This Author published in this journals
All Journal Frontier Agribisnis
Misbahrudin Misbahrudin
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Pendapatan Bersih Usahatani Kelapa Sawit di Desa Bulurejo Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu Misbahrudin Misbahrudin; Umi Salawati; Luthfi Fatah
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7878

Abstract

Prospek perkebunan kelapa sawit di Indonesia sangat menjanjikan, selain itu negara Indonesia memiliki kondisi yang cocok untuk tanaman kelapa sawit seperti iklim tropis serta area lahan yang masih luas untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan bersih dan permasalahan yang dihadapi petani pada usahatani kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan di Desa Bulurejo Kecamatan Mantewe pada bulan Februari sampai Juni 2022. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 28 orang yang umur tanam sawitnya 10 tahun ke atas dan dipilih secara simple ramdom sampling (acak sederhana). Biaya awal pada usahatani kelapa sawit terdiri dari biaya pembersihan lahan, pembuatan lubang, pembelian bibit, pemancangan, pemupukan dan penanaman bibit. Biaya awal yang dikeluarkan sebesar Rp. 794.475/tahun. Biaya tetap meliputi penyusutan alat dan sewa lahan, yaitu Rp 389.175/tahun. Biaya variabel meliputi biaya tidak tetap yaitu pemupukan, herbisida dan tenaga kerja sebesar Rp. 10.407.692. sehingga biaya total adalah Rp. 11.591.342. Produksi rata-rata yang diperoleh dalam satu tahun adalah 24.646/kg. Rata-rata harga jual TBS adalah Rp. 2.046,67/kg, sehingga penerimaan sebesar Rp. 50.442.229/tahun. Rata-rata pendapatan bersih usahatani kelapa sawit adalah sebesar Rp. 38.850.887/tahun. Masalah yang dihadapi oleh para petani diantaranya adalah aspek harga jual TBS yang fluktuatif, kecenderungan upah tenaga kerja luar keluarga yang meningkat, kenaikan harga pupuk dan herbisida dan kualitas bibit kelapa sawit yang rendah.