Isna Amanaturrakhmah
Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Kepraktisan Pengembangan Media Ajar IPS Berbasis Video Interaktif Irma Sofiasyari; Isna Amanaturrakhmah; Aan Yuliyanto
Jurnal Elementaria Edukasia Vol. 6 No. 4 (2023): Desember
Publisher : Elementary Teacher Education Program, Majalengka University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v6i4.7542

Abstract

Teachers must apply innovative and interactive learning media, which are important to encourage the students' participation. However, based on the preliminary observation, most teachers only applied teacher-centered learning while teaching social studies with textbooks. This research is a part of an R&D that examines the product's practicality. The researchers tested the product within a small-scale group. The researchers took the data from 15 students in the fourth grade at Public Primary School Majalengka A and two teachers. The results showed a percentage of 88% of teachers and a percentage of 87.06% of students found the media practical. The practicality showed that the applied media, the cultural map media based on interaction, was practical for the students of the fourth grade to learn social study
Implementasi Model Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Hasil Kognitif dan Berpikir Kritis Siswa Kelas V SD Isna Amanaturrakhmah; Gigih Winandika
Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 11, No 3 (2023): Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkc.v11i3.85309

Abstract

Latar belakang penelitian ini bermula dari hasil belajar anak kelas V yang gagal mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil kognitif dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V melalui penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI) dalam pendidikan IPA. Metode penelitian yang digunakan adalah PTK model Kemmis Taggart dan dianalisis secara kualitatif. Temuan penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kognitif. Pada siklus awal terdapat 30 siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal (KKM), dan pada siklus berikutnya seluruh siswa berhasil memenuhi nilai ketuntasan minimal (KKM). Demikian pula halnya dengan kemampuan berpikir kritis siswa. Pada siklus I, 5 siswa menunjukkan kemampuan berpikir kritis luar biasa dengan kategori “sangat baik”, sedangkan 8 siswa menunjukkan kemampuan berpikir kritis terpuji dan termasuk dalam kelompok “baik”. Pada siklus II, 8 orang siswa mempunyai kemampuan berpikir kritis yang luar biasa, sedangkan 6 orang siswa menunjukkan kemampuan berpikir kritis yang “baik”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan model Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil kognitif siswa dan menumbuhkan kemampuan berpikir kritisnya.
THE DEVELOPMENT OF ILLUSTRATED-STORY TELLING TEACHING MATERIAL BASED ON MAJALENGKA LOCAL WISDOM TO IMPROVE STUDENTS' CRITICAL THINKING SKILL Irma Sofiasyari; Isna Amanaturrakhmah; Ike Kurniawati
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v10i4.11173

Abstract

The analysis, design, development, implementation, and evaluation in this research represent the ADDIE development model, involving eight elementary school teachers and fourth-grade students from two elementary schools in Majalengka. The researchers used purposive sampling techniques. The research sample includes model schools, an independent curriculum, similar facilities and infrastructure, and accreditation A. This study uses interviews, questionnaires, and critical thinking questions to collect data. Data analysis is carried out through several steps, namely data reduction, data collection, data presentation, and drawing conclusions. Needs analysis, development of teaching materials, validation of teaching materials by expert validators, revision, and implementation are stages of research. The implementation was carried out in two schools, with each having a control class and an experimental class. The focus of this research is the validity and impact of illustrated story teaching materials on students' critical thinking skills. The results indicate that the teaching materials are suitable for use in learning because they meet the criteria of being very valid, with content feasibility at 83.15%, language at 86.1%, and graphics at 86%. The experimental group has an N-gain score of 0.743, while the control group has a score of 0.348, which falls into the low category. It can be said that the subject matter of illustrated stories based on the local wisdom of Majalengka has the potential to enhance students' critical thinking skills. Keywords: Teaching Material, Pictorial Book, Local Wisdom Analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi pada penelitian ini merupakan jenis pengembangan ADDIE dengan melibatkan delapan guru sekolah dasar dan siswa kelas empat dari dua sekolah dasar di Majalengka. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian termasuk sekolah percontohan, kurikulum merdeka, sarana dan prasarana yang sama, dan akreditasi A. Penelitian ini menggunakan wawancara, angket, dan soal berpikir kritis untuk mengumpulkan data. Analisis data dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu pengurangan data, pengumpulan data, penyampaian data, dan penarikan Conclusion. Analisis kebutuhan, pembuatan bahan ajar, validasi bahan ajar oleh validator Expert, revisi, dan implementasi adalah tahapan penelitian. Implementasi dilakukan di dua sekolah, dengan kelas kontrol dan eksperimen masing-masing. Fokus penelitian ini adalah validitas dan dampak bahan ajar cerita bergambar terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar layak digunakan dalam pembelajaran karena memenuhi kriteria Extremely valid dan memiliki tingkat kelayakan isi 83,15%, kebahasaan 86,1%, dan kegrafikan 86%. Kelompok eksperimen memiliki nilai N-gain 0,743, sedangkan kelompok kontrol memiliki nilai 0,348, yang menunjukkan Categories rendah. Sehingga dapat dikatakan bahwa materi pelajaran cerita bergambar yang didasarkan pada kearifan lokal Majalengka memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Kata Kunci: Bahan ajar; Cerita bergambar; Kearifan Lokal