Masita Fujiko
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

LITERATURE REVIEW: Hubungan Diabetes Mellitus Gestasional Dengan Kelahiran Prematur Yayan Yustika Saifullah; Masita Fujiko; Sigit Dwi Pramono; Indah Lestari; M. Hamsah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 2 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i2.50

Abstract

Kelahiran prematur memiliki angka mortalitas dan morbiditas neonatal yang sangat tinggi di Indonesia karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Kelahiran prematur disebabkan proses multifaktorial, salah satunya adalah diabetes gestasional. Beberapa penelitian telah melaporkan hal ini, sehingga perlu dibuat suatu literature review untuk merangkum hasil penelitian-penelitian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan diabetes mellitus gestasional dengan kelahiran prematur dengan menggunakan metode literature review dengan desain narrative review menggunakan 13 laporan penelitian yang diperoleh dari berbagai database jurnal nasional dan internasional. Literatur yang digunakan telah dipublikasikan dalam rentang waktu 2014-2020 dan dapat diakses secara penuh. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu terdapat prevalensi persalinan prematur pada perempuan hamil yang mengalami diabetes mellitus gestasional adalah 7,0-10,7%. Terdapat hubungan antara diabetes mellitus gestasional dengan persalinan prematur. Perempuan hamil yang mengalami diabetes mellitus gestasional akan memiliki risiko 1,3 sampai dengan 3,48 kali lipat lebih tinggi untuk mengalami persalinan prematur daripada perempuan hamil yang tidak mengalami diabetes gestasional, dapat disimputkan bahwa terdapat hubungan antara diabetes mellitus gestasional dengan persalinan prematur. Diabetes mellitus gestasional dikaitkan dengan peningkatan risiko kejadian persalinan prematur.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Usia Reproduksi Terhadap Pemilihan Jenis Alat Kontrasepsi Ahmad Agil; Masita Fujiko; Sri Wahyuni Gayatri; Anna Sari Dewi; Ida Royani
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 5 (2023): Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i5.195

Abstract

Sebab minimnya kesuksesan program KB atau keluarga berencana mencakup wawasan perempuan umur subur serta faktor wawasan yang lain. Guna membagikan keyakinan jika wawasan menyusut sehingga ketaatan sebagai program KB menyusut pula, sehingga peneliti hendak membahas taraf pengetahuan usia subur sebab melalui teori Lawerence Gren dkk menyimpulkan jika sikap serta individu didampaki pada dua sifat, ialah perilaku (behaviour) serta diluar perilaku (nonbehaviour) lalu perilaku tersebut ditetapkan serta dibuat melalui tiga cakupan, meliputi faktor prediksi posisi (predisposing factor) yang mana berupa pengetahuan. Mengetahui Hubungan penggunaan alat kontrasepsi dengan kaita taraf pengetahuan ibu usia reproduksi terhadap pemeliham jenis alat kontrasepsi di BTN Tirassa, Sudiang Makassar pengkajian ini ialah pengkajian kuantitatif memakai deasin pengkajian analitik pada rangkaian cross sectional. Distirbusi data berdasarkan Irama didapatkan pada penelitian yang memiliki sinus Bradikardi sebanyak.3 (9,7%) Sinus dari 60 sampel yang digunakan pada penelitian ini diperoleh hasil 37 responden (61,7%) memiliki pengetahuan yang baik. Dari 60 responden 27 responden (45%) memilih pil KB 17 responden (28,3%) memilih kondom, dan 16 responden (26,7%) memilih implant/susuk KB. Hasil iji bivariat didaptkan perolehan jika terdapatnya kaitan tingkat pengetahuan terhadap pemilihan jenis alat kontrasepsi. Adanya kaitan yang signifikan pada pengetahuan mengenai alat kontrasepsi dengan pemilihan alat kontrasepsi
Karakteristik ibu hamil yang melakukan tindakan sectio caesarean di rumah sakit sitti khadijah makassar periode 2019 - 2021 Alfian Fadli; Masita Fujiko; Sri Wahyuni Gayatri; M. Hamsah; Rachmat Faisal Syamsu
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 4 (2023): April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i4.200

Abstract

All women want to give birth well and perfect parturition. There are two methods of parturition, namely vaginal parturition, which is better known as natural parturition, and caesarean section, in which the baby is removed through an incision in the abdominal wall and uterus. The number of caesarean deliveries in Indonesia continues to increase in 2018. Cesarean procedures account for 17.6% of all deliveries in Indonesia, exceeding the WHO standard of 15%. To find out the characteristics of pregnant women who perform caesarean sections at Sitti Khadijah Hospital Makassar for the period 2019 - 2021. An observational study with a descriptive approach, a cross-sectional study was used as the research design. There were 100 pregnant women who had Caesarean Sections at Sitti Khadijah Hospital Makassar for the period 2019-2021. The results showed that the characteristics of pregnant women who had Caesarean Sections based on the highest age was 20-35 years as much as 69% compared to other age groups, based on education the highest was undergraduate as much as 41% compared to other educational groups, based on work the highest were patients who did not work as much as 65% compared to patients who worked as much as 35%, based on medical indications the highest were Post SC patients as much as 38%, based on the highest type of SC is a patient with SSTP of 96% compared to Classic SC of 4%, based on parity, the highest were patients who were multiparous as much as 73% compared to primiparas as much as 27%. Pregnant women who did caesarean section based on the most age were aged 20-35 years, the most education was undergraduate, the most jobs were pregnant women not working, the most medical indications were pregnant women with a history of post SC, the most type of SC was SCTP, and the most parity was multiparous pregnant women