Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Analisis Timbal dalam Kerang Hijau, Kerang Bulu, dan Sedimen di Teluk Jakarta Emawati, Emma; Aprianto, Rahmad; Musfiroh, Ida
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.337 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v2i3.7907

Abstract

Timbal merupakan logam berat yang dihasilkan dari limbah industri dan ditemukan dalam perairan. Timbal dalam jumlah kecil tidak berbahaya bagi manusia namun jika jumlahnya melampaui batas dapat menyebabkan keracunan akut maupun kronis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat timbal dalam kerang hijau, kerang bulu, dan sedimen di perairan Teluk Jakarta. Metode yang digunakan adalah Spektrofotometri Serapan Atom, meliputi validasi metode analisis yang terdiri atas penetapan linieritas, batas deteksi dan batas kuantitasi, akurasi dan presisi, serta analisis kadar timbal pada sampel. Hasil  penelitian  menunjukkan nilai linieritas 0,9971, batas deteksi 0,04 µg/g, batas kuantitasi 0,14 µg/g, akurasi untuk sampel kerang dan sedimen berturut-turut adalah 99,66% dan 87,64%, nilai koefeisen variasi untuk sampel kerang dan sedimen berturut-turut adalah 0,64% dan 1,07%. Hasil analisis kadar timbal dalam kerang hijau adalah 13,98±1,924 µg/g, kerang bulu adalah 33,64±4,66 µg/g, dan sedimen adalah 28,6720±1,06 µg/g. Hasil analisis kadar timbal dalam sampel menunjukkan bahwa kandungan timbal berada di atas ambang batas yang ditetapkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan No.HK.00.06.1.52.4011 yaitu 1,5 µg/g.Kata kunci: Kerang, sedimen, spektrofotometri serapan atom, timbal
Analisis Kandungan Fosfor (P) Dalam Dua Varietas Kubis (Brassica oleracea) Di Daerah Lembang Bandung Emawati, Emma; Yani, Nesti Septi; Idar, Idar
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Supp 1, No 1 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.218 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i1.10426

Abstract

Fosfor merupakan nutrisi penting bagi manusia dan hewan. Selain itu, fosfor juga penting untuk pertumbuhan, pemeliharaan, perbaikan semua jaringan tubuh, dan dibutuhkan bersama dengan kalsium dan magnesium untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang pada bayi dan anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fosfor dalam kubis putih dan ungu. Fosfor diukur dengan metode spektrofotometri Visibel, meliputi validasi analisis yang terdiri atas penetapan linieritas, batas deteksi dan batas kuantisasi, akurasi dan presisi serta analisis kadar fosfor pada sampel. Hasil penelitian menunjukan nilai linieritas 0,9991, batas deteksi dan kuantisasi dihitung secara statistik, dengan nilai 0,38 μg /ml dan 1,25 μg / ml. Presisi intra- day dan inter-day Nilaiinyatakan sebagai koe sien variansi (CV) ditentukan dalam tiga hari yang berbeda. Nilai presisi inter-day masing masing 0,67; 0.60; dan 0,80%, untuk presisi intra-day 0,82% . Perolehan kembali tingkat konsentrasi 2,0; 3,0; 4.0; dan 5,0 ug / ml kisaran 86,33% -105,01%. Kadar fosfor dalam kubis putih 20,725 mg/g, dalam kubis ungu 14,525 mg/g Dari hasil tersebut kadar fosfor dalam kubis putih ternyata lebih besar dibandingkan dengan kubis ungu tetapi kadar Fosfor tidak dipengaruhi oleh warna kubis. Kubis merupakan makanan kaya serat dan dapat dijadikan sebagai bahan makanan alternatif sebagai sumber fosfor. Kata Kunci : Fosfor (p), spektrofotometri, kubis. 
DETEKSI PROTEIN ALERGEN PREVALBUMIN PADA IKAN TONGKOL MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI FILTRASI GEL G-50 DAN SDS-PAGE Emawati, Emma; idar, idar; Kurnia, Dewi; Amelia, Sintia
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 5 No 3 (2018): Jurnal Farmasi Galenika Volume 5 No. 3, 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.185 KB)

Abstract

Reaksi alergi (reaksi hipersensitivitas) adalah reaksi-reaksi dari sistem kekebalan yang terjadi ketika jaringan tubuh yang normal mengalami cedera atau terluka. Bahan pangan yang dikenal mengandung protein alergen seperti pada ikan, susu, kacang kedelai, kacang tanah, kerang, telur, gandum, dan udang salah satunya pada ikan tongkol, protein alergen yang terdapat pada ikan tongkol adalah Prevalbumin (10-13 kDa). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi protein alergen yang terdapat pada ikan tongkol. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstraksi, pemisahan protein menggunakan kromatografi kolom filtrasi gel G-50 prinsip kromatografi filtrasi gel adalah pemisahan berdasarkan perbedaan bobot molekul, karakterisasi protein menggunakan SDS-PAGE prinsip elektroforesis, jika suatu fase zat bermuatan diberi beda potensial fase tersebut akan berpindah sepanjang medium yang kontinu ke arah katoda atau anoda sesuai dengan muatan partikel. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada proses ekstraksi didapat supernatant kemudian proses pemisahan protein menggunakan kromatografi kolom didapat 50 fraksi dan proses karakterisasi menggunakan SDS-PAGE menunjukan terdapat protein alergen prevalbumin sesuai dengan literatur yaitu 10-13 kDa.
ANALISIS KANDUNGAN NITRAT DAN NITRIT DALAM AIR MINUM ISI ULANG DENGEN PEREAKSI GRIES MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK Emawati, Emma; Mustika, Tita; Tursino, Tursino
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.742 KB)

Abstract

Keberadaan depot air minum isi ulang terus meningkat, hal ini sejalan dengan dinamika keperluan masyarakat terhadap air minum yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi. Salah satu syarat kualitas air minum secara kimiawi adalah batasan kandungan  nitrat dan nitrit. Menurut  PP No. 20 Tahun 1990 kadar maksimum untuk nitrat 10 mg/l dan nitrit 1 mg/l.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nitrat dan nitrit dalam air minum isi ulang dapat dianalisis dengan pereaksi Gries serta mengetahui kandungan nitrat dan nitrit dalam air minum isi ulang di daerah Cibiru, Bandung.  Nitrit dalam suasana asam akan bereaksi dengan sulfanilamid  dan naftil etilendiamin dihidroklorida membentuk senyawa azo yang berwarna merah keunguan yang dapat menyerap pada l 535 nm. Sedangkan analisis nitrat didasarkan pada reaksi reduksi nitrat menjadi nitrit oleh granul Zn dan nitrit yang terbentuk bereaksi dengan pereaksi yang sama.  Dari hasil penelitian diperoleh  linieritas yang baik dengan nilai r  = 0,998, BD 0,09 bpj dan BK 0,29 bpj untuk nitrit, sedangkan untuk nitrat menunjukan nilai r = 0,998, BD 1,62 bpj, dan BK 5,39 bpj. Nilai akurasi dan presisi nitrit menunjukan nilai perolehan kembali 99,9% dengan koefisien variasi 2,6%, sedangkan untuk nitrat menunjukan nilai perolehan kembali 99,7% dengan koefisien variasi 2,7%. Hasil pengukuran sampel diperoleh kadar tertinggi nitrit (0,49 bpj) dan nitrat (7,60 bpj) yaitu pada sampel ke-10. Pereaksi gries dapat digunakan untuk analisis nitrat dan nitrit dalam air minum isi ulang serta semua sampel yang dianalisis mengandung nitrat dan nitrit tetapi tidak melebihi ambang batas yang telah ditentukan.
PENETAPAN KADAR NITRIT (NO2-) PADA BAWANG MERAH (Allium cepa L.) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK Emawati, Emma; Purwaniati, Purwaniati; Krismonika, Mia
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang merah merupakan umbi yang banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia baik sebagai bahan makanan maupun obat tradisional karena kandungan senyawa yang dimilikinya. Selain senyawa bermanfaat, bawang merah juga memiliki senyawa berbahaya bagi tubuh yaitu nitrit (NO2-). Nitrit yang berlebih dalam tubuh menyebabkan pembentukan methemoglobin sehingga menyebabkan kurangnya asupan oksigen dalam tubuh. Untuk menjamin keamanan pangan, pemerintah mengatur batas aman nitrit melalui ADI (Acceptable Daily Intake) dan menetapkan sebesar 0–0,06 mg/Kg BB. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jumlah nitrit dalam sampel bawang merah sesuai dengan ADI. Penelitian dilakukan menggunakan metode spektrofotometri sinar tampak dengan pereaksi griess yang didasarkan pada reaksi diazotasi antara asam nitrit dengan amin aromatis primer yang akan membentuk garam diazonium. Validasi metode dilakukan dengan beberapa parameter seperti liniertitas dengan nilai R2 =0,9886, BD= 0,1908 µg/mL, BK= 0,6360 µg/mL, akurasi dengan nilai % recovery konsentrasi 0,6 µg/mL =115,625 %, 0,8 µg/mL =104,524 % dan 1 µg/mL =118,175%,  presisi dengan nilai % koefisien variasi hari ke 1= 4,7468% ke 2= 3,6314%, ke 3= 1,1704% dan uji selektivitas menunjukkan metode selektif untuk nitrit. Penetapan kadar nitrit pada sampel bawang merah  diperoleh rata-rata sebesar 4,0337 µg/g .
ANALISIS KADAR OKSALAT DARI TEH SEGAR DAN TEH OLAHAN TERHADAP LAMA PENYEDUHAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV Emawati, Emma
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.775 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v18i2.411

Abstract

Sebagian besar penyebab terjadinya batu ginjal adalah akibat penumpukan kalsium oksalat, senyawa yang terdapat secara alami di banyak makanan. Asupan oksalat yang tinggi dapat berakibat buruk bagi kesehatan manusia, salah satunya adalah pembentukan batu ginjal. Oleh sebab itu,  asupan oksalat harus dibatasi dengan rentang batas aman 40-50 mg per hari. Teh merupakan tanaman yang sering dikonsumsi sebagai minuman dalam bentuk air seduhan daunnya. Teh mengandung senyawa oksalat yang tinggi, yaitu lebih dari 10 mg kalsium oksalat per 99,2 gram penyajian. Waktu penyeduhan dapat mempengaruhi kadar oksalat yang terkandung dalam teh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar oksalat dalam teh, dan apakah lama penyeduhan dapat mempengaruhi kadar oksalat dalam air seduhan teh. Metode yang digunakan untuk penetapan kadar oksalat adalah metode spektrofotometri UV-Visibel dengan panjang gelombang 315 nm.  Penelitian ini diawali dengan pengumpulan sampel teh segar yang diambil pucuk daunnya yang diambil dari tempat budidaya tanaman teh. Sampel kemudian dideterminasi untuk memastikan sampel yang digunakan adalah teh (Camellia sinensis), kemudian dilakukan standarisasi simplisia meliputi kadar air, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol dan kadar abu total. Berikutnya dilakukan validasi metode analisis meliputi uji linieritas, batas deteksi, batas kuantisasi, presisi dan akurasi mengunakan metode standar adisi. Pengolahan data dengan panengujian statistik. Hasil validasi metode analisis kurva kalibrasi larutan baku oksalat memiliki persamaan garis regresi y = 0,1489 x + 0.1405 dengan nilai koefisien korelasi 0,9961. Batas deteksi dan batas kuantisasi dapat dihitung secara statistik masing masing sebesar 0.130 dan 0,0392. Keseksamaan dalam hari dinyatakan sebagai  koevisien variance sebesar 1: 22, dan persen perolehan kembali masing masing120, , 119 dan 122%. Dari hasil analisis oksalat dalam air seduhan teh tanpa pemeraman  berturut turut diperoleh kadar oksalat Teh hijau 1,117±0,004, teh fermentasi 0,447±0,207, teh segar 0,201±0,001. Untuk air seduhan teh dengan pemeraman massing masing teh hijau 0,093±0,0015, teh fermentasi 0,252±0,0006 dan teh segar 0,11±0,0015. Dari hasil data statistik menunjukan kadar oksalat dalam air seduhan teh dengan pemeraman dan tanpa pemeraman tidak ada perbedaan.Kata kunci: Oksalat, Spektrofotometri, Teh
PENETAPAN KADAR NITRIT (NO2-) DALAM BAYAM MERAH DAN BAYAM HIJAU DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL Emma Emawati; Anne Yuliantini; Yusiana Yusiana
As-Syifaa Jurnal Farmasi Vol 11, No 2 (2019): AS-SYIFAA Jurnal Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.59 KB) | DOI: 10.33096/jifa.v11i2.573

Abstract

Green and red spinach is a vegetable that has a lot of nutritional content and is needed by the body. Besides containing many nutrients that are beneficial to the body, spinach vegetables also contain compounds that are toxic, can harm the body such as nitrite (NO2-) and cause methemoglobinemia. The purpose of this study was to analyze the levels of nitrites in green and red spinach with a visible spectrophotometric method and to determine whether the nitrites contained were still within safe limits of consumption in accordance with the ADI (Acceptable Daily Intake) value. Before the content analysis, a validation method was conducted with parameters including linearity with r = 0.9994, BD = 0.0499 µg / mL, BK = 0.1664 µg / mL,% recovery of day 1 = 1.5597 to 2 = 1.7547, the 3rd = 1.0126 and accuracy at a concentration of 0.3 μg / mL = 88.800%, 0.5 μg / mL = 95.332% and 0.7 μg / mL = 107.410%. Nitrite levels in fresh green spinach obtained an average of 23.4084 mg / kg, and 12.7272 mg / kg in red spinach. Furthermore, the green spinach after boiling yields an average of 16.8392 mg / kg and red spinach was 5.3359 mg / kg. Nitrite levels from all green and red spinach samples are still within safe limits for consumption in accordance with the ADI (Acceptable Daily Intake) value of 0.07 mg / kg of a predetermined human body weight.
Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pencegahan Covid-19 di Panti Asuhan Kecamatan Panyileukan Bandung Winasih Rachmawati; Ani Anggriani; Emma Emawati; Garnadi Jafar; Irisanna Tambunan
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v4i1.166

Abstract

The Covid-19 pandemic in Indonesia is increasing until the end of 2020, this is due to a lack of public understanding to overcome the spread transmission of the Covid-19 virus, including as wearing masks, keeping a safe distance, and maintaining good hand hygiene. Awareness of this behavior is very low in orphanages so that it may accelerate the transmission of the Covid-19 virus. Therefore, it is necessary to provide Communication, Information and Education (CIE) related to preventing the transmission of the Covid-19 virus to residents of orphanages in the area around Panyileukan District, Bandung City, West Java. This activity was carried out in two orphanages located in the area for two months. The activity began with the creation of information media, knowledge surveys, cadre training, Covid prevention education, making hand sanitizers and disinfectants, and final evaluation. The result showed that there is a relationship between knowledge and actions after being given CIE methods in orphanages to avoid the transmission Covid-19.
Analisis Timbal dalam Kerang Hijau, Kerang Bulu, dan Sedimen di Teluk Jakarta Emma Emawati; Rahmad Aprianto; Ida Musfiroh
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.337 KB) | DOI: 10.24198/ijpst.v2i3.7907

Abstract

Timbal merupakan logam berat yang dihasilkan dari limbah industri dan ditemukan dalam perairan. Timbal dalam jumlah kecil tidak berbahaya bagi manusia namun jika jumlahnya melampaui batas dapat menyebabkan keracunan akut maupun kronis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat timbal dalam kerang hijau, kerang bulu, dan sedimen di perairan Teluk Jakarta. Metode yang digunakan adalah Spektrofotometri Serapan Atom, meliputi validasi metode analisis yang terdiri atas penetapan linieritas, batas deteksi dan batas kuantitasi, akurasi dan presisi, serta analisis kadar timbal pada sampel. Hasil  penelitian  menunjukkan nilai linieritas 0,9971, batas deteksi 0,04 µg/g, batas kuantitasi 0,14 µg/g, akurasi untuk sampel kerang dan sedimen berturut-turut adalah 99,66% dan 87,64%, nilai koefeisen variasi untuk sampel kerang dan sedimen berturut-turut adalah 0,64% dan 1,07%. Hasil analisis kadar timbal dalam kerang hijau adalah 13,98±1,924 µg/g, kerang bulu adalah 33,64±4,66 µg/g, dan sedimen adalah 28,6720±1,06 µg/g. Hasil analisis kadar timbal dalam sampel menunjukkan bahwa kandungan timbal berada di atas ambang batas yang ditetapkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan No.HK.00.06.1.52.4011 yaitu 1,5 µg/g.Kata kunci: Kerang, sedimen, spektrofotometri serapan atom, timbal
Analisis Kandungan Fosfor (P) Dalam Dua Varietas Kubis (Brassica oleracea) Di Daerah Lembang Bandung Emma Emawati; Nesti Septi Yani; Idar Idar
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Supp 1, No 1 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.218 KB) | DOI: 10.24198/ijpst.v1i1.10426

Abstract

Fosfor merupakan nutrisi penting bagi manusia dan hewan. Selain itu, fosfor juga penting untuk pertumbuhan, pemeliharaan, perbaikan semua jaringan tubuh, dan dibutuhkan bersama dengan kalsium dan magnesium untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang pada bayi dan anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fosfor dalam kubis putih dan ungu. Fosfor diukur dengan metode spektrofotometri Visibel, meliputi validasi analisis yang terdiri atas penetapan linieritas, batas deteksi dan batas kuantisasi, akurasi dan presisi serta analisis kadar fosfor pada sampel. Hasil penelitian menunjukan nilai linieritas 0,9991, batas deteksi dan kuantisasi dihitung secara statistik, dengan nilai 0,38 μg /ml dan 1,25 μg / ml. Presisi intra- day dan inter-day Nilaiinyatakan sebagai koe sien variansi (CV) ditentukan dalam tiga hari yang berbeda. Nilai presisi inter-day masing masing 0,67; 0.60; dan 0,80%, untuk presisi intra-day 0,82% . Perolehan kembali tingkat konsentrasi 2,0; 3,0; 4.0; dan 5,0 ug / ml kisaran 86,33% -105,01%. Kadar fosfor dalam kubis putih 20,725 mg/g, dalam kubis ungu 14,525 mg/g Dari hasil tersebut kadar fosfor dalam kubis putih ternyata lebih besar dibandingkan dengan kubis ungu tetapi kadar Fosfor tidak dipengaruhi oleh warna kubis. Kubis merupakan makanan kaya serat dan dapat dijadikan sebagai bahan makanan alternatif sebagai sumber fosfor. Kata Kunci : Fosfor (p), spektrofotometri, kubis.