Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Keharmonisan Rumah Tangga Pemain Persatuan Sepak Bola Indonesia Balikpapan (Persiba) Muh. Zaim Azhar; Ridwan Ponamon
Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah Vol. 8 No. 1 (2019): Ulumul Syar'i
Publisher : LPPM STIS Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52051/ulumulsyari.v8i1.56

Abstract

Pernikahan adalah merupakan sesuatu yang sakral yang bertujuan membangun keluarga yang sakinah mawaddah warahmah dengan menyatukan dua insan yang berbeda, seorang suami memiliki tanggung jawab kepada istri dan anaknya untuk mendidik, mengayomi, dan menafkahi, keberadaan suami ditengah-tengah keluarganya sangat dibutuhkan agar dapat memberikan keteladanan dalam membimbing anak dan istrinya agar terwujudnya keharmonisan dalam keluarga. Lantas bagaimanakah kondisi keluarga yang sering ditinggal oleh kepala keluarganya demi tuntutan profesi atau untuk mencari nafkah, hal inilah yg terjdi dalam beberapa kasus dengan keluarga pesepak bola. Keharmonisan dalam rumah tangga adalah merupakan sesuatu yang sangat penting, demikian juga dengan keharmonisan keluarga pemain sepak bola.
Nafkah Keluarga Yang Suaminya Cacat (Studi Kasus RT. 11 Di Kelurahan Teritip Kecematan Balikpapan Timur) Aziz Azhari; Muh. Zaim Azhar
Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah Vol. 10 No. 1 (2021): Ulumul Syar'i
Publisher : LPPM STIS Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seorang suami berkewajiban memberi nafkah dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari selama ikatan perkawinan masih berjalan dan seorang istri tidak durhaka kepada suami, baik itu berupa nafkah lahir dan nafkah batin. Keberadaan suami sangatlah dibutuhkan oleh sang istri untuk menjaga kehormatannya dan harga dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana nafkah keluarga yang suaminya cacat dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap nafkah keluarga yang suaminya cacat. Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (file research). Setelah melalui beberapa analisis data, peneliti menyimpulkan bahwa keadaan suami yang cacat merupakan keadaan yang tidak pernah diinginkan oleh semua orang. sehingga kewajiban suami yang seharusnya menafkahi secara lahir dan batin untuk memenuhi kebutuhan keluarganya tersebut menjadi terhalangi, karena keadaan suami yang cacat dan tidak bisa mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-harinya. Hakikatnya istri tidak wajib memberi nafkah, namun dalam keadaan tertentu istri dapat terlibat dalam mencari nafkah. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa, kewajiban nafkah keluarga yang seharusnya merupakan tanggung jawab dari suami, namun karena suaminya sakit atau cacat kemudian apabila para suami tidak mampu untuk menafkahi istri dan keluarganya, seperti nafkah disebabkan dia sakit atau cacat maka hal ini merupakan illat, yaitu suatu pengecualian syariat.
Kehidupan Anak Yang Orang Tuanya Poligami di Desa Sagu Flores Timur Zahidah Azzah Faizah; Muh. Zaim Azhar
Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah Vol. 11 No. 1 (2022): Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah
Publisher : LPPM STIS Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52051/ulumulsyari.v11i1.154

Abstract

This study is motivated by the existence of the life of children in polygamous families. At the age of vulnerable children with surrounding conditions, the task of parents in accompanying and helping to meet the needs of children is very important. Polygamous parents certainly know the additional burdens of polygamy in Islam. The purpose of this study is to find out the life of children whose parents are polygamous by reviewing Islamic law. This type of research is a descriptive field study. In data collection, researchers use interview techniques to informants and observations, as well as data analysis with data reduction, data display, and data verification. From this study it was found that children's lives are fulfilled in terms of biophysical. However, 3 out of 4 children in other needs such as mental, social and spiritual terms are not well met. The conclusion of this study, which is reviewed from Islamic law, is only fulfilled in terms of finances. However, there will be no mental, social and spiritual needs that are a priority in Islam. So that this unbalanced thing makes children abandoned in terms of spirituality, and this is not in accordance with Islamic law.