Abstract: Marriage is a sacred thing that unites two human beings between men and women. In fact adults marry for encouragement for various reasons. However, any person who married definitely wanted happiness. Feeling happy is identical with the name of satisfaction where when one reaches or gets anything he wants her to feel satisfied and happy. In achieving a satisfaction of the wedding, the couple husband and wife need a name conflict resolution. people who have a good conflict resolution in the household will easily achieve a satisfaction of the wedding. The purpose of this study is to describe the relationship of conflict resolution to the satisfaction of the wedding. The method used is the Mix Method that combines the two methods at once (quantitative and qualitative). The subject of this study, namely married couples working on age of marriage 3-5 of the year with a total of 130 people. The results showed the styles of conflict resolution has a positive and significant relationship, however weak, to the satisfaction of the wedding (r =. 317, p =. 001). Based on five conflict resolution styles that exist, only two styles that have a direct relationship with the satisfaction of marriage i.e. domination and integration. While the other three have no connection at all (the bond compromise, and avoidance).Keywords: conflict resolution, satisfaction of the marriage, the husband and wife work Abstrak: Pernikahan merupakan suatu hal yang sakral yang menyatukan dua insan manusia antar laki-laki dan perempuan. Pada hakikatnya orang dewasa menikah karena dorongan berbagai alasan yang berbeda-beda. Namun, setiap orang yang menikah pasti menginginkan suatu kebahagian. Perasaan bahagia identik dengan yang namanya kepuasan yang dimana ketika seorang mencapai atau mendapat sesuatu yang diinginkannya dia merasa puas dan bahagia. Dalam mencapai suatu kepuasan pernikahan, pasangan suami istri membutuhkan yang namanya resolusi konflik. orang yang memiliki resolusi konflik yang baik dalam rumah tangga akan mudah mencapai suatu kepuasan pernikahan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggambarkan hubungan resolusi konflik dengan kepuasan pernikahan. Metode yang digunakan adalah Mix Method yang menggabungkan dua metode sekaligus (kuantitatif dan kualitatif). Subjek penelitian ini yaitu pasangan suami istri bekerja pada usia pernikahan 3-5 tahun dengan total 130 orang. Hasil penelitian menunjukkan gaya resolusi konflik memiliki hubungan yang positif dan signifikan namun lemah dengan kepuasan pernikahan (r = .317, p = .001). Berdasarkan lima gaya resolusi konflik yang ada, hanya dua gaya yang memiliki hubungan langsung dengan kepuasan pernikahan yaitu dominasi dan integrasi. Sementara tiga lainnya tidak memiliki hubungan sama sekali (kompromi, obligasi dan penghindaran).Kata Kunci: Resolusi Konflik, Kepuasan Pernikahan, Suami Istri Bekerja