p-Index From 2020 - 2025
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal APCP Journal
Suaedi Suaedi
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakterisasi Kandungan Mineral Bijih Besi (Fe) Sungai Maosu Desa Sangtandung Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu Nurhalifa Sirua; Suaedi Suaedi; Aryadi Nurfalaq
Applied Physics of Cokroaminoto Palopo Vol. 3 No. 2 (2022): APCP Journal
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/apcp.v3i2.148

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi kandungan mineral bijih besi di Sungai Mauso Desa Sangtandung Kecematan Walenrang Kabupaten Luwu. Bijih besi merupakan sumber daya alam yang sangat melimpah di Indonesia. Bijih besi mengandung material magnetik berbasis besi (Fe) dalam bentuk mineral oksida besi (Fe) yaitu magnetit (Fe3O4), hematit (α- Fe2O3), dan maghemit (γ- Fe2O3). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan unsur dan mineral bijih besi menggunakan XRD dan XRF yang dilakukan di Laboratorium Pengukuran Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo, dan Laboratorium XRD dan XRF UNHAS. Berdasarkan hasil uji XRF komposisi kandungan unsur yang terkandung dalam bijih besi yaitu besi 98,34%, mangan 1,24%, fhosfor 0,199%, calsium 0,082%, zinc 0,0372%, copper 0,028%, niobium 0,0263%, molybdenum 0,0166%, indium 0,0104%, stannum 0,0104%, dan stibium 0,0059%, sedangkan hasil uji XRD persentase relatif dalam sampel bijih besi diperoleh mineral Fe3O4 (magnetite) dengan persentase relatif 48,5%, CuFe2O4 (cuprospinel) persentase relatif 44,6%, dan Cr2FeO4 (chromite) persentase relatif 6,9%. Fasa mineral Fe3O4 (magnetite) merupakan fasa dengan persentase tertinggi sesuai dengan sifat magnetite yang mempunyai sifat magnet yang kuat, hal ini juga dibuktikan dari sampel bijih besi yang berwarna hitam kecoklatan.
Rancang Bangun Sensor Kelembaban Tanah Menggunakan Bahan Stainless Steel tipe 304 Berbasis Mikrokontroler Arduino Merlin Lahallo; Suaedi Suaedi; Rahma Hi. Manrulu
Applied Physics of Cokroaminoto Palopo Vol. 3 No. 2 (2022): APCP Journal
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/apcp.v3i2.153

Abstract

Kelembaban tanah adalah air yang mengisi sebagian atau seluruh pori-pori tanah yang berada di atas water tabel. Kelembaban tanah adalah air yang mengisi sebagian atau seluruh pori-pori tanah yang berada di atas muka air tanah. Definisi yang lain menyebutkan bahwa kelembaban tanah menyatakan jumlah air yang tersimpan diantara pori-pori tanah sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh penguapan melalui permukaan tanah dan perkolasi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat sensor kelembaban tanah menggunakan bahan stainless steel tipe 304 dengan membandingkannya dengan sensor pabrikan yaitu sensor YL 69. Alat ukur kelembaban tanah yang dibuat dengan menggunakan sensor soil moisture yang terbuat dari dua batang logam stainless steel dapat bekerja dengan baik. Ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan sensor yang relatif murah, berhasil dibuat alat ukur kelembaban tanah dengan hasil pengukuran yang relatif baik. Rata-rata perbedaan hasil pengukuran alat yang dibuat sebesar 1,042 % terhadap American Standard Method. Diperoleh kesalahan pengukuran menggunakan soil misture tester pada tanah liat sebesar 0% - 14,56%, sedangkan untuk tanah berpasir sebesar 0% - 11,3%. Pengukuran kondisi tanah kering memberi hasil yang sama dari soil moisture tester dan sensor SEN0114 sedangkan pada kondisi tanah mengandung air terdapat perbedaan hasil kelembaban. Kemudian pada volume air di atas 15 ml untuk tanah liat hasil pengukurannya sudah pada titik jenuh sedangkan untuk tanah berpasir titik jenuhnya ketika volume air di atas 12 ml.
Analisis Focal Mechanism Gempa Bumi di Danau Matano Sorowako Kabupaten Luwu Timur Indirahasti Indirahasti; Suaedi Suaedi; Fitri Jusmi
Applied Physics of Cokroaminoto Palopo Vol. 3 No. 2 (2022): APCP Journal
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/apcp.v3i2.155

Abstract

Indonesia merupakan daerah yang dilalui oleh pertemuan tiga lempeng dunia yaitu Indo-Australia bergerak ke utara, Pasifik ke timur, dan Eurasia ke selatan, kondisi inilah yang menyebabkan Indonesia rawan akan gempa bumi. Wilayah Sulawesi Selatan khususnya di daerah Sorowako rentan terhadap bencana alam gempa bumi karena wilayah Sorowako terletak di Selatan Danau Matano dimana posisi Danau Matano ini berada diatas zona patahan yang disebut patahan Matano. Gempa bumi yang terjadi pada tanggal 15 Desember tahun 2016 dengan koordinat (-2.61oLS) – (-2.65oLS) dan (121.77oBT) – (121.86oBT) pada kedalaman 30 km dan magnitudo 4,0 SR. Pada peristiwa gempa bumi tersebut dapat dianalisis focal mechanism menggunakan metode gerak awal gelombang P (kompresi dan dilatasi) dengan menggunakan Software seiscomp P 3. Hasil analisis focal mechanism pada tanggal 15 Desember diperoleh nilai bidang nodal pertama arah bidang sesar (strike) 105o, kemirinagn (dip) 75o, dan sudut pergerakannya (rake) 127o. Sedangkan pada bidang nodal kedua memiliki strike 249o, dip 39o, dan rake 24o. Berdasarkan parameter-parameter sesar tersebut diperoleh gempa yang terjadi pada tanggal 15 Desember 2016 merupakan gempabumi berpola sesar naik.
Identifikasi Intrusi Air Laut Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger di Kelurahan Salekoe Kecamatan Wara Timur Hasrida Hasrida; Suaedi Suaedi; Rahma Hi. Manrulu
Applied Physics of Cokroaminoto Palopo Vol. 4 No. 1 (2023): APCP Journal
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/apcp.v4i1.175

Abstract

Telah dilakukan penelitian di Kelurahan Salekoe Kecamatan Wara Timur Kota Palopo dengan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger untuk mengidentifikasi kedalaman intrusi air laut. Dalam penelitan ini, panjang lintasan yang digunakan adalah 200 meter. Data yang dihasilkan berbentuk nilai resistansi dan digunakan untuk mencari nilai resistivitas semu. Data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan software IP2Win untuk mendapatkan gambaran litologi batuan bawah permukaan. Dari hasil inversi menggunakan software IP2Win terlihat kedalaman intrusi air laut pada daerah tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil interpretasi berdasarkan kondisi geologi dan nilai tahanan jenis menunjukkan bahwa Daerah yang telah mengalami intrusi air laut terjadi pada lapisan 4 – 5 dengan kedalaman 5,57 – 9,78 meter dengan nilai resistivitas 3,98 – 5,40 Ω.m, kemudian pada kedalaman 57,70 meter dengan nilai resistivitas 4,93 Ω.m kembali mengalami intrusi air laut. Kedalaman air tanah yang tidak mengalami intrusi air laut terdapat pada lapisan 6 - 8 pada kedalaman 11,90 – 25,60 meter dengan nilai resistivitas 9,53 – 69,70 Ω.m. Lapisan ini baik digunakan oleh warga pada pembuatan sumur bor untuk mendapatkan air tanah yang layak di konsumsi.