Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Eco-pesantren development: The challenges and opportunities of ecological conservation Kristiyanto Kristiyanto; Hadi Sukadi Alikodra
Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sci and Tech, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/bio.v9i1.21084

Abstract

Implementing green, eco-friendly, and sustainable development is difficult, hence highly dependent on attainable economic profit, and tends to be exploited massively and destructively to attain the desired benefits. It leads to environmental degradation and, consequently, the diminishing of several natural resources. Therefore, an alternative approach involving effective and Islam-based conservation as well as land restoration is required. In this study, in-depth individual interviews on pesantren Al-Zaytun were conducted to collect the qualitative descriptive data, including biotic aspects, such as plant diversity and wastewater treatment in water management and conservation. The results showed the pesantren Al-Zaytun utilized Tectona grandis and Eichhornia crassipes to carry out land and water management as a sustainable approach to conservation as well as food, water, and energy security development. Therefore, it can become a role model for eco-pesantren development in the modern era, as well as the utilization and management of natural resources for ecological development.
Identifikasi Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa Andrianto Kusumoarto; Kristiyanto Kristiyanto; Hermantyo Hermantyo
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 6, No 2 (2017): December (2017)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1072.58 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v6i2.1743

Abstract

IDENTIFICATION OF LAND DAMAGE FOR BIOMASS PRODUCTION. The soil has limited resources and always has human pressured led to damage or disturbance, as accumulate processes of chronic anthropogenic pressures or it activities has more unfriendly. Therefore restoration processes soil ecological function develop, in increasing of biomass production has very important for wellbeing. Aim this research to identification and analysis of soil conditions of vulnerabilities, and it used to methods based to SK Dirjen RRL No. 041/Kpts/V/1998 or law of government RI No. 150, 2000 of year, and used or applied to geography system information (SIG) approach. This research result of showed has potentially of damage or disturbance of soil in Kramatmulya subdistrict, Kuningan, West Java, Indonesia has examples in Pejambon villages of 1, 2, and 3 area, which is differences of the potential soil of damage (Low, medium, and high). it has based on permeability aspect, which in Pejambon 1 area has high damage categories by 12,76 value cm/hours, then Ph (H20) Pejambon 2 (4,23) and 3 (4,19) value, which has of high damage categories, and DHL in Pejambon 1 (16,00), 2 (19,00), and 3 (47,00) value has high damage to categories. Processing of evaluation and monitoring of soil management is very important, besides of more increasing of human population number, of course, the need of space for fulfilling the wellbeing human aspects. Tanah maupun lahan merupakan sumber daya yang terbatas dan senantiasa mendapatkan tekanan, yang mengarah pada kerusakan, akibat akumulasi aktivitas masyarakat, yang semakin tidak ramah lingkungan. Mengembalikan maupun merestorasi fungsi ekologi tanah (lahan), dalam rangka meningkatkan produksi biomassa menjadi penting, dalam memenuhi hajat hidup masyarakat banyak. Tujuan penelitian ini, mengidentifikasi dan menganalisis kondisi lahan, yang rentan dengan kerusakan. Metode yang digunakan untuk penilaian tingkat kekritisan lahan. Berdasarkan pada SK Dirjen RRL No. 041/Kpts/V/1998 atau Perpem RI No. 150 tahun 2000 (Kriteria baku kerusakan tanah), serta pendekatannya dengan menggunakan sistem informasi geografi (SIG). Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa, potensi kerusakan lahan yang terjadi di Kecamatan Kramatmulya, Kuningan, Jawa Barat, Indonesia, tepatnya di area Desa Pajambon 1, 2, dan 3, memiliki tingkatan kerusakan lahan yang berbeda-beda (ringan, sedang,  dan berat), hal ini berdasarkan pada aspek Permeabilitas, yaitu Pejambon 1 mengalami kerusakan dengan nilai 12,76 cm/jam, kemudian berdasarkan pH (H20), Pejambon 2 dan 3 dalam kategori rusak berat dengan pH 4,23 dan 4,19, dan berdasar pada DHL Pejambon 1, 2, 3 dalam ketegori rusak berat, sehingga memonitoring dan mengevaluasi penggunaan lahan menjadi penting, seiring dengan makin meningkatnya jumlah populasi manusia, yang tentunya membutuhkan ruang untuk memenuhi atau mencukupi hidup secara layak.
Field Studies of Ecology Impacts: The role and Its Contribution to Quality of Education Model Developed Based on Research Paradigm Kristiyanto Kristiyanto
EDUSAINS Vol 11, No 1 (2019): EDUSAINS
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.949 KB) | DOI: 10.15408/es.v11i1.11566

Abstract

STUDI LAPANGAN DAMPAK EKOLOGI: PERAN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENGEMBANGAN KUALITAS MODEL PENDIDIKAN BERDASARKAN PARADIGMA PENELITIAN AbstrakMengembangkan model pendidikan yang baik dan dinamis dalam prosesnya, seharusnya dapat meningkatkan kualitas induvidu maupun kelompok mahasiswa atau peserta didik di perguruan tinggi (PT), agar dapat menyesuaikan diri terhadap dinamika perubahan zaman, sehingga studi lapang salah satu langkah yang perlu mendapat perhatian, dimana secara tidak langsung kegiatan ini mampu meningkatkan kualitas (SDM) dalam rangka menghadapi permasalahan dimasa mendatang yang semakin kompleks, disamping sebagai modal utama dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas, baik sebagai pendidik (guru) maupun seorang peneliti yang professional dan kompeten dalam bidangnya. Tujuan dari kegiatan studi lapang tersebut, masih dihadapkan dengan minimnya SDM, sehingga tidak mudah untuk mengimplementasikannya secara dinamis dan berkelanjutan, sehingga tujuan dari penelitian ini, akan mengeksplore atau mengkaji lebih detail tentang peran dan kontribusi studi lapang di kalangan PT, yang tentunya membutuhkan proses pembelajaran yang lebih baik, dalam membentuk kualitas SDM yang berkualitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, lebih melihat pada dinamika persepsi dan interpretasi mahasiswa, yang berkaitan dengan pengalamannya selama di lapang, dan sejauh mana keberhasilan yang diperoleh atau dicapainya, setelah melakukan studi lapang yang berupa produk ilmiah, seperti naskah ilmiah, baik berupa bentuk laporan penelitian maupun jurnal, kemudian proses diskusi panel di dalam kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode studi lapang salah satu kegiatan yang tidak mudah dilakukan, ketika menyusun sebuah laporan yang ilmiah, hal ini dapat dilihat dari aspek lemahnya argumentasi ilmiah yang dibangun, sehingga permasalahan ini, menjadi memberi gambarkan kepada semua pihak, bahwa model pendidikan ini perlu di ubah, dengan memodifikasi sebuah kurikulum yang lebih dinamis, dan tentunya juga disesuaikan dengan perkembangan zaman. AbstractDeveloping quality of education model in learning process was ought to increase skills of both individual and group of students in order to pave their readiness for today’s competitive era. Field study is an approach in learning that may develop to increase the quality of student, particularly in confronting with real life problems. This research was aimed to study the role and contribution of the field study to increase the quality of students. Using students’ perception and interpretations on the study field learning approach, this study tried to answers queries on the extent of study field approach for their learning success. Results revealed that the current field study approach was one of difficult approaches to be implemented in learning. During report development, for example, it was found that there are writing skills that need to be developed. It is suggested from this study, therefore, that field study approach needs to be more dynamic and its curriculum needs to be adjusted with the current development.
Dinamika Kajian Ekologi Integratif, dalam Membangun Pola Pembangunan yang Berkelanjutan Kristiyanto Kristiyanto; Netty Demak Sitanggang
Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA Vol 6, No 2 (2016): Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/formatif.v6i2.951

Abstract

Pola-pola pembangunan saat ini, mencerminkan bagaimana masyarakat dalam menyikapi kekayaan maupun potensi ekologi-lingkungan sekitar, untuk modal dalam pembangunan, di samping perannya sebagai pengemudi dan pengontrol ritme alam, sehingga menentukan stabilitas dinamika hubungan antara sesama dan alam sekitar. Di samping itu, keseimbangan tatanan alam, juga dapat dibangun dan tercipta dari perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi (IPTEKS),yang dikembangkan untuk memudahkan manusia mengeksplore lebih jauh kekayaan atau potensi tatanan ekologi-lingkungan dengan segala konsekuensinya. Oleh karena itu, dimensi kajian ekologi mempunyai peran penting dalam mendeteksi, merefleksi dan mengevaluasi dinamika pembangunan tersebut, sertamampu menentukan langkah kedepan, yang mengarah pada keseimbangan alam yang komprehensif dan integratif, baik secara ekologis maupun non ekologis. Kajian pustaka (Library Research)dan pengamatan intensif (Depth-Observations), yang digunakanuntukmenganalisa kontens dari fenomena ekologismaupun non ekologis, sehingga elaborasi maupunkolaborasikeilmuan sangat dibutuhkandalammemahamidinamikatatananekologismaupun non ekologis, terkaitadanyaproses pembangunan yang terusberjalan. Asumsi mengenai hubungan manusia dengan alam tidak akan tercapai keseimbangan atau harmonisasi, bilamana paradigma pembangunan yang dibangunnya tidak mencerminkan atau merepresentasikan pada kaidah-kaidahekologis yang berlaku. Oleh karena itu, kerusakan demi kerusakan ekologis terus mengalami peningkatan dengan tahap yang semakin mengkwatirkan, yang tentunya dapat mengarah pada tahap kerusakan non ekologis (konflik sosial, ekonomi, budaya, politik, bahkan agama), bilamana tiadanya solusi yang strategis dan alternatif, dalam meresponnyasecaraadaptifdanpersuasif. Kata Kunci: PotensiEkologi-lingkungan,KeseimbanganEkologisdan Non ekologis, KaidahEkologis, sertaPembangunan Berkelanjutan  
Pemanfaatan Sistem Embung Sebagai Sumber Air dan Pangan Keluarga di Desa Cikalong Tasikmalaya Jawa Barat Kristiyanto Kristiyanto; Silvia Septhiani; Ihwan Zulkarnain
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i2.41255

Abstract

Utilizing the Pond as A Water and Food Source in Cikalong Village Tasikmalaya West Java. Cikalong Village is administratively in the Tasikmalaya Regency, West Java, often experiencing drought every year, chiefly in the dry season, when the local people have difficulty obtaining water to meet their daily needs. The method used in the activity was a direct observation, interviews, and FGD (Focus Group Discussion). The number of people involved is 10-15 people, in which there are community leaders and farmers. This activity aims to determine the contribution and benefits of the pond, especially in the dry season which is prone to drought. Ponds can be an alternative solution, apart from being a water source, their function can also be developed for fish cultivation with an aquaculture system and vegetables with an aqua-plants system. Both systems are able to meet food needs on a family scale well, with the integration of various types of fish such as Cyprinus carpio, Oreochromis mossambicus and vegetables such as chili, leeks, tomatoes. The results of the activity showed that the benefits of making ponds around the house with sizes of 10x10 m, 5x5 m, and 3x3 m and in gardens with sizes 10x20 m to 20x20 are as water storage, fish cultivation and plant cultivation. The pond was a form of adaptation and mitigation of local communities in responding to the effects of drought properly. The Cikalong Village community can be categorized as a community that has a fairly high sensitivity to the surrounding environmental conditions in recognizing and mitigating drought problems.
Keanekaragaman Jenis Tanaman Pekarangan dan Fungsinya Alifa Bunga Mariah; Kristiyanto Kristiyanto; Edward Alfin
EduBiologia: Biological Science and Education Journal Vol 3, No 2 (2023): EduBiologia: Biological Science and Education Journal
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/edubiologia.v3i2.19163

Abstract

Pekarangan sebagai ruang terbuka hijau privat ditanami sesuai keinginan dan kebutuhan pemilik rumah, sehingga keanekaragaman jenis tanaman pekarangan berkembang berdasarkan keadaan sosial masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis tanaman pada pekarangan rumah (home garden) sebagai upaya mengetahui nilai fungsi tanaman pekarangan. Penelitian ini menggunakan metode obervasi in situ dengan teknik pemilihan sample dengan puposive sampling pada 30 lahan pekarangan di lingkungan RT 002 RW 005 Desa Pasirangin Cileungsi Bogor Jawa Barat. Analisis data jenis tanaman pekarangan melalui pendekatan kualitatif deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran luas pekarangan, mengumpulkan nama lokal tanaman, menghitung jumlah tanaman, mendokumentasikan tanaman dan tahap wawancara semi struktural untuk memperluas data dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekarangan didominasi dengan pekarangan sangat sempit hingga menengah dan temuan sejumlah 3234 individu tanaman yang terdiri atas 232 spesies 77 familia dan 34 ordo dengan enam nilai fungsi, yaitu fungsi ketahanan pangan keluarga, apotek hidup, fungsi ekonomi, fungsi ekologis, fungsi konservasi dan fungsi estetika.
PELATIHAN DALAM MENGEMBANGKAN PRODUK SABUN RAMAH LINGKUNGAN Kristiyanto Kristiyanto; Anik Pujiati; Retariandalas Retariandalas
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2024): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Maret 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/vmne0x37

Abstract

Hidup sehat menjadi tolok ukur bagaimana masyarakat menerapkan tata cara dalam kehidupannya sehari-hari, terutama dalam menggunakan bahan-bahan non pangan. Salah satunya adalah membuat dan mengembangkan sabun (herbal) yang ramah lingkungan. Jenis sabun ini, menjadi bagian dari respon atas semakin meluasnya penggunaan sabun yang berbahan kimia berbahaya, karena jenis sabun ini, tidak hanya berdampak negatif terhadap kulit atau badan, tetapi juga bagi lingkungan sekitarnya. Sehingga untuk mengurangi dampak negatif tersebut, sabun ramah lingkungan dapat menjadi salah satu solusinya. Oleh karena itu, sosialisasi dengan melakukan pelatihan dan praktik cara atau proses pembuatannya menjadi tahapan strategis. Selain sosialisasi, perlu  juga memahamkan atau menguatkan kembali ranah pengetahun lokal masyarakat (local knowledge), terutama dikalangan peserta didik sekolah, agar kedepannya mereka bisa memanfaatkan kembali bahan-bahan lokal sekitarnya, yang sudah tersedia secara cuma-cuma sebagai bahan untuk sabun atau sejenisnya yang tentunya memiliki kandungan yang ramah lingkungan dan baik bagi kesehatan badan serta lingkungan sekitar.
EKO-PSIKOLOGI KESEIMBANGAN ANTARA SAINS DAN AGAMA DALAM MENCAPAI KEHORMANISAN ANTARA MANUSIA DAN ALAM Kristiyanto Kristiyanto
Studi Multidisipliner: Jurnal Kajian Keislaman Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : UIN SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY PADANGSIDIMPUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/multidisipliner.v1i1.283

Abstract

AbstrakDimensi agama dan prilaku manusia (behavior) mempunyai peran penting dalam merefleksi dan mengevaluasi dinamika pembangunan, sehingga tercapainya sebuah keseimbangan yang komprehensif, baik secara ekologis maupun non ekologis. Hubungan manusia dengan alam tidak akan tercapai keseimbangan, jika paradigma pembangunan yang dibangunnya tidak mencerminkan represen-tatif kaidah-kaidah yang berlaku (hukum alam/agama). Oleh karena itu, kerusakan demi kerusakan terus mengalami peningkatan dengan tahap yang semakin mengkawatirkan, yang tentunya bentuk dan sifat kerusakan seakan telah mengarah pada tahap kerusakan jiwa (spiritualitas/psikologi) yang menjadi kunci atau benteng akhir dalam penataan peradaban yang lebih humanis dan Islami serta berkelanjutan. AbstractDimensions of religion and human behavior  have an important role in reflecting and evaluating the dynamics of development, so that the achievement of a comprehensive balance, both ecological and non- ecological. The human relationship with the natural balance will not be achieved, if the paradigm of development that the construction does not reflect representative applicable rules (laws of nature and religion). Therefore, one disaster after another continues to increase with an increasingly alarming stage, which is of course the shape and nature of the damage seemed to have led to the decay phase of the soul (spiritual/psychological) are the key or the final fortress in the structuring of a more humane civilization and Islamic and sustainable. Literature review and intensive observation with kontens analysis of natural and non- natural phenomena used in this study, so that the elaboration of knowledge in finding and building a conceptual can be achieved.
Dinamika Pola Adaptasi dan Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Sistem Jamban (Konservasi Air) Kristiyanto Kristiyanto; Anik Pujiati; Retariandalas Retariandalas
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 15, No 3 (2024): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v15i3.16646

Abstract

Kekeringan salah satu masalah di pedesaan, di mana masalah ini berdampak pada produktivitas pertanian dan lainnya, terutama hilangnya pendapatan lokal masyarakat, sehingga banyak masyarakat lokal mengadu nasib ke kota. Sebagaimana diketahui bersama, bahwasanya kekeringan bagian dari adanya dampak perubahan iklim dan penggunaan lahan, di mana berdampak atau menyebabkan hilangnya sumber daya air, yang seharusnya areal pedesaan ini, termasuk ekosistem hutan atau dataran tinggi. Oleh karena itu, tujuan dari studi ini, lebih memahami respon masyarakat lokal dalam menghadapi masalah kekeringan, di samping bagaimana pola adaptasi yang telah dilakukan, sehingga metode yang digunakan dengan melakukan pengamatan langsung dan interview, dengan melakukan FGD, yang di dalamnya terdapat beberapa masyarakat petani dan tokoh masyarakat setempat, kurang lebih 10 orang. Hasil dalam studi ini, menunjukkan bahwa masyarakat lokal terus berupaya secara aktif dan dinamis, satu di antaranya dengan metode tangkap air atau sistem Jamban di sekitarnya, metode ini digunakan untuk menanggapi dampak perubahan iklim dan perubahan penggunaan lahan dalam memperoleh ketersediaan air dalam kehidupannya, di samping digunakan sebagai irigasi untuk lahan pertanian secara kontinu dan berkelanjutan untuk memperoleh hasil produktivitas pertanian yang tinggi. Oleh karena itu, sistem Jamban salah satu solusi alternatif dalam menanggapi dampak perubahan iklim dan penggunaan lahan di pedesaan, dan menjadi satu bentuk paradigma konservasi air dalam menyuplai lahan pertanian, dan lainnya secara baik, hal ini, terutama untuk mengembangkan ekonomi lokal masyarakat dalam mencapai kesejahteraan di pedesaan.