ABSTRACT Music therapy has the effect of sedation, stimulates the limbic system, which is the system that manages emotions. Anxiety in adolescents arises due to many reasons, such as the fear of failing in doing something, for example when you want to do a dance performance, which can cause excessive worry about failing, things like that can interfere with concentration and will also cause anxiety. Dancers who experience anxiety can affect their appearance before the show, and anxiety can be controlled by relaxing with therapy, one of which is music therapy. To determine the relationship between the effectiveness of K-POP music therapy and the decrease in the anxiety level of young dancers at YAPEMRI Depot. The methodology used in this study is a Quasi-Experimental method, by carrying out complementary therapy, namely music therapy, which is carried out for 15 minutes, and is also carried out regularly for 6 days. From the results of the study it was found that there was effectiveness of K-POP music therapy on reducing anxiety levels before competing in young dancers at YAPEMRI Depot with a value of p=0.000 or p<0.05. This study proved the effectiveness of K-POP music therapy in reducing anxiety levels. Keywords: Music Therapy, Anxiety, Adolescents, Dancer. ABSTRAK Terapi musik memiliki efek yaitu sedasi, merangsang sistem limbik yang dimana sistem ini merupakan yang mengelola emosi. Kecemasan pada remaja timbul akibat banyaknya sebab, seperti takutnya mengalami kegagalan dalam melakukan suatu hal, contohnya saat ingin melakukan pertunjukan tari, yang dapat menimbulkan rasa khawatir yang berlebihan akan mengalami kegagalan, hal seperti itu dapat menggangu konsenterasi dan juga akan menyebakan terjadinya kecemasan. Dancer yang mengalami kecemasan dapat mempengaruhi penampilan sebelum pertunjukan, dan kecemasan dapat dikontrol dengan melakukan relaksasi menggunakan terapi, salah satunya yaitu terapi musik. Mengetahui hubungan efektivitas terapi musik K-POP terhadap penurunan tingkat kecemasan dancer remaja di YAPEMRI Depok. Metodelogi yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode Quasi Eksperimental, dengan melakukan terapi komplementer yaitu terapi musik, yang dilakukan selama 15 menit, dan juga dilakukan secara rutin selama 6 hari. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa adanya efektivitas terapi musik K-POP terhadap penurunan tingkat kecemasan sebelum bertanding pada dancer remaja di YAPEMRI Depok dengan nilai p=0,000 atau p<0,05. Dalam penelitian ini terbukti adanya efektivitas terapi musik K-POP terhadap penurunan tingkat kecemasan Kata Kunci: Terapi Musik, Kecemasan, Remaja, Penari.