Diah Ayu Sawitri
Universitas PGRI Madiun

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemerolehan Aspek Leksikon dan Struktur Kalimat Bahasa Indonesia: Sebuah Studi Kasus Anak Naya di Ponorogo Bambang Eko Hari Cahyono; Diah Ayu Sawitri
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i3.4062

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pemerolehan bahasa aspek leksikon dan struktur kalimat pada Naya, anak usia 4 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data-data dikumpulkan melalui sumber data, yaitu informan sebanyak 2 orang, yaitu Naya dan orang tuanya, aktivitas keseharian informan, dan dokumen atau data yang terkait dengan latar belakang informan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara secara mendalam, dan dengan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model analisis interaktif dengan 3 tahap kegiatan, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Naya sebagai informan penelitian telah menguasai kosa kata/leksikon dalam jumlah yang cukup banyak, meliputi nomina, verba, adjektiva, adverbial, dan kata tugas. Jenis kosa kata yang paling banyak dikuasai adalah nomina dan verba, sedangkan yang paling sedikit dikuasai adalah jenis kata tugas. Kosa kata yang dimiliki informan memiliki karakter kosa kata agraris karena sebagian besar masyarakat sekitar informan merupakan lingkungan pedesaan dengan mata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Dalam bidang struktur, Naya telah mampu menyusun kalimat yang bervariasi. Kalimat yang disusun sebagian besar berbentuk kalimat tunggal, dan sebagian kecil berbentuk kalimat majemuk setara dan kalimat topik-komen. Dalam tataran struktur, terjadi interferensi bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia dalam kalimat yang diujarkan oleh informan, karena informan hidup di tengah-tengah lingkungan yang dwibahasawan.