Kejadian Demam Berdarah Dengue dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktoriklim. Upaya-upaya pengendalian laju kejadian Demam Berdarah Dengue telah dilakukan secara intensifnamun tindakan tersebut belum dapat menekan jumlah penderita DBD secara nasional khususnya diKota Kendari. Model prediksi berdasarkan unsur iklim diharapkan dapat menjadi peringatan dini dalammengantisipasi kejadian DBD. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui model prediksi kejadian DBDberdasarkan korelasi antara unsur iklim (suhu udara rata-rata, kelembaban nisbi, indeks curah hujan,kecepatan angin) dengan kejadian DBD di Kota Kendari tahun 2000-2015. Jenis penelitian inimerupakan studi ekologi atau studi korelasi populasi. Hasil penelitian berdasarkan uji korelasi Pearsonmenunjukkan terdapat korelasi positif lemah dan tidak bermakna antara suhu udara rata-rata dengankejadian DBD di Kota Kendari Tahun 2000-2015 (r=0,230; p>0,05), korelasi positif sedang dan bermaknaantara kelembaban nisbi dengan kejadian DBD di Kota Kendari tahun 2000-2015 (r=0,439; p<0,05),korelasi positif lemah dan bermakna antara indeks curah hujan dengan kejadian DBD di Kota Kendaritahun 2000-2015 (r=0,375; p<0,01) dan korelasi negatif sangat lemah tidak bermakna antara kecepatanangin dengan kejadian DBD di Kota Kendari tahun 2000-2015 (r=-0,156; p>0,05). Model prediksi yangdiperoleh dari analisis regresi linear yaitu Ln(Kejadian DBD+0,5)= -42,831+0,756*suhu udara ratarata+0,303*kelembabannisbi (R2=24,1%) dengan semua asumsi regresi linear terpenuhi.Direkomendasikan kepada Dinas Kesehatan Kota Kendari agar bekerja sama dengan BMKG dan instansilainnya dalam perencanaan dan pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit DBD diKota Kendari.Kata Kunci: Model Prediksi, Kejadian DBD, Unsur Iklim