p-Index From 2020 - 2025
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakumi Medical Journal
M. Hamsah
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Batang Pohon Bidara Laut Strychnos ligustrina Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Mufthiar Muhtar; A. Tenri Sanna; Eny Arlini Wello; M. Hamsah; Rachmat Faisal Syamsu
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i1.51

Abstract

Masalah utama yang terkait dengan Staphylococcus aureus adalah tingkat perolehan resistensi yang luar biasa terhadap berbagai kelas antibiotik, yang mempersulit pengobatan. Infeksi akibat strain S. aureus yang resisten terhadap methicillin (Metichilin Resistance Staphylococcus Aureus) dikaitkan dengan angka kematian yang lebih tinggi daripada infeksi yang disebabkan oleh strain yang rentan terhadap methicillin. Oleh karena itu, sangat penting dalam menilai tindakan pencegahan yang ada dan merencanakan profilaksis yang sesuai untuk mengontrol infeksi. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak batang pohon bidara laut (Strychnos ligustrina) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian yang dilakukan adalah Literature Review dengan desain Narrative Review. Berupa studi post experimental dari jurnal nasional, jurnal internasional, sitasi fakultas kedokteran umi, clinical key, textbook, dan proceding book yang berhubungan dengan bidara laut dan bakteri Staphylococcus aureus. Uji aktivitas antibakteri batang pohon bidara laut Strychnos ligustrina terhadap bakteri Staphylococcus aureus dari 4 jurnal yang terkait didapatkan bahwa batang bidara laut mampu menghambat pertumbuhan bakteri dengan menggunakan pelarut metanol dan terdapat bagian lain yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri seperti bagian daun, ranting, kulit batang, batang dengan menggunakan pelarut non-polar (hexane) dan polar (etil asetat dan metanol). Ekstrak batang Strychnos ligustrina yang dilarutkan dengan metanol terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri kategori sedang. Sedangkan, metode ekstrak yang lain yaitu dengan pemberian infusa menunjukkan hasil resisten.
Karakteristik ibu hamil yang melakukan tindakan sectio caesarean di rumah sakit sitti khadijah makassar periode 2019 - 2021 Alfian Fadli; Masita Fujiko; Sri Wahyuni Gayatri; M. Hamsah; Rachmat Faisal Syamsu
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 4 (2023): April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i4.200

Abstract

All women want to give birth well and perfect parturition. There are two methods of parturition, namely vaginal parturition, which is better known as natural parturition, and caesarean section, in which the baby is removed through an incision in the abdominal wall and uterus. The number of caesarean deliveries in Indonesia continues to increase in 2018. Cesarean procedures account for 17.6% of all deliveries in Indonesia, exceeding the WHO standard of 15%. To find out the characteristics of pregnant women who perform caesarean sections at Sitti Khadijah Hospital Makassar for the period 2019 - 2021. An observational study with a descriptive approach, a cross-sectional study was used as the research design. There were 100 pregnant women who had Caesarean Sections at Sitti Khadijah Hospital Makassar for the period 2019-2021. The results showed that the characteristics of pregnant women who had Caesarean Sections based on the highest age was 20-35 years as much as 69% compared to other age groups, based on education the highest was undergraduate as much as 41% compared to other educational groups, based on work the highest were patients who did not work as much as 65% compared to patients who worked as much as 35%, based on medical indications the highest were Post SC patients as much as 38%, based on the highest type of SC is a patient with SSTP of 96% compared to Classic SC of 4%, based on parity, the highest were patients who were multiparous as much as 73% compared to primiparas as much as 27%. Pregnant women who did caesarean section based on the most age were aged 20-35 years, the most education was undergraduate, the most jobs were pregnant women not working, the most medical indications were pregnant women with a history of post SC, the most type of SC was SCTP, and the most parity was multiparous pregnant women
Gambaran Faktor Risiko Preeklampsi dan Eklampsi pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Ririn Ramadhani Ridwan; Suzanna S. Pakasi; Andi adil; M. Hamsah; Haizah Nurdin
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 6 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i6.214

Abstract

The high maternal mortality rate requires knowledge about the risk factors for preeclampsia and eclampsia which can cause maternal death. This study aims to describe the risk factors for preeclampsia and eclampsia in pregnant women at Bhayangkara Hospital Makassar in 2019-2021. This research is a retrospective descriptive study conducted at Bhayangkara Hospital Makassar in 2019-2021. From the results of the study it was found that the number of patients with a diagnosis of preeclampsia who came to the Obstetrics and Gynecology Outpatient Installation at Bhayangkara Hospital Makassar was 15 medical records, the number of patients with a diagnosis of preeclampsia who were treated at the inpatient installation found 75 medical records, the number of patients with a diagnosis of There were 10 medical records for eclampsia treated in inpatient installations. Pregnant women with the highest risk of preeclampsia on outpatient or inpatient care were aged 20-35 years, multiparas, no history of hypertension, incomplete ANC, pregnancy interval <2 years, last high school education, and housewives. Pregnant women with the highest risk of eclampsia at hospitalization were aged 20-35 years, primipara, no history of hypertension, incomplete ANC, pregnancy interval <2 years, last high school education, and housewives. The most dominant risk factor is age, namely at the age of 20-35 years.
Hubungan Status Gravida Ibu dengan Kejadian Preeklampsia dan Eklampsia Andi Anita Nur Fadhilah Rahman; M. Hamsah; Romy Hefta Mulya; Nasrudin Andi Mappaware; Andi adil
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 7 (2023): Juli
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i7.261

Abstract

Preeklampsia adalah penyakit dengan gejala klinis berupa hipertensi dan proteinuria yang timbul karena kehamilan akibat vasospasme dan aktivasi endotel saat usia kehamilan di atas 20 minggu. Preeklampsia dan eklampsia merupakan kesatuan penyakit, yakni yang langsung disebabkan oleh kehamilan, walaupun belum jelas bagaimana hal ini terjadi, banyak faktor yang menyebabkan preeklampsia dan eklampsia (multiple causation). Mengetahui hubungan status gravida ibu dengan kejadian preeklampsia dan eklampsia di RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah Cabang Makassar dan RS Bhayangkara Makassar Tahun 2019-2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif yang dilakukan di RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah Cabang Makassar dan RS Bhayangkara Makassar tahun 2019-2021 dengan melihat tabel rekapitulasi hasil pengamatan rekam medik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas subjek penelitian ini berusia 20-35 tahun (71,0%), ibu dengan primigravida 162 orang (55,3%). Pasien yang di diagnosis preeklampsia berat sebanyak 213 orang (72,7%), preeklampsia sebanyak 75 orang (25,6%), dan eklampsia sebanyak 5 orang (1,7%) sepanjang tahun 2019-2021. Mayoritas pasien mengalami obesitas dengan jumlah 191 orang (65,2%), dan riwayat penyakit lain terbanyak menderita hipertensi kronik sebanyak 96 orang (32,8%), sedangkan pasien yang memiliki riwayat penyakit preeklampsia sebelumnya sebanyak 18 orang (6,1%), yang memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus sebanyak 5 orang (1,7%), dan tidak ada yang memiliki riwayat penyakit ginjal sepanjang periode 2019-2021. Ibu hamil dengan risiko preeklampsia dan eklampsia terbanyak berada pada kelompok usia produktif dan kelompok obesitas dan tidak terdapat hubungan antara status gravida ibu dengan kejadian preeklampsia dan eklampsia