This Author published in this journals
All Journal Media Matrasain
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBAR SKETSA PERCEPAT KERJA MENGGAMBAR ARSITEKTUR DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ADOBE PHOTOSHOP Joseph Rengkung
MEDIA MATRASAIN Vol. 8 No. 1 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35792/matrasain.v8i1.310

Abstract

AbstrakSaat ini berbagai program grafis arsitektur ditawarkan dalam mengerjakan gambar perencanaan arsitektur seperti halnya program Autocad, Adobe Photoshop CS dan beberapa program lainnya, dimana semua program dimaksud merupakan alat (tool) yang dapat digunakan untuk membantu mengerjakan grafis arsitektur. Program program tersebut telah banyak digunakan oleh mahasiswa arsitektur maupun praktisi arsitek dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan arsitektur. bagi mahasiswa yang ada difakultas Teknik jurusan Arsitektur Universitas Sam Ratulangi Manado pengenalan akan program tersebut telah tersosialisasi dengan baik, sehingga banyak mahasiswa telah menggunakan program dimaksud dalam menyelesaikan tugas tugas perkuliahan mereka. Bahkan untuk saat ini mahasiswa dalam menyelesaikan tugas Akhir tidak lagi mengerjakan secara manual dengan menggunakan alat mistar gambar, semua telah menggunakan komputer dengan program grafis arsitektur. Observasi dari hasil kerja mahasiswa dalam mengerjakan tugas tugas kuliah memperlihatkan bahwa mereka tidak menggunakan satu program saja, melainkan beberapa program grafis, seperti halnya gambar tampak atau perspektif dihasilkan dengan program Autocad selanjutnya direndring dengan program Photoshop. Keterangan yang diperoleh dari mereka hal ini dilakukan untuk mempercepat penyelesaian gambar. argumentasi tersebut dapat dimengerti karena bila gambar tampak direndring dengan menggunakan program Autocad maka waktu penyelesaian cukup lama jika dibandingkan dengan program Photoshop, hal ini disebabkan regulasi yang ada dalam program Autocad adalah skala normatif yang harus dipatuhi, sedangkan pada program Photoshop lebih pada skala proporsi.Fenomena tersebut menunjukan bahwa tidak tertutup kemungkinan kita dapat memadukan metode lain dengan program grafis yang ada untuk mempercepat gambar arsitektur. Salah satu metode yang dapat mempercepat pengelesaian gambar arsitektur adalah menggambar tangan bebas (sketsa) dan dipadukan atau diselesaikan dengan program Photoshop, hal tersebut sangat memungkinkan dilaksanakan karena program Photoshop tidak terikat dengan suatu modul skala tertentu lebih pada penggunaan skala proporsi. Metode ini merupakan inovasi yang dikembangkan dari empiris penulis dengan pemanfaatan program Photoshop serta berbagai literatur terkait yang dijadikan sebagi kajian pustaka. Diharapkan dengan inovasi ini dapat berguna, bermanfaat dan membantu mahasiswa maupun praktisi arsitek dalam menyelesaikan gambar arsitektur secara lebih cepat dan optimal dalam presentasi yang estetis.Kata Kunci : gambar sketsa , program photoshop
ARSITEKTUR VERNAKULAR RUMAH TINGGAL MASYARAKAT ETNIK MINAHASA Joseph Rengkung
MEDIA MATRASAIN Vol. 8 No. 3 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35792/matrasain.v8i3.332

Abstract

ABSTRAKArsitektur sebagai hasil karya manusia merupakan wujud kebudayaan fisik yang tidak terlepas dari perubahan akibat perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Karya arsitektur rumah tinggal masyarakat etnik Minahasa yang dapat dikategorikan sebagai arsitektur vernakular, dibangun oleh masyarakat setempat dan memiliki prinsip atau pola yang secara tradisional telah diserahterimakan dari generasi ke generasi, merupakan arsitektur yang lahir dari komunitas tertentu dibuat oleh dan untuk suatu masyarakat dan atau kebudayaan tertentu pula, sebagai ungkapan budaya dan jalan hidupnya. Dalam perkembangan fisik rumah tersebut terjadi perubahan baik secara bentuk maupun dalam pemakaian material atau perubahan terjadi secara kuantitas dan kualitas. Walaupun demikian karakteristik bentuk rumah etnik Minahasa masih terlihat jelas dalam keberadaanya, hal ini dikarenakan sifatnya yang tradisional dan selalu dijadikan sebagai suatu aturan, syarat dan pedoman yang diteruskan secara turun temurun. Arsitektur vernakular yang diartikan sebagai arsitektur asli, dibangun oleh masyarakat setempat memiliki karakteristik bentuk (Denah,Tampak dan Ornament bangunan) serta metode yang tidak tertulis dan harus dipatuhi oleh pemilik rumah dalam proses membangun. Fenomena tersebut merupakan hal yang menarik untuk diungkapkan dalam penulisan ini, sehingga keberadaan arsitektur vernakular rumah tinggal masyarakat etnik Minahasa sebagai suatu kearifan lokal dalam bidang Arsitektur dapat diketahui secara jelas dan perlu dilestarikan keberadaanya.Kata kunci : Arsitektur Vernakular Rumah Tinggal Etnik Minahasa
PENDEKATAN KENYAMANAN THERMAL PADA ARSITEKTUR TRADISIONAL Fennyrian Masarrang; Joseph Rengkung
MEDIA MATRASAIN Vol. 10 No. 2 (2013)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35792/matrasain.v10i2.4111

Abstract

Artikel ini membahas tentang kenyamanan thermal pada arsitektur tradisional yang merupakan suatu kondisi thermal yang dirasakan oleh manusia tetapi dikondisikan oleh lingkungan dan benda-benda di sekitar arsitekturnya. Pembahaan di mulai dengan melihat standar internasional mengenai kenyamanan thermal yaitu : sensasi thermal yang di alami manusia merupakan fungsi dari 4 faktor iklim yaitu: suhu udara, radiasi, kelembaban udara, kecepatan angin, serta faktor-faktor individu yang berkaitan dengan laju metabolisme tubuh, serta pakaian yang di gunakan.Adapun prinsip dari pada kenyamanan thermal sendiri adalah, teciptanya keseimbangan antara suhu tubuh manusia dengan suhu tubuh sekitarnya. Karena jika suhu tubuh manusia dengan lingkungannya memiliki perbedaan suhu yang signifikan maka akan terjadi ketidaknyamanan yang di wujudkan melalui kepanasan atau kedinginan yang di alami oleh tubuh.Namun dalam perkembangan dan penerapan pada bangunan tradisional, aspek kenyamanan termal dan kekokohan konstruksi tidak dipertimbangkan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk memahami konsep dasar pembentukan arsitektur tradisional ini dalam aspek kenyamanan thermal. Karya tulis ini dibuat yang bertujuan untuk memberikan gambaran bagi masyarakat luas, mahasiswa dan arsitek, agar dapat memahami arti penting kenyamanan termal yang dapat diupayakan melalui arsitektur tradisional.Kata kunci : kenyamanan thermal dan arsitektur tradisional.