Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kuwait's Foreign Policy in the 2017 Gulf Crisis between Saudi Arabia-Qatar Bulgini, Moh. Iqbal
Journal Of Middle East and Islamic Studies Vol. 8, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Saudi Arabia, United Arab Emirates, Bahrain and Egypt embargoes against Qatar on June 5, 2017 have harmed the Qatari side and have broken the stability of the GCC. The involvement of Iran and Turkey on the Qatari side has made GCC fragments unavoidable. This crisis was actually triggered by Saudi Arabia's perception that Qatar had supported a terrorist movement that made Saudi Arabia invite all GCC countries to blockade Qatar, but among the Gulf countries, Kuwait is the only country that rejects the embargo and chooses neutral, even mediating the crisis.The reasons for Kuwait's rejection of the Saudi Arabian embargo and Kuwait's interest in the crisis will be analyzed using the theory of neorealism and hedging concepts.This writing uses a qualitative approach with descriptive-analytical analysis. The neorealist, neutrality and mediation of Kuwait in the 2017 Gulf crisis because Kuwait wants to "survive" in the GCC and the region, given Iran's involvement on the Qatar side while Kuwait does not want to conflict with Iran Based on the hedging strategy, Kuwait undertakes indirect balancing of Saudi Arabia such as rejecting a security pact GCC 1981, refused send troops to Bahrain 2011, and challenge the Saudis to develop economic zones on five islands involving Iran's presence. Kuwait also engaged Qatar with mediating the crisis in Qatar in 2014 and 2017.
Implementasi Pengembangan Kemampuan Dasar Jurnalistik bagi Pemuda Bulgini, Moh. Iqbal; Khairunnisa, Putri
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Pelatihan jurnalistik oleh Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dasar jurnalistik pemuda di DKI Jakarta. Sebagaimana bidang lainnya, jurnalistik memerlukan suatu kompetensi khusus untuk dapat menjalankan tugasnya secara profesional di bidangnya. Kegiatan ini berfokus pada pembekalan dasar-dasar jurnalistik meliputi sejarah, jenis, dan etika jurnalistik kepada pemuda yang merupakan perwakilan organisasi kepemudaaan di Jakarta. Metode: Adapun metode yang dipilih adalah kegiatan pelatihan dengan pendekatan partisipatif baik dari peserta, narasumber, dan Tim DPP KNPI. Hasil: Terjadi peningkatan kemampuan teknis peserta, seperti metode melakukan wawancara dan pemahaman kemampuan non teknis yang mendalam terkait jurnalisme, seperti pemahaman akan isu ekonomi, politik, dan sosial.
PENGARUSUTAMAAN BERAGAMA DALAM RUANG LINGKUP DIGITAL BAGI MAHASISWA PERGURUAN TINGGI Umbar, Kisno; Bulgini, Moh. Iqbal
Journal of Religious Policy Vol. 1 No. 2 (2022): Juli-Desember 2022
Publisher : The Ministry of Religious Affairs, The Republic of  Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31330/repo.v1i2.10

Abstract

Artikel ini ditujukan menelaah transformasi dan transmisi moderasi beragama yang ada di PTKI dan PTN dalam ranah digital dan memahami kecerdasan dalam memanfaatkan informasi, media dan teknologi untuk keperluan menjaga moderasi beragama yang dihadapkan dengan narasi keagamaan. Artikel ini ditulis dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang mengedepankan interpretasi peneliti dalam melihat data-data dan fakta yang ada, metode penulisannya menggunakan pendekatan studi kepustakaan (library research). Peneliti menelaah gagasan-gagasan tentang moderasi beragama melalui data-data publikasi terkait moderasi yang ada kemudian ditabulasi dan diklasifikasi serta diinterpretasi untuk dapat menjawab tujuan dari penelitian ini. Artikel ini mengungkapkan bahwa pengarustamaan moderasi beragama tidak bisa bergerak sendiri, namun harus berjalan beriringan untuk mencapai target yang diinginkan. Apa yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dalam mengarusutamakan moderasi beragama dalam ruang digital merupakan bentuk kesadaran yang menemukan relevansinya seiring isu-isu keagamaan di cyber space. Kepercayaan terhadap nilai moderasi dan kebersamaan kemudian lenyap dimakan oleh narasi keagamaan yang tendensius dan menonjolkan fanatisme kebenaran. Upaya bersama dalam membangun moderasi perlu didukung dari dari kebijakan Kementerian Agama bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk penguatan moderasi beragama, salah satunya dengan pendirian rumah moderasi beragama di PTU yang ada di Indonesia.