Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Pengembangan Sekolah Berbasis Kelapa Di Indragiri Hilir Candra Sari Mutiara; Gevisioner
Jurnal Kebijakan Pembangunan dan Inovasi Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Badań Perencanaan Pembangunan Dearth, Penelitian dań Pengembangan Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of human resources to optimize the utilization of regional superior potential can be done through education based on local and global advantages. The purpose of this research is to formulate the strategy of development of coconut-based SMK in Indragiri Hilir. The results showed that Indragiri Hilir Regency requires graduates of SMK who have competency in the field of empowering coconut plant. While the District of Indragiri Hilir require graduates of vocational schools who have competence in the field of expertise in coconut plant empowerment. The development strategy of coconut-based SMK in Indragiri Hilir Regency uses the pattern of integration into art and culture subjects, local content, and technological science subjects.
Persepsi Masyarakat Terhadap Label Dan Perizinan Produk Kuliner UKM Ismon Zakya; Rindukasih Bangun; Candra Sari Mutiara
Jurnal Kebijakan Pembangunan dan Inovasi Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Badań Perencanaan Pembangunan Dearth, Penelitian dań Pengembangan Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persepsi konsumen tentang pentingnya informasi halal perlu untuk diketahui agar produk yang dihasilkan oleh industri pangan aman untuk dikonsumsi baik dari segi nilai gizi maupun kehalalannya. Persepsi pada hakekatnya merupakan proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungan, baik lewat penglihatan maupun pendengaran. Label merupakan sarana yang memiliki arti penting sehingga perlu diatur dan dikendalikan agar informasi mengenai pangan yang disampaikan kepada masyarakat benar dan tidak menyesatkan. Tujuan pemberian label pada pangan yang dikemas adalah agar masyarakat yang membeli atau mengkomsumsi dapat memperoleh informasi yang benar dan jelas tentang setiap produk yang dikemas baik menyangkut asal, keamanan, mutu, kandungan gizi maupun keterangan lain guna mengetahui apakah produk mengandung unsur-unsur yang diharamkan atau membahayakan bagi kesehatan. Fungsi dari label merupakan bentuk perlindungan pemerintah kepada para konsumen yang berupa pelaksanaan tertib suatu undang-undang bahan makanan dan minuman atau obat serta merupakan jaminan bahwa barang yang telah dipilih tidak berbahaya bila digunakan. Sebelum memasarkan produk makanan dan minuman ke masyarakat, diperlukan perizinan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan memenuhi standar keamanan yang mengacu pada Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 2004 tentang keamanan Mutu dan Gizi Pangan dan Keputusan Kepala Badan POM RI No.HK.00.05.5.16640. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengetahui persepsi masyarakat terhadap label halal dan izin produk. Lokasi dan sampel penelitian dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan (purposive sampling), di Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir dan Kota Pekanbaru, dengan jumlah sampel yakni konsumen dari UMKM sebanyak 30 orang. Analisa data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 73 % responden memilih produk yang lengkap labelnya yaitu ada izin P-IRT dan label halalnya dan sebesar 93 % responden yakin dengan label PIRT yang dikeluarkan Dinas Kesehatan.
Pemetaan Tematik Potensi Dan Karakteristik Desa Inovasi Di Kabupaten Kepulauan Meranti Candra Sari Mutiara; Heryudarini Harahap; Arbaini; Samsir; Machasin; Marhadi; Kurniawati Fitri
Jurnal Kebijakan Pembangunan dan Inovasi Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Badań Perencanaan Pembangunan Dearth, Penelitian dań Pengembangan Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan potensi daerah harus berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa yang mandiri, dengan meniscayakan adanya peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi, penguatan tata kelola lembaga di desa lebih efektif dan efisien, pemberdayaan masyarakat dan potensi desa, pemanfaatan teknologi, dan jejaring kerjasama secara berkesinambungan. Salah satu di antara upaya tersebut adalah melalui program pengembangan desa inovasi. Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki potensi pengembangan desa inovasi. Selain potensi alam yang mendukung, terdapat cukup banyak jenis usaha kecil yang memanfaatkan potensi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi dan karakteristik desa inovasi yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti. Data primer diperoleh dari observasi lapangan tentang potensi desa. Analisis data dilakukan dengan Location Quotient (LQ) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil kajian menunjukkan terdapat 5 Desa di Kabupaten Kepulauan Meranti yang berpotensi menjadi objek pengembangan Desa Inovasi, di antaranya Sungai Tohor, Kundur, Bokor, Telesung, dan Tanjung Darul Takzim. Varian produk unggulan dari masing-masing desa tersebut adalah olahan sagu, olahan jahe, pariwisata, olahan ikan, dan industri kreatif. Disarankan keterlibatan semua komponen dalam pengembangan desa inovasi, pengembangan kewirausahaan, penguatan kelembagaan, dan peningkatan infrastruktur perdesaan.