Idar, Idar
Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENETAPAN KADAR OKTILMETOKSI SINAMAT DALAM KRIM TABIR SURYA MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV Abdillah, Muhammad Nur; Sunarti, Fuji; Idar, Idar
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 No. 2, 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.743 KB)

Abstract

Tabir surya yang mengandung  oktilmetoksi sinamat melindungi kulit dari sinar UV B. Berdasarkan Food and Drug Administration (FDA),  konsentrasi maksimum oktilmetoksi sinamat yang diizinkan  sebagai tabir surya adalah 7,5%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kadar oktilmetoksi sinamat dalam sediaan krim tabir surya yang beredar di perdagangan. Penetapan kadar oktil metoksisinamat ini dilakukan menggunakan spektrofotometri UV. Akurasi dan presisi untuk validasi metode dengan sampel simulasi. Persen perolehan kembali pada simulasi konsentrasi 80%; 100% dan 120% masing-masing adalah 94,55%; 104,06%; 110,58%; serta pada pengukuran hari ke-1 hingga ke-3 adalah masing-masing 100,30%; 100,43%; 100,74%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat satu sampel krim yang mengandung oktilmetoksi sinamat melebihi konsentrasi yang ditetapkan yaitu sampel B sebesar 10,5%  (b/b), sampel A mengandung oktil metoksisinamat sebesar 3,9% (b/b), sedangkan sampel C mengandung oktil metoksisinamat sebesar 3,7% (b/b).
DETEKSI PROTEIN ALERGEN PREVALBUMIN PADA IKAN TONGKOL MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI FILTRASI GEL G-50 DAN SDS-PAGE Emawati, Emma; idar, idar; Kurnia, Dewi; Amelia, Sintia
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 5 No 3 (2018): Jurnal Farmasi Galenika Volume 5 No. 3, 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.185 KB)

Abstract

Reaksi alergi (reaksi hipersensitivitas) adalah reaksi-reaksi dari sistem kekebalan yang terjadi ketika jaringan tubuh yang normal mengalami cedera atau terluka. Bahan pangan yang dikenal mengandung protein alergen seperti pada ikan, susu, kacang kedelai, kacang tanah, kerang, telur, gandum, dan udang salah satunya pada ikan tongkol, protein alergen yang terdapat pada ikan tongkol adalah Prevalbumin (10-13 kDa). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi protein alergen yang terdapat pada ikan tongkol. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstraksi, pemisahan protein menggunakan kromatografi kolom filtrasi gel G-50 prinsip kromatografi filtrasi gel adalah pemisahan berdasarkan perbedaan bobot molekul, karakterisasi protein menggunakan SDS-PAGE prinsip elektroforesis, jika suatu fase zat bermuatan diberi beda potensial fase tersebut akan berpindah sepanjang medium yang kontinu ke arah katoda atau anoda sesuai dengan muatan partikel. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada proses ekstraksi didapat supernatant kemudian proses pemisahan protein menggunakan kromatografi kolom didapat 50 fraksi dan proses karakterisasi menggunakan SDS-PAGE menunjukan terdapat protein alergen prevalbumin sesuai dengan literatur yaitu 10-13 kDa.
PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEREHAU (Callicarpa longifolia Lamk.) PADA KADAR MALONDIALDEHID HEWAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN Susilawati, elis; Idar, Idar; Aritonang, Meiadi Putra Utama
Media Informasi Vol 15, No 1 (2019): Media Informasi
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerehau (Callicarpa longifolia Lamk.) memiliki aktivitas antioksidan. Salah satu fungsi antioksidan adalah untuk menurunkan stress oksidatif. Stress oksidatif ini dialami sel pada kondisi dimana jumlah radikal bebas melebihi kapasitas (contohnya pada kondisi diabetes mellitus) yang ditandai dengan adanya kadar malondialdehid diatas normal. Antioksidan dapat menurunkan stress oksidatif pada diabetes mellitus dan menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efek antidiabetes ekstrak etanol daun kerehau dalam mempengaruhi kadar malondialdehid. Metode yang digunakan adalah defisiensi insulin menggunakan mencit Swiss Webster yang dikelompokkan menjadi 6 kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif, kontrol pembanding (glibenklamid 0,65 mg/KgBB), dosis uji I (75 mg/KgBB), dosis uji II (150 mg/KgBB), dan dosis uji III (300 mg/KgBB). Pada metode defisiensi insulin diinduksi dengan aloksan dosis 55-60 mg/KgBB. Pemberian ekstrak etanol daun kerehau diberikan selama 14 hari. Selama pemberian terapi, kadar gula darah diukur pada hari ke-7, 11 dan 14. Setelah itu mencit diambil darah nya lewat vena ekor dan dilakukan pengukuran kadar malondialdehid menggunakan spektrofotometer. Hasilnya semua dosis uji dapat menurunkan kadar gula darah pada hari ke-7 dan mempengaruhi kadar malondialdehid karena terdapat perbedaan bermakna dengan mencit yang tidak diberi terapi. Kesimpulannya yaitu ekstrak etanol daun kerehau dapat mempengaruhi kadar malondialdehid