Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Perbandingan Asam Format Dan Hidrogen Peroksida Dalam pembuatan Senyawa Epoksi Dari Minyak Kelapa Sawit Alamsyah, Rizal; Susanti, Irma; Christian Siregar, Nobel; Heryani, Susi
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 02 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8148.371 KB)

Abstract

Senyawa epoksi merupakan produk komersial yang dapat diterapkan untuk beberapa tujuan seperti plasticizer, stabilizer, dan coating resin polimer, serta antioksidan dalam pengolahan karet alam. Penelitian ini bertujuan untuk membuat senyawa epoksi berbasis minyak sawit kasar dengan melakukan optimasi proses dengan variabel pelarut, suhu, dan katalis. Penelitian ini menggunakan bahan aku minyak kelapa sawit (CPO), katalis amberlite, H2SO4, H2O2, benzena, heksana, dan asam format. Parameter yang diamati meliputi bilangan oksigen oksiran, bilangan iod, bilangan asam, bilangan penyabunan, dan fourier transform infrared spectroscopy (FTIR. Hasil penelitian menunjukan semakin tinggi perbandingan H2O2 dan asam formiat menyebabkan pembentukan senyawa epoksi yang semakin baik ditunjukan dengan bilangan oksiran yang semakin tinggi.Perbandingan yang optimum antara H2O2, dan asam formiat adalah 2:1 Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi yang optimal pembuatan epoxy diperoleh dengan menggunakan pelarut benzene sebanyak 25% dari CPO, katalis amberlite, pada suhu 70C selama 6jam. Hasil analisis menunjukan bilangan oksigen oksiran 6, 20% bilangan iodium 12,6 (g iod/100g), bilangan asam 8,96 (mg KOH/g), bilangan penyabunan 202 (mg. KOH/g).
Pembuatan Dietanolamida dari Asam Lemak Sawit Destilat dan Minyak Kelapa untuk Sabun Transparan Ariningsih, Santi; Hawani Loebis, Enny; Christian Siregar, Nobel
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 33, No 02 (2016)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.674 KB)

Abstract

Asam lemak sawit destilat (ALSD) merupakan hasil samping pada tahap pemurnian (refining) dalam industri minyak goreng. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pembuatan Dietanolamida (DEA) dari asam lemak sawit destilat (ALSD) dan minyak kelapa (MK), mengetahui kinerja surfaktan DEA yang dihasilkan, aplikasi DEA untuk sabun transparan, dan untuk mengetahui uji kesukaan/organoleptik konsumen terhadap sabun transparan. Perlakuan yang digunakan adalah dengan variasi metil ester ALSD dan metil ester MK dalam pembuatan DEA. Metode pembuatan DEA yang digunakan meliputi proses esterifikasi dan amidasi. Proses ini dibagi ke dalam dua (2) bagian yaitu proses pembuatan DEA dari campuran metil ester ALSD dan metil ester MK dan pembuatan sabun transparan menggunakan DEA yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan tegangan permukaan DEA terbaik adalah 39,13 dyne/cm dan tegangan antar muka terbaik adalah 3,67 dyne/cm.  Sabun transparan yang disukai adalah sabun dengan penambahan DEA dari  metil ester ALSD : metil ester minyak kelapa sebanyak 1:3 (v/v)
Peningkatan Proses Ekstraksi Minyak Biji Mimba (Neem Seed Oil) dan Purifikasinya Farida Hutajulu, Tiurlan; Christian Siregar, Nobel
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 32, No 02 (2015)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.919 KB)

Abstract

Minyak mimba (neem seed oil) dapat dimanfaatkan dalam bidang kosmetika antara lain: sabun  antiseptik, shampoo, krim lulur, dan lotion anti-serangga. Minyak mimba dapat diperoleh dengandi press ataupun diekstrak menghunakan heksan. Rendemen minyak  mimba dengan cara pengepresan relatif lebih sedikit Sehingga dilakukan pengembangan ekstraksi minyak mimba dengan pengukusan biji mimba selama 30 menit untuk membuka sel-sel dari jaringan minyak sebelum dilakukan hydroulic press dan screw press. Kemudian dilakukan penjernihan minyak dengan bleaching earth dan arang aktifsehingga diperoleh minyak yang lebih jernih. Pada penelitian ini dilakukan 2 (dua) tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Penelitian pendahuluan dibagi 2 (dua) tahap yaitu tahap ke-1, persiapan bahan baku dengan cara pemisahan kulit biji mimba dan penggilingan sehingga bubuk. Tahap ke-2, proses pengukusan bubuk biji mimba selama 30 menit dan dikeringkan dioven 50oC selama 30 menit kemudian di ekstrak dengan cara hydroulic press dan screw press. Pada penelitian lanjutan, purifikasi minyak dengan arang aktif dan silikat (bleaching earth) untuk memperoleh minyak mimba yang lebih jernih. Hasil penelitian diperoleh rendemen minyak tertinggi dengan cara kukus sekitar 22 % serta hasil purifikasi/penjernihan minyak diperoleh warna minyak lebih jernih. Minyak mimba diesterifikasi dan dianalisis menggunakan Gas chromatography (GC) Hasil analisis minyak dengan gas kromatografi diperoleh dua komponen tertinggi yaitu senyawa eugenol dan asam palmitat
Peningkatan Nilai Kalor Pellet Biomassa Cocopeat sebagai Bahan Bakar Terbarukan dengan Aplikasi Torefaksi Alamsyah, Rizal; Christian Siregar, Nobel; Hasanah, Fitri
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 33, No 01 (2016)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.577 KB)

Abstract

Torefaksi adalah suatu proses termokimia yang dilakukan pada temperatur 200-300°C dengan kondisi tanpa udara. Proses ini berfungsi untuk mengubah biomassa menjadi bahan bakar padat yang relatif mempunyai kandungan energi yang lebih tinggi dari sebelumnya. Torefaksi dapat meningkatkan kerapatan energi, tahan air, memudahkan penggilingan,  membuatnya  aman dari degradasi biologis, memudahkan transportasi dan penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan karakteristik pellet biomassa cocopeat (yang merupakan hasil samping pengolahan sabut kelapa) menjadi bahan bakar padat dengan penerapan proses torefaksi Biomassa cocopeat dibuat menjadi bentuk pellet dengan proses pengeringan, pengayakan, pengadukan, dan pemelletan.  Pellet yang dihasilkan selanjutnya ditorefaksi pada suhu 300oC selama 1,5 jam  dan hasilnya dibandingkan cocopeat dengan tanpa perlakuan torefaksi  untuk melihat kandungan energinya pellet.  Hasil kedua perlakuan pellet cocopeat tersebut selanjutnya juga dibandingkan untuk melihat kandungan kualitas emisi udara yang dihasilkan saat pembakaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan energi dari pellet cocopeat dengan perlakuan torefikasi menunjukkan peningkatkan energi sebesar 36%. Sementara emisi udara yang dihasilkan dari pembakaran memenuhi persyaratan  standard emisi udara sesuai  peraturan yang berlaku.
Karakterisasi dan Pendugaan Daya Tahan Simpan Bio Oil (Minyak Alpukat dan Minyak Buah Merah) Susanti, Irma; Christian Siregar, Nobel
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 33, No 02 (2016)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1117.184 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menduga masa simpan bio oil (minyak alpukat dan minyak buah merah) dalam kemasan botol kaca gelap dengan volume 50 mL. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode akselerasi model Arrhenius dengan menyimpan produk minyak pada berbagai suhu yang ditentukan yang dianggap sebagai kondisi ekstrim. Suhu penyimpanan untuk minyak alpukat dan minyak buah merah adalah 350C, 400C dan 450C dan suhu ruang sebagai kontrol. Penyimpanan dilakukan selama 98 hari dengan selang waktu pengamatan 2 minggu sekali. Pendugaan umur simpan minyak alpukat apabila disimpan dalam suhu ruang adalah 2 tahun 2 bulan, sedangkan untuk minyak buah merah  yaitu 8 bulan.