Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DESAIN PUSAT SENI DAN BUDAYA DI JAYAPURA “ARSITEKTUR ORIGAMI” Siregar, Frits O. P.; Rogi, Octavianus H. A.; Masarrang, Fennyrian
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil karya seni bagian dari budaya Papua yang ada di kota Jayapura secara lebih khusus merupakan warisan kebudayaan yang sepatutnya dijaga untuk keberlangsungannya kedepan. Provinsi Papua  dan Papua Barat memiliki keanekaragaman seni dan budaya,Papua terdiri dari kurang lebih 250 sub suku bangsa, dengan memiliki keragaman seni budaya mutlak harus kita lestarikan sehingga tidak cepat punah akibat masuknya nilai-nilai baru di atas tanah Papua. Kebudayaan sangat penting karena sebagai alat untuk mempertahankan dan memperlihatkan karakter dan jati diri suatu bangsa termasuk kita di Papua. Untuk itu kita semua bertanggung  jawab untuk bagaimana mempertahankan, melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Papua yang baik ke depan. Dari berbagai latar belakang permasalahan yang ada maka perlu dihadirkan sebuah sarana yang dapat menjadi wadah arsitektural sebagai Pusat Seni dan Budaya yang perlu untuk dilestarikan, dan juga sebagai sarana informasi untuk masyarakat umum. Kata Kunci: Pusat, Seni Himpunan Bagian dari Budaya.
PENDEKATAN KENYAMANAN THERMAL PADA ARSITEKTUR TRADISIONAL Masarrang, Fennyrian; Rengkung, Joseph
MEDIA MATRASAIN Vol 10, No 2 (2013)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas tentang kenyamanan thermal pada arsitektur tradisional yang merupakan suatu kondisi thermal yang dirasakan oleh manusia tetapi dikondisikan oleh lingkungan dan benda-benda di sekitar arsitekturnya. Pembahaan di mulai dengan melihat standar internasional mengenai kenyamanan thermal yaitu : sensasi thermal yang di alami manusia merupakan fungsi dari 4 faktor iklim yaitu: suhu udara, radiasi, kelembaban udara, kecepatan angin, serta faktor-faktor individu yang berkaitan dengan laju metabolisme tubuh, serta pakaian yang di gunakan.Adapun prinsip dari pada kenyamanan thermal sendiri adalah, teciptanya keseimbangan antara suhu tubuh manusia dengan suhu tubuh sekitarnya. Karena jika suhu tubuh manusia dengan lingkungannya memiliki perbedaan suhu yang signifikan maka akan terjadi ketidaknyamanan yang di wujudkan melalui kepanasan atau kedinginan yang di alami oleh tubuh.Namun dalam perkembangan dan penerapan pada bangunan tradisional, aspek kenyamanan termal dan kekokohan konstruksi tidak dipertimbangkan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk memahami konsep dasar pembentukan arsitektur tradisional ini dalam aspek kenyamanan thermal. Karya tulis ini dibuat yang bertujuan untuk memberikan gambaran bagi masyarakat luas, mahasiswa dan arsitek, agar dapat memahami arti penting kenyamanan termal yang dapat diupayakan melalui arsitektur tradisional.Kata kunci : kenyamanan thermal dan arsitektur tradisional.
PENDEKATAN KENYAMANAN THERMAL PADA ARSITEKTUR TRADISIONAL Fennyrian Masarrang; Joseph Rengkung
MEDIA MATRASAIN Vol. 10 No. 2 (2013)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35792/matrasain.v10i2.4111

Abstract

Artikel ini membahas tentang kenyamanan thermal pada arsitektur tradisional yang merupakan suatu kondisi thermal yang dirasakan oleh manusia tetapi dikondisikan oleh lingkungan dan benda-benda di sekitar arsitekturnya. Pembahaan di mulai dengan melihat standar internasional mengenai kenyamanan thermal yaitu : sensasi thermal yang di alami manusia merupakan fungsi dari 4 faktor iklim yaitu: suhu udara, radiasi, kelembaban udara, kecepatan angin, serta faktor-faktor individu yang berkaitan dengan laju metabolisme tubuh, serta pakaian yang di gunakan.Adapun prinsip dari pada kenyamanan thermal sendiri adalah, teciptanya keseimbangan antara suhu tubuh manusia dengan suhu tubuh sekitarnya. Karena jika suhu tubuh manusia dengan lingkungannya memiliki perbedaan suhu yang signifikan maka akan terjadi ketidaknyamanan yang di wujudkan melalui kepanasan atau kedinginan yang di alami oleh tubuh.Namun dalam perkembangan dan penerapan pada bangunan tradisional, aspek kenyamanan termal dan kekokohan konstruksi tidak dipertimbangkan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk memahami konsep dasar pembentukan arsitektur tradisional ini dalam aspek kenyamanan thermal. Karya tulis ini dibuat yang bertujuan untuk memberikan gambaran bagi masyarakat luas, mahasiswa dan arsitek, agar dapat memahami arti penting kenyamanan termal yang dapat diupayakan melalui arsitektur tradisional.Kata kunci : kenyamanan thermal dan arsitektur tradisional.