p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakumi Medical Journal
Irna Diyana Kartika
Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Aktivitas Fisik dengan Overweight Saat Pandemi pada Remaja Nur Nisa Suryani Mangopa; Ali Aspar Mappahya; Nurhikmawati; Shulhana Mokhtar; Irna Diyana Kartika
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i1.173

Abstract

Dewasa ini, sebagian masyarakat Indonesia cenderung mempunyai aktivitas fisik rendah yang disebabkan perubahan pola kerja, aktivitas sehari-hari, kemajuan teknologi khususnya bidang elektronik dan transportasi, dan gaya hidup yang bermalas-malas. Obesitas dan kelebihan berat badan merupakan masalah global sebagai peringkat kelima resiko kematian, dan prevalensi obesitas dan kegemukan di negara berkembang lebih tinggi dibandingkan negara maju (WHO, 2013), termasuk Indonesia. WHO memperkirakan penduduk yang akan menderita obesitas dan kegemukan pada tahun 2030 akan mencapai 58%. Serta prevalensi obesitas dan kegemukan di Indonesia akan terus meningkat terutama di daerah perkotaan termasuk kota Makassar yang disebabkan karena masyarakat Indonesia cenderung mempunyai aktivitas fisik yang kurang gerak (sedentary activitie). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kejadian overweight saat pandemi pada remaja. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan studi pendekatan case control. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengalami kegemukan yang melakukan aktivitas fisik ringan sebanyak 21 (48, 8%) dan sebanyak 11 (25,6%) melakukan aktivitas fisik sedang. Sedangkan responden yang tidak mengalami kegemukan yang melakukan aktivitas fisik ringan sebanyak 2 (4,7%) dan sebanyak 9 (20,9%) melakukan aktivitas fisik sedang, hasil uji analisis Chi-Square dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,006. Didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian overweight pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2020
Gambaran Hasil Laboratorium pada Pasien Covid-19 Sebelum dan Setelah Terapi Plasma Konvalesen di Makassar Periode 2020-2021 Riski Astriani Putri; Sri Julyani; Rachmat Faisal Syamsu; Irna Diyana Kartika; Sri Wahyuni Gayatri
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 3 (2023): Maret
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i3.218

Abstract

COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh strain baru dari coronavirus, yaitu SARS-CoV-2. Penularan virus ini sangat cepat, hingga penyebaran virus ini telah mewabah ke berbagai negara. Terdapat berbagai macam modalitas terapi yang dapat diberikan kepada penderita COVID-19 dan salah satu terapi tambahan yang dapat diberikan adalah Terapi Plasma Konvalesen. Prinsip dari terapi ini adalah dengan mentransfusikan antibodi dari plasma pasien sembuh yang sebelumnya pernah terkonfirmasi penyakit yang sama. Mengetahui hasil laboratorium pasien COVID-19 sebelum dan setelah Terapi Plasma Konvalesen di Makassar. Diperoleh hasil karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak pada laki-laki yaitu 10 pasien (76.9%), usia terbanyak pada rentang 46 – 55 dan 66-75 tahun masing-masing 4 pasien (30.8%), keluhan utama terbanyak yaitu sesak napas sebanyak 8 pasien (61.54%), dan pasien dengan komorbid sebanyak 7 orang (53.8%). Parameter laboratorium sebelum dan setelah TPK berdasarkan leukosit dan D-Dimer tidak terjadi perubahan jumlah pasien baik sebelum ataupun setelah pemberian terapi plasma konvalesen, berdasarkan hemoglobin terjadi perubahan Hb normal sebelumnya 10 pasien berkurang menjadi 9 pasien, peningkatan jumlah pasien dengan limfosit normal yang sebelumnya 5 pasien menjadi 6 pasien. Perubahan jumlah pasien dengan CRP normal yang sebelumnya 0 pasien menjadi 3 pasien. PCT terjadi perubahan jumlah pasien PCT normal yang sebelumnya 1 pasien menjadi 6 pasien. Didapatkan perubahan hasil laboratorium (hematologi dan serologi) pada pasien setelah terapi plasma konvalesen walaupun perubahan yang didapatkan tidak signifikan. Terkecuali pada paramater PCT pada 5 pasien setelah TPK terjadi perbaikan hasil laboratorium