Nanang Sugianto
Program Studi Geofisika, Jurusan Fisika, Universitas Bengkulu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemodelan Lapisan Batuan Bawah Permukaan Kawasan Panas Bumi Menggunakan Metode Geomagnetik (Studi Kasus di Wisata Air Putih, Kabupaten Lebong) Eko Heru Purwanto; Andre Rahmat Al Ansory; Usman Gumanty; Desi wulandari; Refrizon Refrizon; Halauddin Halauddin; Nanang Sugianto; Arif Ismul Hadi; Muchammad Farid; Suhendra Suhendra; Budi Harlianto; Shela Basaria Purba; Ripal Zamrawi
Wahana Fisika Vol 9, No 1 (2024): June
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/wafi.v9i1.69878

Abstract

Pengukuran nilai medan magnet total di daerah panas bumi air putih Kabupaten Lebong dilakukan menggunakan alat PPM (Proton Precession Magnetometer) G856. Peta distribusi anomali medan magnet total dibuat dengan melewati  tahapan reduksi dan koreksi data. Upward Continuation filtering dilakukan untuk memisahkan nilai anomali lokal dan regional pada hasil pemodelan distribusi anomali medan magnet total. Reduction to the Pole (RTP) digunakan untuk menghilangkan data anomali magnetik dari efek distorsi kecenderungan azimuth yang berbeda dari vektor magnetisasi.  Sayatan A-A' dibuat untuk memodelkan struktur bawah permukaan daerah penelitian menggunakan model dua dimensi (2D) berdasarkan temuan pengurangan anomali medan magnet lokal ke kutub. Dari model 2D diketahui bahwa substruktur terdiri dari dua lapis batuan dengan nilai suseptibilitas berbeda yang memanjang hingga kedalaman 1240 meter. dengan nilai suseptibilitas 0,0037 untuk lapisan batupasir dan batulanau pada lapisan pertama dan nilai suseptibilitas 0,2928 untuk batuan andesit-basaltik pada lapisan kedua
DELINEASI NILAI RESISTIVITAS DI LAPANGAN PANAS BUMI TAMBANG SAWAH MENGGUNAKAN METODE MAGNETOTELLURIK Andre Rahmat Al Ansory; Hana Raihana; Vinki Loverly Pritama; Welly Saputri; Faritz Bagda Maghribi; Muchammad Farid; Arif Ismul Hadi; Halauddin; Budi Harlianto; Nanang Sugianto
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 18 No. 3 (2023): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v18i3.386

Abstract

The subsurface structure of the geothermal field in Desa Tambang Sawah has been mapped. This research aims to delineate the resistivity values in the area of Tambang Sawah Village, Lebong Regency, Bengkulu Province based on magnetotelluric measurements which can later identify low, medium, and high resistivity values to interpret geothermal in the research area. The magnetotelluric (MT) method with electrical and magnetic sensors is used to collect data in the field. There are two electrical sensors in horizontal direction (Ex, Ey) and three magnetic sensors in horizontal direction. (Hx, Hy) and vertical (Hz). The results obtained from this study are that resistivity values of 20-50 ohm.m are considered as reservoirs, while resistivity of 0.26-0.8 ohm.m is considered as caprock, and resistivity greater than 300 ohm.m is considered as hot rock.