Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ethical Principles in Public Health Research: Contextual Understanding with Islamic Legal Principles Faradilla Diwanta; Irwansyah Irwansyah; Faiqah Adnin Purba
Jurma : Jurnal Program Mahasiswa Kreatif Vol 8 No 1 (2024): JUNI
Publisher : LPPM UIKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jurma.v8i1.2211

Abstract

This research explores the role and significance of ethical principles in the context of societal research, with particular emphasis on Islamic legal perspectives. Through contextual analysis, this research identifies relevant ethical principles and applies the Islamic legal framework as a moral foundation. The problem was motivated by cases of ethical lapses in health research. Not only does this happen in foreign countries, but in Indonesia, there are also frequent ethical lapses in health research. An important event that opened the eyes of the whole world and embarrassed the scientific community was the Doctor's Trial, which was carried out in the city of Nuremberg, Germany, after the end of World War II. The Doctor's Trial was a series of trials held after World War II to try individual Nazis for war crimes and crimes against humanity. The Doctor's Trial specifically highlights the medical crimes committed by Nazi doctors. Apart from that, there were also irregularities that occurred at Tuskegee, namely that medication was not given to participants after the research was carried out, resulting in seven people dying and 150 people suffering from heart failure. Not only that, the problem of violations of research ethics also occurred in Indonesia, namely research on the drug "Nerve Pill," which involved a hospital in Jakarta. Health research, as a scientific method, is regulated by Islamic law, which includes rules from Allah's revelation and the Prophet's sunnah and is in accordance with the application of applicable Islamic legal principles so that there is no deviation from Islamic religious values. This article aims to discuss the problem of deviations from Islamic law in the context of health research by highlighting practices or policies that may not be in line with the principles of Islamic law in the health aspect. The research method uses a literature study, focuses on relevant literature, and identifies knowledge gaps. In the discussion, the principles of Islamic law, such as monotheism, justice, and equality, were identified as the ethical foundations of health research. Although there is no direct Islamic law governing health research ethics, these principles can serve as guidelines for carrying out research ethics according to Islamic values. In conclusion, the principles of Islamic law can guide researchers' behavior, ensure research is conducted with respect for Islamic values, and prevent ethical deviations. In this way, health research can provide benefits that suit society's needs.
Evaluasi Program Penanggulangan Stunting pada Balita Dewi Agustina; Suci Maghfirah; Rosida Sapriani Harahap; Nadia Amanda Azwa; Assyifa Deswita Mrp; Dwi Fanny Amanda; Faiqah Adnin Purba; Fadhlan Al Hafiz Mrp; Muhammad Raihan Pratama; Lilis Karlina Boangmanalu; Dinda Agus Tantri; Hairum Nafsiah Purba
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i2.15125

Abstract

Permasalahan stunting pada balita di Indonesia yang masih menjadi fokus agenda kesehatan masyarakat. Evaluasi program penanggulangan stunting diperlukan untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan dalam program tersebut dan memastikan efektivitasnya dalam menangani masalah stunting pada balita. Untuk melakukan evaluasi program penanggulangan stunting pada balita di Indonesia dan memberikan rekomendasi dan solusi dalam mengatasi masalah stunting pada balita melalui pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai aspek kesehatan dan gizi. Metode penelitian yang digunakan yaitu Systematic Literature Review, dengan sumber data yang diperoleh dari jurnal dan hasil penelitian yang terpublikasi pada Google scholar, dengan kriteria jurnal yang sesuai dengan topik penelitian, menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris, dipublikasikan pada 5 tahun terakhir (2019-2023). Program penanggulangan stunting pada balita di Indonesia telah dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti pemantauan balita, pemberian PMT, penyuluhan kesehatan, konseling gizi, dan pemberian vitamin dan mineral. Meskipun program telah dilaksanakan, masih terdapat hambatan seperti keterlambatan pencairan dana BOK dan kurangnya efektivitas program. Evaluasi program ini penting untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program dalam menangani stunting pada balita. Program penanggulangan stunting pada balita di Indonesia penting dilakukan untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program tersebut dalam menangani masalah stunting. Solusi untuk mengatasi stunting memerlukan pendekatan komprehensif yang mencakup akses terhadap pangan bergizi, pendidikan gizi, akses terhadap layanan kesehatan, dan perbaikan sanitasi.
KESIAPSIAGAAN PERILAKU MASYARAKAT DAN TINDAKAN DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA SIALANG BUAH SERDANG BEDAGAI Susilawati Susilawati; Widya Sabila; Maria Ulpah Sitorus; Lia Saptriana; Faiqah Adnin Purba; Sri Rahayu; Dwi Fanny Amanda Natasya; Zulianty Putri Azizah
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.41129

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapsiagaan masyarakat Desa Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, dalam menghadapi bencana banjir. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan kepada 50 responden yang dipilih secara purposive sampling, dengan rentang usia 17-50 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik (62%) dan sikap kesiapsiagaan yang baik (68%) terhadap bencana banjir. Namun, meskipun tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat tergolong baik, tingkat tindakan mereka masih perlu diperbaiki, di mana sebagian besar responden (74%) hanya menunjukkan tindakan kesiapsiagaan yang cukup. Temuan ini mengindikasikan pentingnya peningkatan pendidikan dan pelatihan mengenai kesiapsiagaan bencana agar seluruh masyarakat, khususnya yang berada dalam kategori cukup dan kurang, dapat meningkatkan tindakan mereka dalam menghadapi ancaman banjir.