Salah satu dampak transportasi modern ialah harga yang harus dibayar oleh masyarakat atas tingkat kecelakaan bahkan fatalitas yang meningkat untuk luka-luka dan kehilangan nyawa (Khisty dan Lall, 2006). Tingginya angka kecelakaan lalu lintas termasuk satu diantara pekerjaan rumah bagi pemerintah dalam upaya pemerintah dalam mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas. Tujuan dari Penelitian ini, antara lain: menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keselamatan lalu lintas di simpang empat tak bersinyal kota Pontianak, Menganalisis tingkat keselamatan lalu lintas di simpang empat tak bersinyal Kota Pontianak, Memberikan solusi dan tindak lanjut mengenai tingkat keselamatan lalu lintas di simpang empat tak bersinyal Kota Pontianak. Untuk pelaksaan penelitian ini, peneliti memilih lokasi di persimpangan Jl. Putri Daranante - Jl. Putri Darahitam - Jl. Alianyang dan persimpangan Jl. Harapan Jaya - Jl. Ampera - Jl. Prof. M. Yamin. Alasan memilih ruas persimpangan jalan tersebut dikarenakan dalam kurun waktu lima tahun terakhir pencatatan kecelakaan lalu lintas pada ruas persimpangan jalan tersebut tidak tercatat secara lengkap dan data-data yang ada hanya berdasarkan pada data yang dilaporkan, satu diantara sebab dilakukan penelitian ini untuk menganalisis keperluan traffic light pada persimpangan Jl. Harapan Jaya - Jl. Ampera - Jl. Prof. M. Yamin. Adapun alasan memilih waktu survey pada hari Sabtu, dan Senin dimulai dari jam 07.00 – jam 17.30 WIB berpedoman pada The Swedish Traffict Conflict Technique (Observer’s manual) & PIARC bahwa studi konflik lalu lintas umumnya dilakukan pada siang hari di hari kerja dalam kondisi kering. Berdasarkan analisis metode traffic conflict techique selama 2 hari pengamatan (hari sabtu dan hari senin), faktor utama dari analisis ternyata berbeda dari faktor utama yang dirumuskan oleh hipotesis. Faktor utama dari analisis metode Traffic Conflict Technique menunjukkan bahwa tingkat keselamatan di kedua simpang penelitian dipengaruhi oleh nilai Time to Accident. Akan tetapi, hasil yang diperoleh dari analisis menggunakan metode traffic conflict technique memang sesuai dengan hipotesis, yaitu: dominan berada di level serious conflict. Akan tetapi berdasarkan nilai level serious conflict yang tinggi berada di persimpangan Jl. Harapan Jaya - Jl. Ampera - Jl. Prof. M. Yamin dengan hasil analisis tertinggi pada level 29 dengan nilai maksimum conflicting speed berada diantara 40 – 45 km/h dan nilai Time to Accident berada di antara 0,0 – 0,5 s di hariSenin. Dapat disimpulkan tingkat keselamatan pada persimpangan Jl. Harapan Jaya - Jl. Ampera - Jl. Prof. M. Yamin lebih rendah dibandingkan persimpangan Jl. Putri Daranante – Jl. Putri Darahitam –Jl. Alianyang. Untuk mendukung solusi yang direkomendasikan dari penelitian ini. Maka, disarankan agar dilakukan juga sosialisasi mengenai rambu, marka, dan undang-undang terkait lalu lintas dalam upaya mendukung tingkat keselamatan lalu lintas di kedua lokasi penelitian.