Lansia adalah bagian dari proses pertumbuhan dan perkembangan dari bayi hingga menua. Perubahan fisiologis muskuloskeletal pada lansia dapat menyebabkan penurunan massa otot, pengerutan tendon, serabut otot menjadi atrofi, sehingga terjadi penurunan kekuatan dan kontraksi otot, penurunan fleksibilitas sendi, dan kecepatan waktu reaksi. Hal ini menyebabkan keseimbangan tubuh menurun. Penurunan keseimbangan dinamis dapat meningkatkan risiko jatuh lansia. Berbagai dampak jatuh antara lain cedera jaringan lunak, patah tulang, kecacatan (penurunan mobilitas), penurunan independensi (kemandirian), dan bahkan dapat menyebabkan meninggal. Fisioterapi dapat memberikan intervensi untuk meningkatkan keseimbangan dinamis dan meminimalisir risiko jatuh dengan latihan jalan tandem (tandem walking exercise). Penelitian ini mengevaluasi pengaruh pemberian tandem walking exercise terhadap keseimbangan dinamis pada lansia di Posyandu Lansia Perumahan Bumi Antariksa Kota Madiun. Menggunakan desain quasi eksperimental one group pre-test and post-test dengan 21 sampel. Teknik sampling dengan non-probability sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu Timed Up and Go Test (TUGT) untuk mengidentifikasi keseimbangan lansia dan Tandem Walking Exercise sebagai latihan berjalan. Menunjukkan bahwa tandem walking exercise secara signifikan meningkatkan keseimbangan dinamis pada lansia. Dengan uji pengaruh menggunakan uji Paired Sample T-Test diperoleh p-value = (0,001). Pemberian tandem walking exercise berpengaruh terhadap keseimbangan dinamis pada lansia di Posyandu Lansia Perumahan Bumi Antariksa Kota Madiun