisit harus mampu dipahami dengan baik. Langkah kongkrit yang harus dilakukan adalah dengan menghafalnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan metode induktif. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu: Pertama, peran yang dilakukan guru tahfidz dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an santri di Asrama Baet Mahasiswi Sholeha Ponpes Al-Aziziyah antara lain: memberikan motivasi kepada para santri, memberi tugas/target hafalan dan hukuman kepada para santri, dan membimbing para santri tetap murajaah. Kedua, hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru tahfidz dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an santri di Asrama Baet Mahasiswi Sholeha Ponpes Al-Aziziyah, yaitu: adanya santri yang belum mampu membaca Al-Qur’an dengan baik, kesehatan ustadz yang dapat menganggu konsentrasi dalam proses belajar mengajar, adanya rasa malas dari diri santri ketika menghafal Al-Qur’an, adanya kecerdasan yang berbeda dari para santri, dan banyaknya tugas yang di berikan di kampus sehingga santri di asrama sulit untuk membagi waktu. Ketiga, solusi dari hambatan-hambatan yang di hadapi guru tahfidz dalam meningkatkan hafalan Al-Quran di Asrama Khusus Al-Baet Mahasiswi Sholeha Ponpes Al-Aziziyah yaitu: memperbaiki niat yang semata-mata hanya karena Allah SWT, memperbanyak istighfar, mengingat perjuangan orang tua, meminta kepada mahasiswi senior untuk menyimak ketika guru tahfidz sedang berhalangan, dan mengurangi main HP/Telfon pintar.