Anggi Ocman Tampubolon
Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT DAYAK DEAH DESA PANGELAK KECAMATAN UPAU KABUPATEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Anggi Ocman Tampubolon; Budi Sutiya; Yuniarti Yuniarti
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Sylva Scientea Vol 7 No 2 Edisi April 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i2.12318

Abstract

Pangelak Village is inhabited by the majority of Dayak Deah who have knowledge in the use of medicinal plants for generations. The knowledge possessed by the Dayak community is diverse, such as belief in the spirits of previous ancestors and ethnobotanical studies that they conduct in traditional medicine. This study used a descriptive method with in-depth interviews with selected persons, including traditional leaders and traditional healers using a questionnaire and purposive sampling techniques. The results obtained indicate that there are 39 types of medicinal plants. These medicinal plants are used for the treatment of back pain, impotence, nefrolitiasis, ulcers, antidote, hepatitis, cough, wound infection, cancer, diarrhoea, typhoid, bone fracture, stomach. pain, fever and hypertension. The most widely used plant part is the root, which is as much as 45.95%.  Plant parts can be processed into medicine in 5 ways: mixed with other plants and soaked with water, mixed with other plants and boiled, mixed with other plants or other ingredients and mashed, steamed, and sliced for sapDesa Pangelak dihuni oleh mayoritas Dayak Deah yang memiliki pengetahuan dalam penggunaan tanaman obat secara turun temurun. Pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat Dayak beragam, seperti kepercayaan terhadap arwah nenek moyang sebelumnya dan studi etnobotani yang mereka lakukan dalam pengobatan tradisional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan wawancara mendalam dengan narasumber terpilih, antara lain tokoh adat dan pengobat tradisional dengan menggunakan kuesioner dan teknik purposive sampling. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ada 39 jenis tanaman obat, tanaman obat ini digunakan untuk pengobatan sakit pinggang, lemah syahwat, kencing batu, maag, penawar, hepatitis, batuk, infeksi luka, kanker, diare, tipus, patah tulang, perut, nyeri, demam dan hipertensi. Bagian yang banyak digunakan adalah akar sebanyak 45,95%. Bagian tumbuhan dapat diolah menjadi obat dengan 5 cara: dicampur dengan tumbuhan lain dan di rendam dengan air, dicampur dengan tumbuhan lain dan di rebus, dicampur tumbuhan lain atau bahan lain dan dihaluskan, dikukus, dan disayat diambil getahnya.