Anggieta Putri Putri
Program Studi Teknik Kimia Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMANFAATAN ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PULP Anggieta Putri Putri; Syamsul Bahri; Zulnazri Zulnazri; Nasrul ZA; Rizka Mulyawan
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 4, No 1 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-April 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i1.12319

Abstract

Pulp merupakan bubur kertas yang akan dijadikan lembaran kertas. Pembuatan pulp pada penelitian ini menggunakan bahan baku berupa eceng gondok (Eichhornia Crassipes). Penelitian mengenai Pemanfaatan Eceng Gondok Sebagai Bahan Baku Pulp ini sudah pernah dilakukan sebelumnya diantaranya, menurut penelitian Roni Tulak Dkk (2022) yang berjudul “Pengaruh Waktu Pemanasan Dan Konsentrasi Larutan Pemasak Terhadap Kualitas Pulp Dari Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes)”. Untuk menghasilkan pulp harus diperhatikan kadar selulosa lebih dari 40%, dan kadar lignin kurang dari 25%. Penelitian ini membandingkan antara proses soda dengan proses sulfit, dengan menggunakan larutan NaOH 3%, 5%, 7% dan 9% dan larutan H2SO4 3%, 5%, 7%, dan 9% sebagai pelarut pada proses delignifikasi. Sementara hasil yang diperoleh dari penelitian ini larutan NaOH memiliki hasil terbaik dibandingkan dengan larutan H2SO4 dalam proses delignifikasi. Karena NaOH pada konsentrasi 9% diperoleh kadar selulosa tertinggi sebesar 57%, dan memiliki kadar lignin yaitu 10%, serta yield yang diperoleh berkisar antara 53% hingga 69%. Sedangkan larutan H2SO4 hanya mampu memperoleh selulosa tertinggi pada konsentrasi 9% dengan selulosa sebesar 52%, dengan kadar lignin sebesar 12%, tetapi pada hasil perolehan yield memiliki hasil terbesar yaitu 65% sampai 72%. Pulp dari kadar air eceng gondok (Eichhornia Crassipes) memiliki sebanyak 14% hingga 16% dan belum memenuhi standard dalam pembuatan pulp.