Hasri
Universitas Negeri Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

VALIDITAS E-MODUL PhET INTERACTIVE SIMULATION DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA TERINTEGRASI BIOLOGI BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI Haryanti Putri Rizal; Marlina Ummas Genisa; Hasri
Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Vol. 8 No. 1 (2024): DIDAKTIKA BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/didaktikabiologi.v8i1.101

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas e-modul dengan PhET Interactive Simulation bagi mahasiswa Pendidikan Biologi dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika terintegrasi biologi yakni gelombang dan bunyi pada makhluk hidup. Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan model ADDIE, yakni analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi) dan evaluation (evaluasi). Pada penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap pengembangan produk yang divalidasi oleh tiga ahli pendidikan dan pengajaran. Berdasarkan hasil validasi diperoleh persentase rata-rata sebesar 83% kategori sangat valid dengan validitas isi sebesar 85% dan validitas konstruk sebesar 81% masing-masing berada dalam kategori sangat valid, sehingga e-modul yang dikembangkan dinyatakan sangat valid dan layak untuk dilanjutkan ke tahap implementasi dan evaluasi. Rekomendasi praktis dari penelitian ini dapat digunakan dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika terintegrasi biologi bagi mahasiswa Pendidikan Biologi dengan memanfaatkan teknologi simulasi virtual secara efektif. The study aimed to determine the validity of e-module with PhET Interactive Simulation for biology education students in improving understanding of physics concepts integrated in biology, namely waves and sounds in living beings. The type of research was Research and Development (R&D) with ADDIE model, namely analysis, design, development, implementation, and evaluation. This research was only carried out up to the product development stage which was validated by three education and teaching experts. Based on the results of validation, an average percentage of 83% of the category is very valid with content validity of 85% and construct validity of 81% respectively in the highly valid category, so the developed e-module was declared very valid and worthy of being continued to the implementation and evaluation stages. The practical recommendation of this study can be used to improve the understanding of physics concepts integrated in biology for biology education students by effectively utilizing virtual simulation technology.
Ekplorasi Attitude Toward Chemistry Learning (ATCL) Mahasiswa Calon Guru IPA Haryanti Putri Rizal; Hasri; Marlina Ummas Genisa
Saqbe: Jurnal Sains dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 (2024): Saqbe : Sains dan Pembelalajarannya (Maret 2024)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sikap terhadap pembelajaran kimia merupakan aspek penting yang berpengaruh langsung terhadap efektivitas dan minat belajar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran sikap mahasiswa calon guru IPA dalam mempelajari kimia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan instrument berupa kuesioner Attitude toward chemistry learning (ATCL) yang dikembangkan oleh Cheung (2009) terdiri dari empat indicator (1) liking for chemistry learning, (2) liking for chemistry laboratory, (3) evaluative beliefs about chemistry, (4) behavioral tendencies to learn chemistry. Kuesioner yang telah diterjemahkan, dibagikan kepada 39 orang mahasiswa calon guru IPA menggunakan google form. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk memperoleh gambaran profil sikap mahasiswa terhadap kimia. Hasil penelitian menunjukkan sikap positif mahasiswa calon guru IPA dalam melakukan praktikum kimia dibandingkan mempelajari teori. Mahasiswa meyakini bahwa kimia penting untuk dipelajari, namun belum menunjukkan keinginan untuk mempelajari kimia secara mandiri. Hasil ini dapat menjadi masukan bagi dosen dalam menentukan strategi yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran kimia yang mempromosikan sikap positif mahasiswa terhadap kimia.