Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Nilai Tukar (Valas), Inflasi, dan Suku Bunga terhadap Harga Saham Manufaktur di Sektor Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia (Studi kasus: perusahaan rokok, periode 2017-2021) Komang Trianta; Christimulia Purnama Trimurti; I Made Darmayasa
JAKADARA: JURNAL EKONOMIKA, BISNIS, DAN HUMANIORA Vol. 2 No. 3 (2023): JAKADARA: JURNAL EKONOMIKA, BISNIS, DAN HUMANIORA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jd.v2i3.2676

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh nilai tukar (valas), inflasi, dan suku bunga terhadap harga saham perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi sub sektor rokok periode 2017-2021. Penelitian dilakukan karena terdapat perbedaan hasil penelitian-penelitian sebelumnya pada variabel bebas yaitu Nilai Tukar (Valas), Inflasi, dan Suku Bunga terhadap variabel terikatnya yaitu Harga Saham pada tahun-tahun pengujian yang berbeda. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan sampel sebanyak 40 data kuartal pada periode 2017-2021. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh hasil bahwa data Nilai Tukar (Valas) secara parsial dan signifikan tidak memiliki pengaruh terhadap Harga Saham perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi sub sektor rokok, data Inflasi secara parsial dan signifikan tidak memiliki pengaruh terhadap Harga Saham perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi sub sektor rokok, data Suku Bunga secara parsial dan signifikan tidak memiliki pengaruh terhadap Harga Saham perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi sub sektor rokok, dan Nilia Tukar (Valas), Inflasi, dan Suku Bunga secara simultan dan signifikan tidak memiliki pengaruh terhadap Harga Saham perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi sub sektor rokok. Serta nilai koefisien determinasi (Adjusted R-Square) sebesar 0,038 atau 3,8% memiliki arti bahwa 3,8% dapat diartikan bahwa variabel nilai tukar, inflasi, dan suku bunga memberikan kontribusi naik turunnya harga saham sebesar 3,8% sedangkan 96,2% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.