Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peluang Pengembangan Limbah Batang Sawit Menjadi Papan Panel Komposit Rindukasih Bangun; Liswar Hamid
Jurnal Kebijakan Pembangunan dan Inovasi Vol. 2 No. 1 (2016)
Publisher : Badań Perencanaan Pembangunan Dearth, Penelitian dań Pengembangan Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

There is no utilization of waste oil palm trunks in significant numbers right now. The purpose of this study 1) to assess the potential of raw materials of oil palm trunks. 2). To create composite panel board from waste oil palm trunks. The study was conducted in three sub-districts in Kampar. Composite panel board was analyzed in the laboratory Sentra Polymers – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). It was found that raw material potential of oil palm trunk with optimistic scenario was 8.041.220 m3. Density of composite panel boards that use phenol formaldehyde was 0,702 g/cm3, acrylic was 0.72 g/cm3 and unsaturated polyester was 0.892/cm3. Composite panel board using unsaturated polyester adhesive hadthe besthardness characteristics than the other adhesive. Composite panel board with phenol formaldehyde adhesive can be used to hold heavy loads and can be used outdoors, while the particle board with acrylic adhesive can be used indoors, and holding a lighter load.
Persepsi Masyarakat Terhadap Label Dan Perizinan Produk Kuliner UKM Ismon Zakya; Rindukasih Bangun; Candra Sari Mutiara
Jurnal Kebijakan Pembangunan dan Inovasi Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Badań Perencanaan Pembangunan Dearth, Penelitian dań Pengembangan Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persepsi konsumen tentang pentingnya informasi halal perlu untuk diketahui agar produk yang dihasilkan oleh industri pangan aman untuk dikonsumsi baik dari segi nilai gizi maupun kehalalannya. Persepsi pada hakekatnya merupakan proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungan, baik lewat penglihatan maupun pendengaran. Label merupakan sarana yang memiliki arti penting sehingga perlu diatur dan dikendalikan agar informasi mengenai pangan yang disampaikan kepada masyarakat benar dan tidak menyesatkan. Tujuan pemberian label pada pangan yang dikemas adalah agar masyarakat yang membeli atau mengkomsumsi dapat memperoleh informasi yang benar dan jelas tentang setiap produk yang dikemas baik menyangkut asal, keamanan, mutu, kandungan gizi maupun keterangan lain guna mengetahui apakah produk mengandung unsur-unsur yang diharamkan atau membahayakan bagi kesehatan. Fungsi dari label merupakan bentuk perlindungan pemerintah kepada para konsumen yang berupa pelaksanaan tertib suatu undang-undang bahan makanan dan minuman atau obat serta merupakan jaminan bahwa barang yang telah dipilih tidak berbahaya bila digunakan. Sebelum memasarkan produk makanan dan minuman ke masyarakat, diperlukan perizinan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan memenuhi standar keamanan yang mengacu pada Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 2004 tentang keamanan Mutu dan Gizi Pangan dan Keputusan Kepala Badan POM RI No.HK.00.05.5.16640. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengetahui persepsi masyarakat terhadap label halal dan izin produk. Lokasi dan sampel penelitian dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan (purposive sampling), di Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir dan Kota Pekanbaru, dengan jumlah sampel yakni konsumen dari UMKM sebanyak 30 orang. Analisa data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 73 % responden memilih produk yang lengkap labelnya yaitu ada izin P-IRT dan label halalnya dan sebesar 93 % responden yakin dengan label PIRT yang dikeluarkan Dinas Kesehatan.
Persepsi Masyarakat Dalam Membuka Lahan Dan Faktor Pemicu Kebakaran Lahan Provinsi Riau Rindukasih Bangun; Rosnita; Herlon; Pebrian; Oktari; Ratna Megawati
Jurnal Kebijakan Pembangunan dan Inovasi Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Badań Perencanaan Pembangunan Dearth, Penelitian dań Pengembangan Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Land and forest fires in Riau Province mostly begins by human activity. The purpose of the study is 1) Describe the perception of the public in using and managing land by burning and without burning, 2) Knowing the supporting factors that cause fire, 3) Reviewing community and institutional efforts in prevention and control fire. Location of study conducted in four districts, Kepulauan Meranti District, Rokan Hulu District, Pelalawan District, and Kampar District. Implementation of the study using survey methods and Rapid Rural Apraisal (RRA). The result of this study are 1) The public perception of land clearing by burning due to a) The fee required in technical land clearing by burning relatively cheap when compared to the way of land clearing without burning, b) Technical land clearing does not need many labors, c) The ashes of burnt remains are useful to fertilize the soil, d) Activity land clearing by burning is a culture or tradition that occur for generations, 2). Causative factors of land and forest fires are: a) Aspects of biophysical, b) Climatic conditions, c) Physical conditions, d) Economic conditions (the level of forest and land dependence is very high), e) Social and cultural conditions (community social capital is still quite lacking in terms of awareness of the impact and dangers of fire use), 3). Efforts to prevent and control forest and land fire has been done by the community and government institutions.