Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN “SADARI” TERHADAP PENGETAHUAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA Dewi Listiyorini; Utama Ladunni Lubis; Sabrina Aliza Nufus
Jurnal Alaqoh Vol 10 No 1 (2020): JURNAL ALAQOH (print & electronic)
Publisher : Alifa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker payudara umumnya dialami oleh Perempuan, dan menjadi jenis kanker yang menakutkan bagi Perempuan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Tingginya kejadian kanker payudara mengakibatkan tidak sedikit pula penderita kanker payudara yang berujung pada kematian. Untuk mendeteksi adanya kelainan pada payudara dilakukan Upaya tertentu salah satunya melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terhadap pengetahuan remaja putri tentang deteksi dini kanker payudara melalui SADARI di SMA Muhammadiyah Gisting Kabupaten Tanggamus tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen design, rancangan yang digunakan adalah one group pretest-posttest design. Populasi dan sampel adalah semua remaja putri di SMA Muhammadiyah Gisting sejumlah 72 remaja. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan lembar kuesioner sebagai instrumen penelitian. Data diolah menggunakan program SPSS dengan uji data Wilcoxon. Pengetahuan remaja putri sebelum dilakukan pendidikan kesehatan mengenai SADARI menunjukkan 68,1% kurang dan sebanyak 6,9% baik. Pengetahuan remaja putri setelah dilakukan pendidikan kesehatan SADARI meningkat menjadi 43,1% cukup dan 18 kurang.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN & DUKUNGAN TEMAN REMAJA PUTRI DALAM MENCEGAH KANKER PAYUDARA MELALUI PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI Diah Ayu Saputri; Dewi Listiyorini; Sabrina Aliza Nufus
Jurnal Alaqoh Vol 10 No 1 (2020): JURNAL ALAQOH (print & electronic)
Publisher : Alifa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita setelah kanker rahim, dan merupakan kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Di Indonesia, lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium lanjut, sehingga upaya pengobatan mencapai kesembuhan sulit dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) terhadap pengetahuan dan dukungan teman pada remaja putri di SMA Muhammadiyah Gisting Tanggamus tahun 2021. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain pra eksperimental dengan rancangan one group pretest and posttest design. Desain penelitian one group pretest and posttest design yaitu desain penelitian pra eksperimental yang dilakukan pada satu kelompok yang bertujuan untuk melihat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan dukungan teman remaja putri dalam upaya mencegah kanker payudara melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) Di SMA Muhammadiyah Gisting Tanggamus, yang berjumlah 72 siswi. Variabel independen pada penelitian ini yang diteliti adalah Pengetahuan dan Dukungan teman. Hasil uji perbedaan dalam dua kali pengukuran Paired T-Test yang menunjukkan bahwa sebelum dilakukan intervensi Penkes tentang Sadari rata-rata pengetahuan dan dukungan teman responden adalah pengetahuan kurang dengan 30 (100%), Dukungan teman dengan 30 (100%) dan setelah diberikan intervensi pendidikan kesehatan rata-rata pengetahuan responden adalah pengetahuan baik dengan 21 (70%) , Dukungan Teman baik dengan 9 (36,66%) dari hasil uji statistik yang diperoleh adanya perbedaan bermakna pengetahuan dan dukungan teman terhadap pemeriksaan SADARI. Kesimpulan terdapat pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap pengetahuan dan dukungan teman Remaja putri setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Utama Ladunni Lubis; Dewi Listiyorini; Siti Nur Fatimah
Jurnal Alaqoh Vol 11 No 1 (2021): JURNAL ALAQOH (print & electronic)
Publisher : Alifa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI eksklusif merupakan makanan yang terbaik bagi bayi karena mengandung semua zat gizi dalam jumlah dan komposisi yang ideal dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh kembang secara optimal terutama pada umur 0-6 bulan. Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan di Indonesia 55,7%, sedangkan di provinsi Lampung yaitu 54,9% bahwa Lampung mempunyai ASI yang cukup rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di BPM Badariyah. Desain penelitian adalah deskriptif kuantitatif, subjek penelitian 30 ibu yang memiliki anak usia 0-6 bulan yang terdapat di wilayah BPM Banjar Agung Tanggamus. Hasil penelitian bahwa sebagian besar umur responden 20-35 tahun sebanyak 15 responden (50%) berpendidikan terakhir SMA dengan jumlah 11 responden (36,7%) dan berpengetahuan baik sebanyak 16 responden (53,3%).
GAMBARAN PERILAKU IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN ASI DENGAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR Dewi Listiyorini; Hera Yusnida; Diah Ayu Saputri
Jurnal Alaqoh Vol 11 No 1 (2021): JURNAL ALAQOH (print & electronic)
Publisher : Alifa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut data World Health Organization (WHO) melaporkan secara global rata-rata pemberian asi eksklusif di dunia pada tahun 2017 hanya sebesar 38% WHO menargetkan pada tahun 2025 angka pemberian asi eksklusif pada usia 6 bulan pertama kelahiran meningkat setidaknya 50% menurut UNICEF 2017 rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif salah satunya disebabkan kurangnya pengetahuan tentang puting susu lecet. Penelitian dilakukan di BPM Badariah Kecamatan Limau Kabupaten Tanggamus. Desain penelitian adalah deskriptif analitik. Subjek penelitian adalah seluruh ibu yang mengalami puting susu lecet sebanyak 30 orang. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh sebagian besar responden berumur yaitu 20-35 tahun sebanyak 19 responden (63,3%), berpendidikan yaitu dasar sebanyak 16 responden (53,3%), tidak bekerja sebanyak 18 responden (60%, sebagian besar responden teknik menyusui salah sebanyak 18 responden (60%), sebagian besar responden putting susu lecet sebanyak 17 responden (56,7%). Hasil penelitian didapatkan ada hubungan teknik menyusui dengan kejadian puting susu lecet pada ibu nifas dengan p-value = 0,001.
GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN MENGENAI PEDOMAN PELAYANAN PERSALINAN DI ERA PANDEMI DI PUSKESMAS KABUPATEN TANGGAMUS LAMPUNG Utama Ladunni Lubis; Dewi Listiyorini; Nur Masekha
Jurnal Alaqoh Vol 12 No 1 (2022): JURNAL ALAQOH (print & electronic)
Publisher : Alifa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penularan Covid-19 terjadi melalui kontak, droplet dan airborne, untuk itu perlu dijaga proses penularan ini terjadi pada tenaga kesehatan dan bayinya sendiri Isolasi tenaga kesehatan dengan APD yang sesuai dan tatalaksana isolası bayı dari ibu ODP/PDP/terkonfirmasi Covid-19 merupakan fokus utama dalam manajemen pertolongan persalinannya, selain itu, jaga jarak minimal satu meter jika tidak diperlukan tindakan. Mengetahui Gambaran Pengetahuan Bidan Mengenai Pedoman Pelayanan Persalinan di Era pandemic Covid di Puskesmas Kabupaten tanggamus. Penelitian dilakukan di Puskesmas Antar Brak Kecamatan Limau Kabupaten Tanggamus. Desain penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah 30 Bidan yang terdapat di Puskesmas Antarbrak Kecamatan Limau Kabupaten Tanggamus Tahun 2021. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian yang berjudul gambaran pengetahuan bidan mengenai pedoman pelayanan persalinan di era pandemi Di Puskesmas Kabupaten Tanggamus. Frekuensi pengetahuan bidan mengenai klasifikasi, cara penularan, tanda bahaya dan gejala kegawatdaruratan ibu bersalin pada era pandemi paling banyak adalah memiliki pengetahuan baik dengan 17 orang (56,7%), frekuensi pengetahuan bidan mengenai algoritma tatalaksana ibu bersalin pada era pandemi paling banyak adalah memiliki pengetahuan baik dengan 17 orang (56,7%), serta frekuensi pengetahuan bidan mengenai cara pencegahan, penularan indikasi, melepaskan dan membuang APD yang dipakai pada era pandemi paling banyak adalah memiliki pengetahuan baik dengan 19 orang (63,3%). Pengetahuan bidan mengenai pedoman pelayanan persalinan di era pandemi di Puskesmas Kabupaten Tanggamus adalah memiliki pengetahuan yang baik. Pentingnya pengetahuan yang baik oleh bidan mengenai pedoman pelayanan persalinan di era pandemi tidak dapat disangkal. Pengetahuan yang solid merupakan pondasi utama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, terutama dalam situasi yang dinamis seperti pandemi.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TENTANG PENCEGAHAN MASTITIS DI KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG Dewi Listiyorini; Utama Ladunni Lubis; Santika Puri Wardana; Melly Maulita
Jurnal Alaqoh Vol 12 No 1 (2022): JURNAL ALAQOH (print & electronic)
Publisher : Alifa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mastitis pada ibu postpartum adalah infeksi payudara yang muncul setelah persalinan. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, namun juga bisa disebabkan oleh iritasi, penyumbatan saluran susu, atau tekanan berlebih pada payudara. Penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan ibu postpartum tentang pencegahan mastitis di Kabupaten Tanggamus. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan objek penelitian gambaran pengetahuan ibu postpartum tentang pencegahan mastitis di Kabupaten Tanggamus. Waktu penelitian ini pada bulan Desember sampai dengan februari 2021. Pada penelitian ini jumlah populasi seluruh ibu nifas dengan 20 responden. Analisa yang digunakan adalah Univariat. Gambaran pengetahuan ibu postpartum tentang faktor penyebab peradangan payudara (mastitis) cukup dengan 9 orang (45%) dan mayoritas frekuensi pengetahuan ibu postpartum tentang perawatan payudara sehari-hari untuk mencegah peradangan payudara (mastitis) berpengetahuan cukup dengan 10 orang (50%). Dari hasil ini, dapat disimpulkan bila pengetahuan. Ibu postpartum tentang faktor penyebab peradangan payudara (mastitis) dan perawatan payudara sehari-hari untuk mencegah peradangan payudara (mastitis) cukup baik. Selanjutnya, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas program-program edukasi kesehatan yang diimplementasikan dan dampaknya terhadap peningkatan pengetahuan ibu postpartum. Kesimpulan ini diharapkan dapat memberikan landasan bagi perbaikan program dan intervensi yang bertujuan meningkatkan pengetahuan serta meminimalkan risiko mastitis pada ibu post partum.
PELAYANAN ANC BERDASARKAN INDEKS KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS WATES PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN 2022 Dewi Listiyorini; Meta Endimar Septiyana
Jurnal Alaqoh Vol 12 No 2 (2022): JURNAL ALAQOH (print & electronic)
Publisher : Alifa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelayanan ANC berdasarkan indeks kepuasan ibu hamil di Puskesmas Talang Banjar Kota Jambi tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan melihat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelayanan ANC berdasarkan indeks kepuasan ibu hamil di Puskesmas Wates Pringsewu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melakukan kunjungan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Wates Pringsewu yang berjumlah 806 ibu hamil. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil yang menunjukkan sebanyak 33 responden (38,4%) sangat baik, 35 responden (40,7%) baik, dan 18 responden (20,9%) tidak baik. Hasil penelitian ini mengindikasikan secara umum bahwa pelayanan ANC yang diberikan petugas sudah memberikan kepuasan pada 79,1% dan hanya sebagian kecil saja sebesar 20,9% yang belum merasa puas, sehingga dapat dikatakan bahwa pelayanan ANC yang diberikan sudah menunjukkan kinerja petugas kesehatan yang optimal.
Meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya Deteksi Dini melalui Penyuluhan Kehamilan Hera Yusnida; Dewi Listiyorini
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat ALIFA Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian & Pemberdayaan Masyarakat ALIFA
Publisher : Alifa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Deteksi dini komplikasi kehamilan sangatlah penting untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya deteksi dini melalui penyuluhan kehamilan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya deteksi dini setelah mengikuti penyuluhan.
Mengawal Masa Nifas: Program Penyuluhan Kesehatan Masyarakat tentang Tanda Bahaya Masa Nifas Dewi Listiyorini; Agustin Budiasri
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat ALIFA Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian & Pemberdayaan Masyarakat ALIFA
Publisher : Alifa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa nifas adalah periode penting setelah melahirkan di mana ibu berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan. Periode enam minggu dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika sistem kandungan kembali ke kondisi sebelumnya. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan masyarakat tentang tanda bahaya masa nifas setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang tanda bahaya masa nifas. Jenis penelitian eksperimen Pre-test dan Post-test. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta posyandu di Desa Sumber Rejo Lampung Timur. Berdasarkan hasil pengabdian masyarakat, dapat terlihat bahwa dari 25 orang yang mengikuti kegiatan tersebut, hanya 14 (56 %) peserta yang mengetahui apa itu penyakit tanda bahaya masa nifas serta bagaimana cara pencegahannya (tabel 1). Setelah kami memberikan materi tentang tanda bahaya masa nifas lalu diberikan pertanyaan kembali (Post Test). Hasil yang didapat bahwa dari 25 orang peserta yang mengikuti kegiatan tersebut 21 (84%) peserta mengetahui dan dapat menyebutkan satu persatu urutan dari materi ataupun pencegahan tanda bahaya masa nifas tersebut dan 4 (16%) yang belum paham terhadap materi yang diberikan. program penyuluhan kesehatan masyarakat tentang tanda bahaya masa nifas di Desa Sumber Rejo Lampung Timur telah memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan kesehatan selama periode pasca persalinan.
Peningkatan Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Imunisasi Lanjutan Meta Endimar Septiyana; Dewi Listiyorini
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat ALIFA Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian & Pemberdayaan Masyarakat ALIFA
Publisher : Alifa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Imunisasi lanjutan (booster) berarti pemberian kekebalan setelah imunisasi dasar. Booster penting untuk meningkatkan kembali respon imun terhadap vaksin yang sudah semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia. Jika tidak dilakukan booster, anak beresiko tidak terlindungi saat terkena penyakit yang seharusnya bisa dicegah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan ibu terhadap imunisasi lanjutan pada balita di Posyandu Mawar. Jenis penelitian pre-test dan post-test eksperimen one group test. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita 0-24 bulan teknik pengambilan sampel random sampling. Hasil yang didapat bahwa dari 15 orang ibu yang mengikuti kegiatan tersebut 9 (60,0%) ibu mengetahui manfaat, kapan dilakukan imunisasi lanjutan dan serta risiko yang muncul jika tidak melakukan imunisasi lanjutan, 3 (20,0%) cukup dan 3 (20,0%) yang kurang paham terhadap materi yang diberikan. Program penyuluhan kesehatan masyarakat tentang imunisasi lanjutan di Posyandu Mawar berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita dan akan berdampak pada kesadaran ibu memberikan imunisasi lanjutan secara lengkap kepada anaknya.