p-Index From 2020 - 2025
1.757
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakumi Medical Journal
Nurhikmawati
Departemen Kardiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Karakteristik Penderita Ambliopia Di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar Putri Yunan Chaerunnisya; Sri Irmandha Kusumardhani; Marzelina Karim; Marliyanti N.R Akib; Nurhikmawati; Munjia Assagaf; Moch. Iwan Kurniawan; Sitti Suleha Umar
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 2 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i2.43

Abstract

Ambliopia merupakan gangguan akibat penurunan visus meskipun dengan koreksi terbaik ketajaman visual. Ambliopia tidak dapat sembuh dengan sendirinya dan ambliopia yang tidak diterapi dapat menyebabkkan gangguan penglihatan permanen. Kelainan ambliopia masih mempunyai prioritas yang lebih rendah dibandingkan dengan penyakit menular. Prevalensi ambliopia meningkat pada anak-anak dengan riwayat keluarga ambliopia, anak yang lahir prematur, dan orang-orang dengan gangguan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi karakteristik penderita ambliopia di Balai Kesehatan Mata Masyarakat kota Makassar yaitu Usia, Jenis Kelamin dan Riwayat Keluarga. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional berdasarkan data sekunder yang tercatat dalam rekam medik. Penelitian ini dilakukan dengan jumlah subjek sebanyak 53 orang pada bulan Mei – Juni 2019. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik penderita ambliopia di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Kota Makassar menunjukkan bahwa distribusi berdasarkan usia lebih banyak ditemukan pada usia 5-9 tahun yaitu sebanyak 28 kasus (52,8%), distribusi berdasarkan jenis kelamin lebih banyak ditemukan pada jenis kelamin perempuan sebanyak 27 kasus (50,95%) dan distribusi terbanyak berdasarkan riwayat keluarga yang menggunakan kacamata sebanyak 36 kasus (67,9%).
Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana mill) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli Zulfi Indriani; Indah Lestari; Sri Wahyuni Gayatri; Nurhikmawati; Rachmat Faisal Syamsu
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 2 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i2.44

Abstract

Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan merupakan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian. Diare bisa berdampak fatal apabila penderita mengalami dehidrasi akibat kehilangan banyak cairan tubuh. Penyakit diare merupakan penyebab kedua kematian anak-anak di dunia. Dengan jumlah 780 juta anak di dunia, dilaporkan anak dengan umur kurang dari 5 tahun memiliki angka kejadian diare terbesar yaitu mencapai 760.000 per tahun. Di Indonesia salah satu alternatif yaitu dengan memanfaatkan tanaman herbal yang salah satunya daun alpukat, daun alpukat potensial secara tradisional digunakan masyarakat sebagai anti diare karena mengandung senyawa antimikroba yang dapat menghambat dan membunuh sejumlah bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun alpukat (Persea americana mill) terhadap pertumbuhan Escherichia coli pada medium agar. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode disc difussion untuk melihat daya hambat dari ekstrak Daun alpukat (Persea americana mill) pada pertumbuhan Escherichia coli. Didapatkan hasil dari konsentrasi 75%, berdiameter 21 mm, konsentrasi 100% berdiameter 24 mm dan konsentrasi 200% berdiameter 25 mm. Zona hambat minimun dari ekstrak daun alpukat yaitu pada konsentrasi 75% dimana interpretasi sangat kuat.
Pengaruh Minuman Berisotonik Terhadap Sistem Kardiovaskular pada Aktivitas Fisik Anggota Medical Sport FK-UMI Ismi Rachman; Nurhikmawati; Dzul Ikram; Moch. Erwin Rachman; Hermiaty Nasruddin; Erni Pancawati
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 1 No. 3 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v1i3.66

Abstract

Aktivitas fisik akan membuat peningkatan denyut nadi yang disebabkan oleh berkurangnya konsumsi oksigen. Pemberian cairan sangat penting untuk mengalirkan zat gizi dan oksigen menuju otot skelet untuk menghasilkan energi saat berolahraga. Pemberian cairan dapat dipilih antara air putih dan larutan yang mengandung glukosa elektrolit (isotonik). Air bersifat hipotonik terhadap cairan tubuh dan diserap dalam usus halus dengan kondisi berdifusi pasif melalui proses osmosis. Sedangkan larutan glukosa elektrolit (isotonik) diserap usus halus lebih cepat (berdifusi aktif) daripada air oleh karena glukosa meningkatkan reabsorpsi natrium, natrium berguna untuk absorpsi glukosa. Jika glukosa dan natrium sudah diabsorpsi, zat ini akan menarik air melalui efek osmotik sehingga mempercepat air yang masuk ke sirkulasi. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh minuman beristonik terhadap sistem kardiovaskular pada aktivitas fisik anggota medical sport FK-UMI dengan menggunakan desain penelitian analitik komparatif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Dalam melakukan pengambilan data, dilakukan sebanyak dua kali kepada masing-masing sampel sebelum dan sesudah tes. Populasi dari penelitian ini adalah anggota Medical Sport Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia dan sampel yang berjumlah 40 orang. Hasil analisis data dengan membandingkan minuman isotonik dan air mineral pada pre-7 menit diperoleh (p < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan bermakna dalam hal denyut nadi, yang mana pemulihan denyut nadi dengan pemberian minuman isotonik lebih baik daripada pemulihan denyut nadi dengan pemberian air putih
Karakteristik Faktor Risiko Pasien Penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2020 Nur Afifah Usri; Wisudawan; Nurhikmawati; Nesyana Nurmadilla; Irmayanti
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 9 (2022): September
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i9.117

Abstract

Latar Belakang: Di Indonesia salah satu penyakit kardiovaskular yang terus menerus menempati urutan pertama adalah penyakit jantung koroner. Secara umum dikenal faktor risiko yang berperan penting terhadap timbulnya penyakit jantung koroner, faktor risiko penyakit jantung koroner dibagi menjadi faktor risiko yang tidak dapat diubah yaitu umur, jenis kelamin, dan keturunan serta faktor risiko yang dapat diubah yaitu merokok, dislipidemia, hipertensi, obesitas, dan diabetes. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik faktor risiko pasien penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2020. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian descriptive retrospective study dengan menggunakan desain cross sectional. Hasil: Faktor risiko terbanyak pada kelompok usia 60-69 tahun 15 orang (37.5%), jenis kelamin laki-laki 21 orang (52.5%), tekanan darah hipertensi grade I 22 orang (55.0%), profil lipid abnormal 22 orang (55.0%), memiliki penyakit diabetes mellitus 27 orang (67.5%), indeks massa tubuh obesitas I 18 orang (45.0%), pasien yang memiliki 1 faktor risiko 3 orang (7.5%), pasien yang memiliki 2 faktor risiko 7 orang (17.5%), pasien yang memiliki 3 faktor risiko 11 orang (27.5%), pasien yang memiliki 4 faktor risiko 7 orang (17.5%), pasien yang memiliki 5 faktor risiko 8 orang (20.0%), pasien yang memiliki 6 faktor risiko 4 orang (10%). Kesimpulan: Usia 60-69 tahun, jenis kelamin laki-laki, hipertensi grade I, profil lipid abnormal, memiliki penyakit diabetes mellitus, obesitas I merupakan karakteristik faktor risiko pasien penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2020.
Efektifitas Terapi Medikamentosa Pemberian Gabapentinoid untuk Penanggulangan Rasa Nyeri pada Neuropati Diabetik Khalda Fakhirah Syahbana; Fendy Dwimartyono; Dahliah; Nurhikmawati; M.Iswan Wahab
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 12 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i12.164

Abstract

Neuropati Diabetik merupakan salah satu komplikasi kronis yang sering ditemukan pada Diabetes Mellitus, yang mempengaruhi lebih dari 90% pasien diabetes. Beberapa penelitian telah menunjukkan efekasi masing–masing obat dalam mengatasi nyeri neuropati diabetik. Neuropati Diabetik sering terjadi dan menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Mengetahui efektivitas penggunaan gabapentinoid terhadap penurunan derajat nyeri pada pasien neuropati diabetik. Literature Review dengan Desain Narative Review. Efek terapi gabapentinoid (gabapentin dan pregabalin) sebelum dan sesudah pemberian menunjukkan adanya perubahan intensitas nyeri yang signifikan pada pasien dengan neuropati diabetik. Sedangkan, efek samping yang biasa terjadi seperti mengantuk dan pusing. Berdasarkan hasil Literature Review dapat disimpulkan bahwa gabapentinoid berefek pada penurunan skala nyeri pasien dengan neuropati diabetic.
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Overweight pada Tenaga Kependidikan di Universitas Muslim Indonesia Andi Paraqleta Nur Eli; Nurhikmawati; Irmayanti; Imran Safei; Rachmat Faisal Syamsu
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 12 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i12.168

Abstract

Overweight adalah suatu kondisi dimana berat badan seseorang lebih besar dari berat rata-rata. Menurut data WHO, lebih dari 1,9 miliar orang dewasa berusia 18 tahun keatas mengalami overweight, yang menunjukkan bahwa satu dari setiap tujuh orang yang mereka temui memiliki masalah berat badan. Pada orang dewasa yang mengalami overweight, bisa diakibatkan karena faktor resiko universal yaitu asupan makanan, aktivitas fisik, dan perilaku kurang gerak. Setiap gerakan tubuh yang disebabkan oleh otot rangka yang melibatkan pengeluaran energi disebut sebagai aktivitas fisik. Aktivitas fisik diperlukan dalam proses pengeluaran energi untuk mencapai keseimbangan energi negatif dan keseimbangan lemak dalam tubuh, terutama dalam proses oksidasi lemak. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kejadian overweight pada tenaga kependidikan di UMI. Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian dengan metode analitik observasional dengan menggunakan rancangan case control yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara setiap variabel. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu dengan pengisian kuisioner. Dari 40 sampel pada penelitian ini terdapat hubungan antara aktivitas fisk dengan kejadian overweight dengan nilai p = 0.001, dari hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai p <0.05 yang membuktikan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian overweight. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian overweight pada tenaga kependidikan di UMI.
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Overweight Saat Pandemi pada Remaja Nur Nisa Suryani Mangopa; Ali Aspar Mappahya; Nurhikmawati; Shulhana Mokhtar; Irna Diyana Kartika
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i1.173

Abstract

Dewasa ini, sebagian masyarakat Indonesia cenderung mempunyai aktivitas fisik rendah yang disebabkan perubahan pola kerja, aktivitas sehari-hari, kemajuan teknologi khususnya bidang elektronik dan transportasi, dan gaya hidup yang bermalas-malas. Obesitas dan kelebihan berat badan merupakan masalah global sebagai peringkat kelima resiko kematian, dan prevalensi obesitas dan kegemukan di negara berkembang lebih tinggi dibandingkan negara maju (WHO, 2013), termasuk Indonesia. WHO memperkirakan penduduk yang akan menderita obesitas dan kegemukan pada tahun 2030 akan mencapai 58%. Serta prevalensi obesitas dan kegemukan di Indonesia akan terus meningkat terutama di daerah perkotaan termasuk kota Makassar yang disebabkan karena masyarakat Indonesia cenderung mempunyai aktivitas fisik yang kurang gerak (sedentary activitie). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kejadian overweight saat pandemi pada remaja. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan studi pendekatan case control. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengalami kegemukan yang melakukan aktivitas fisik ringan sebanyak 21 (48, 8%) dan sebanyak 11 (25,6%) melakukan aktivitas fisik sedang. Sedangkan responden yang tidak mengalami kegemukan yang melakukan aktivitas fisik ringan sebanyak 2 (4,7%) dan sebanyak 9 (20,9%) melakukan aktivitas fisik sedang, hasil uji analisis Chi-Square dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,006. Didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian overweight pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2020
Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa tentang Fibroadenoma Mammae terhadap Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2019 Andi Azizah Damayanti; Ali Aspar Mappahya; Nurhikmawati; Mona Nulanda; Nurfadhillah Khalid
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i1.175

Abstract

Tumor jinak merupakan awal terjadinya tumor ganas (kanker payudara) Tumor jinak adalah tanda pertama tumor ganas (kanker payudara). Menurut data Globocan, International Agency for Research on Cancer (IARC), sekitar 1,3 juta wanita didiagnosis menderita kanker payudara setiap tahun di seluruh dunia. Sebuah studi oleh American Cancer Society 2016 menemukan bahwa wanita yang terdiagnosis dengan fibroadenoma mammae 1,5-2 kali lebih mungkin menderita kankerp ayudara daripada wanita dengan payudara normal. Oleh karena itu, wanita harus mewaspadai perubahan yang terjadi pada payudara dengan menerapkan gerakan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) untuk mendeteksi tumor dan kanker payudara sedini mungkin. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa tentang fibroadenoma mammae (FAM) terhadap perilaku SADARI di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan 2019. Metode Penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian analitik correlational. Sampel yang digunakan adalah 130 orang responden mahasiswi fakultas kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2019. Teknik pengumpulan data menggunakan simple random sampling. Terdapat hubungan yang bermakna tingkat pengetahuan mahasiswa tentang fibroadenoma mammae (FAM) terhadap perilaku SADARI. Berdasarkan uji statistik Chi-Square dengan SPSS diperoleh hasil nilai p= 0,044 atau p<0,05. Penelitian ini membuktikan bahwa adanya hubungan yang bermakna tingkat pengetahuan mahasiswa tentang fibroadenoma mammae (FAM) terhadap perilaku SADARI di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2019
Hubungan Faktor Resiko Penyakit Jantung terhadap Hasil Elektrokardiografi (EKG) pada Perawat UGD RS. Ibnu Sina Jihan Raihanah Arkam; Wisudawan; Andi Sitti Fahirah Arsal; Nurhikmawati; Faisal Sommeng
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i1.177

Abstract

Menurut data dari World Health Organization (WHO) tahun 2018 bahwa di Indonesia, penyakit kardiovaskuler adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas, bertanggung jawab atas sepertiga dari semua kematian di Indonesia. Perawat merupakan tenaga medis yang memilki kontak langsung paling sering dengan pasien sehingga rentan terhadap kelelahan yang dapat meningkatkan kemungkinan penyakit akibat kerja. Adapun faktor-faktor resiko yang dapat mengakibatkan kardiovaskuler, ialah faktor yang dapat dikendalikan dan faktor yang tidak dapat dikendalikan. EKG merupakan pemeriksaan yang paling sering digunakan untuk menegakkan diagnosis kelainan jantung. Untuk mengetahui Hubungan Faktor Resiko Penyakit Jantung terhadap Hasil EKG pada Perawat UGD di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2022. Penelitian Analitik Observasional dengan desain penelitian yang digunakan adalah Pendekatan Cross Sectional Study. Hasil penelitian dari 19 Sampel penelitian didapatkan hasil chi-Square Score hubungan antara Tekanan darah dengan Hasil Elektrokardiografi (EKG) (p = 0,039) pada perawat UGD di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar dimana hasil uji chi-square diperoleh dimana nilai p lebih kecil dibandingkan nilai kemaknaan 5% (p< 0,05). Adapun Tidak terdapat hubungan signifikan antara factor resiko (Usia p = 0,200; Jenis Kelamin p = 0,372 Kolesterol p = 0,121; IMT p = 0,635 Merokok p = 0,131) terhadap hasil Elektrokardiografi (EKG) pada Perawat UGD di Rumah Sakit Ibnu Sina Tahun 2022. Terdapat Hubungan antara factor resiko Tekanan Darah dengan hasil EKG, sedangkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara factor resiko Usia, Jenis Kelamin, Kolesterol, IMT dan Merokok dengan hasil EKG pada Perawat UGD Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar
Hubungan Tekanan Darah dengan IMT (Indeks Massa Tubuh) pada Mahasiswa Angkatan 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Sarah Busyra S. Azzubaidi; Mochammad Erwin Rachman; Achmad Harun Muchsin; Nesyana Nurmadilla; Nurhikmawati
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i1.179

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian prematur di dunia. Organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia. Indeks massa tubuh (IMT) merupakan alat ukur yang sederhana dalam pemantauan status gizi orang dewasa terkait dengan kelebihan dan kekurangan berat badan. Kelebihan indeks massa tubuh sangat berpotensi mengalami obesitas. Obesitas sangat berkaitan dengan kegemaran mengonsumsi makanan tinggi lemak yang meningkatkan risiko terjadinya peningkatan tekanan darah. Untuk mengetahui hubungan antara tekanan darah dengan IMT (Index Massa Tubuh) pada mahasiswa angakatan 2020 fakultas kedokteran universitas muslim Indonesia. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian cross sectional dengan model pendekatan point time approach dengan teknik pengambilan sampel probability sampel. Analisis data menggunakan uji statistic Chi-Square. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 72 orang mahasiswa angkatan 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Indeks massa tubuh dan tekanan darah dari 72 sampel keduanya diketahui bahwa kategori normal memiliki proporsi tertinggi. Hasil pengukuran IMT dengan jumlah 33 orang dengan presentase 45,8% sedangkan pada pengukuran tekanan darah dengan jumlah 52 orang dengan presentase 72,2%. Nilai hubungan tekanan darah dengan indeks massa tubuh didapatkan nilai p=0,003 yang berarti terdapat hubungan antara tekanan darah dengan indeks massa tubuh. Terdapat hubungan antara tekanan darah dengan indeks massa tubuh pada mahasiswa angkatan 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.