Faidah Azuz
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Bosowa

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Pengembangan Pengusaha Kopra Di Kecamatan Tomoni Timur Wayan Suardana; Faidah Azuz; Suryawati Salam
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 1 No. 1 (2023): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Januari 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coconut is a copra-producing plant that can be developed to offset palm cooking oil. This study aims to 1) determine the copra development strategy, 2) analyze the condition of the strengths and weaknesses factors as well as the conditions of the opportunities and threats factors in copra business development. The method used in this research is qualitative. 6 main informants (people) who are copra entrepreneurs in Tomoni Timur District. Data obtained through in-depth interviews. This study resulted in 1). The most appropriate strategy to apply is good copra quality and prospective long-term potential. 2), IFAS internal strategy in the form of strengths and weaknesses obtained a value of 2.61, which consists of 1.96 strengths (Strenghts) and 0.65 weaknesses (Weaknes). This condition shows that internally the development of the copra business is still very good to be developed. The EFAS External Strategy in the form of opportunities and threats obtained a total score of 2.25 consisting of 1.59 scores for Opportunities and 0.66 scores for Threats. This condition illustrates that externally, development in the copra business includes business good to develop. Kelapa merupakan tanaman penghasil kopra yang dapat dikembangan untuk mengimbangi minyak goring kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui strategi pengembangan kopra, 2) menganalisis kondisi faktor kekuatan dan kelemahan serta kondisi faktor peluang dan ancaman dalam pengembangan usaha kopra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu  kualitatif. Informan utama 6 (orang) yang merupakan pengusaha kopra yang ada di Kecamatan Tomoni_Timur. Data diperoleh melalui wawancara mendalam.  Kajian ini menghasilkan 1). Strategi yang paling tepat diterapkan yaitu kualitas kopra yang baik dan potensi jangka panjang masih prospektif. 2), Strategi internal IFAS berupa kekuatan dan kelemahan diperoleh nilai sebesar 2,61, yang terdiri dari 1,96 kekuatan (Strenghts) dan 0,65 kelemahan (Weaknes). Kondisi ini menunjukan bahwa secara internal pengembangan pada usaha kopra  masih sangat baik untuk dikembangkan. Strategi Eksternal EFAS berupa peluang dan ancaman total skor yang diperoleh sebesar 2,25 yang terdiri dari 1,59 skor peluang (Opportunities) dan, 0,66 skor untuk ancaman (Threats) kondisi ini menggambarkan bahwa secara eksternal, pengembangan pada usaha kopra termasuk usaha yang baik untuk dikembangkan.
Kajian Tentang Pendapatan Penyadap Getah Pinus Intan Kristiani Datumawana; Suryawati Salam; Faidah Azuz
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 1 No. 1 (2023): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Januari 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pine sap is a non-timber forest product produced from tapping pine trees which can provide many benefits, especially economically to tappers. This study aims to determine the income and socio-economic characteristics of pine resin tapping households. Determination of the sample in this study was taken 20% of the number of each population of pine resin tappers, namely as many as 111 tappers so that a sample of 22 pine resin tappers was obtained. Data collection techniques used are observation and interviews. The analytical method used is income analysis and qualitative descriptive. The results of this study indicate that the average total revenue is Rp. 14,504,901.82 with an average cost of Rp. 1,715,454.55 so that an average income of Rp. 12,789,447.27/year is obtained and the socio-economic characteristics of household tappers include age, level of education, type of work , and income. This proves that the income derived from tapping pine resin is not inferior to other businesses and can certainly improve people's welfare. Getah pinus merupakan produk hasil hutan bukan kayu yang dihasilkan dari penyadapan pohon pinus yang mana dapat memberikan banyak manfaat khususnya secara ekonomi kepada penyadap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan serta karakteristik sosial ekonomi rumah tangga penyadap getah pinus. Penentuan sampel dalam penelitian ini diambil 20% dari jumlah tiap populasi penyadap getah pinus yaitu sebanyak 111 penyadap sehingga diperoleh sampel sebanyak 22 penyadap getah pinus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Metode analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa total penerimaan rata-rata sebesar Rp. 14.504.901,82 dengan biaya rata-rata sebesar Rp.1.715.454,55 sehingga diperoleh pendapatan rata-rata sebesar Rp.12.789.447,27/tahun serta karakteristik sosial ekonomi rumah tangga penyadap meliputi umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan pendapatan. Hal ini membuktikan bahwa pendapatan yang diperoleh dari kegiatan menyadap getah pinus tidak kalah dengan usaha-usaha lainnya dan tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.