Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PELATIHAN KONSELOR SEBAYA DALAM OPTIMALISASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI PANTI ASUHAN AMRULLAH CABANG AISYIYAH Nurfaizah Alza; Anieq Mumthi’ah Al Kautzar; Firdayanti Firdayanti; Ferawati Taherong; A. Dian Diarfah; Zelna Yuni Andryani; Sitti Saleha
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpmk.v4i2.9966

Abstract

Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. Perilaku berisiko yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi remaja diantaranya adalah seks pranikah yang dapat berakibat pada kehamilan yang tidak diingankan, aborsi, berisiko tertular Infeksi Menular Seksual (IMS), termasuk HIV, penyalahgunaan narkotika, psikotropikam dan zat adiktif lainnya (NAPZA). Berbagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja terkait kesehatan reproduksi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalukan pelatihan konselor sebaya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja di Panti Asuhan Amrulla cabang ‘Aisyiyah Limbung dengan metode ceramah, diskusi, dan role play. Berdasarkan hasil evaluasi, didapatkan hasil terdapat peningkatan pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi yang ditandai dengan adanya peningkatan hasil antara pretest dan posttest dan adanya keterampilan remaja menjadi konselor sehingga telah dikategorikan mampu menjadi konselor sebaya.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA NY “N” DENGAN ANEMIA PADA WANITA PRAKONSEPSI DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR Irmayanti Iskandar; Anieq Mumthi’ah Al Kautzar; Nurfaizah Alza
Jurnal Midwifery Vol 4 No 2 (2022): AUGUST
Publisher : Prodi Kebidanan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jmw.v4i2.29212

Abstract

Introduction Preconception is the period before pregnancy or prior to the meeting of the ovum with sperm. Adequate nutrition intake during the preconception will support the functional reproductive system as it smoothens the process of ovum maturation, ovum production, and ovum quality and complete fertilization process. Anemic preconception puts women at a higher risk of anemia in pregnancy, which eventually impacts on the fertilization process and fetal development. This study aimed to conduct the management of reproductive health midwifery care on Mrs. “N” with preconception anemia in Regional Public Hospital of Labuang Baji Makassar. Method This research in accordance with the 7-step Varney. Result The findings suggest that Mrs. “N” reported several complaints including fatigue, frequent dizziness, pale conjunctiva appearance, dry lip mucosa, and Hb 11.9 g/dl as shown from the laboratory results. The midwifery care was conducted by providing the patient with iron tablets containing 60 mg of elemental iron and 250 folic acids. In addition to that, the medical team also gave a recommendation that the patient consume date juice as well as 7 pieces of dates every morning. Conclusion This study concluded the midwifery care using the 7-step Varney and SOAP for Mrs. “N” with preconception anemia in Regional Public Hospital of Labuang Baji Makassar with results of increasing Hb levels up to 15.8 gr/dl, composmentis awareness, normal vital signs, and no abnormalities nor complications shown from the physical examination. These results show that there is no gap between all the treatments and the theories.
PEMBERDAYAAN REMAJA PUTRI MELALUI PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PROGRAM PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN Anieq Mumthiah Al Kautzar; Andi Dian Diarfah; ferawati Taherong; Nurfaizah Alza; Zelna Yuni Andryani; Firdayanti Firdayanti; Andi Mahdiyah Arif
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16753

Abstract

Abstrak: Pendewasaan usia perkawinan tidak hanya sekedar menunda perkawinan hingga mencapai usia ideal, namun diharapkan remaja memiliki pengetahuan dan sikap yang baik dalam merencanakan keluarga, mempertimbangkan seluruh aspek yang berkaitan dengan kehidupan berkeluarga nantinya. Tujuan kegiatan ini agar remaja dapat memahami konsep Pendewasaan Usia Perkawinan sehingga lebih sadar akan pentingnya mempersiapkan fisik dan mental sehingga lebih siap nantinya dalam berkeluarga serta diharapkan remaja dapat menghindari seks bebas. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan memberikan pendidikan Kesehatan kepada remaja putri. Tahap akhir pada kegiatan ini adalah peserta mengisi kembali kuesioner posttest sebagai evaluasi untuk mengetahui perubahan pengetahuan dan sikap ramaja putri setelah pemberian materi. Hasil evaluasi menunjukkan tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah tercapai. Metode dan media yang digunakan dalam memberikan materi efektif dalam peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri.Abstract. Maturation of marriage age is not just delaying marriage until it reaches the ideal age, but it is expected that adolescents have good knowledge and attitudes in planning a family, considering all aspects related to family life later. The purpose of this activity is for adolescents to understand the concept of Maturity of Marriage Age so that they are more aware of the importance of preparing physically and mentally so that they are better prepared later in the family and it is hoped that adolescents can avoid free sex. The method used in this activity is to provide health education to adolescent girls. The final stage is for participants to fill out a post-test questionnaire as an evaluation to determine changes in the knowledge and attitudes of adolescent girls after providing material. The evaluation results show of community service activities have been achieved. The methods and media used in providing material effectively increase adolescent girl's knowledge and attitudes.
Literature Review: Dampak Pernikahan Usia Dini terhadap Stunting Nurfaizah Alza; Endah Yulianingsih; Nurnaningsih Ali Abdul; Cindy Rindiani Lapa; Ni Luh Martiona; Sry Meylanda Ishak
JOURNAL OF NONCOMMUNICABLE DISEASES Vol 3, No 2 (2023): November 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jond.v3i2.930

Abstract

Pernikahan dini di Indonesia berdasarkan Undang-Undang yaitu sebelum berusia 19 tahun. Pernikahan dini merupakan salah satu penyebab stunting yang merupakan gangguan tumbuh kembang pada anak yang dapat diidentifikasi degan menilai panjang badan atau tinggi badan anak. Prevalensi stunting saat ini masih cukup tinggi. Di Indonesia, prevalensi balita stunting berdasarkan laporan SSGBI tahun 2019 yaitu 27,67%. Review ini bertujuan untuk menelaah pengaruh atau dampak pernikahan usia dini terhadap stunting dengan menggunakan metode literature review pada artikel asli dimulai tahun 2013-2023. Berdasarkan 19 artikel yang direview, diperoleh hasil bahwa pernikahan usia dini berpengaruh atau berdampak pada kejadian stunting. Selanjutnya akan dilakukan penelitian lebih lanjut terkait upaya yang dilakukan untuk meminimalisir dampak pernikahan dini terhadap kejadian stunting.According to law, early marriage in Indonesia is a marriage before the age of 19. Early marriage is one of the causes of stunting, which is a growth and development disorder in children that can be identified by assessing the child's body length or height. The prevalence of stunting is currently quite high. In Indonesia, the prevalence of stunted toddlers, based on the 2019 SSGBI report, is 27.67%. This review aims to examine the influence or impact of early marriage on stunting using the literature review method in original articles from 2013–2023. Based on the 19 articles reviewed, the results indicated that early marriage influences or has an impact on the incidence of stunting. Furthermore, further research will be carried out regarding efforts made to minimize the impact of early marriage on the incidence of stunting.
AKSI PREVENTIF ANEMIA PADA IBU HAMIL MELALUI EDUKASI DAN PEMBERIAN JUS BUAH NAGA Nancy Olii; Nurfaizah Alza; Endah Yulianingsih; Nanda Wahyudi; Nurhidayah Nurhidayah; Nurnaningsih Ali Abdul; Yollanda Dwi Santi Violentina
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 3 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i3.22101

Abstract

Abstrak: Prevalensi anemia pada ibu hamil di Provinsi Gorontalo sebesar 22,9%. Anemia pada ibu hamil mengakibatkan perdarahan, persalinan prematur, dan bayi dengan BBLR. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu hamil terkait anemia pada ibu hamil dan manfaat jus buah naga untuk mencegah serta meminmalisir prevalensi anemia pada ibu hamil, khususnya di Puskesmas Kota Selatan kota Gorontalo. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan tindakan pemberian jus buah naga. Mitra pelaksana kegiatan ini adalah bidan koordinator Puskesmas Kota Selatan sedangkan mitra sasaran adalah ibu hamil yang berada di Wilayah kerja Puskesmas Kota Selatan. Peserta pada kegiatan ini adalah 12 orang. Bentuk evaluasi berupa pengukuran pengetahuan peserta melalui kuesioner pretest dan posttest, diskusi, dan umpan balik dengan indikator keberhasilan kegiatan adalah adanya peningkatan pengetahuan, terjadi keaktifan peserta dalam diskusi, dan adanya umpan balik. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan rata-rata pengetahuan ibu hamil sebesar 29,66 dan pemberian edukasi terbukti efektif, serta adanya kegiatan pemberian jus buah naga pada setiap ibu hamil.Abstract: The prevalence of anemia in pregnant women in Gorontalo Province is 22.9%. Anemia in pregnant women results in bleeding, premature labor, and LBW babies. This community service aims to increase pregnant women's knowledge regarding anemia in pregnant women and the benefits of dragon fruit juice to prevent and minimize the prevalence of anemia in pregnant women, especially at the South City Health Center, Gorontalo City. The methods used were counseling and giving dragon fruit juice. The implementing partner for this activity is the coordinator midwife of the South City Health Center, while the target partners are pregnant women in the working area of the South City Health Center. There were 12 participants in this activity. The form of evaluation is in the form of measuring participants' knowledge through pretest and posttest questionnaires, discussions, and feedback, with indicators of activity success being an increase in knowledge, participants' activeness in discussions, and feedback. The results of this activity were an increase in the average knowledge of pregnant women by 29.66 and the provision of education, which was proven to be effective, as well as the activity of giving dragon fruit juice to every pregnant mother.
OPTIMALISASI TERAPI NON FARMAKOLOGI SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DAN DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA IBU NIFAS Nanda Wahyudi; Sri Sujawaty; Nurnaningsih Ali Abdul; Nancy Olii; Yusni Podungge; Endah Yulianingsih; Nurfaizah Alza
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.21808

Abstract

Abstrak: Air Susu Ibu (ASI) merupakan asupan penting bagi bayi terlebih di bulan pertama kehidupan. Rendahnya cakupan pemberian ASI disebabkan oleh beberapa hambatan yang dapat menjadi kegagalan tercapainya pemberian ASI. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Kabupaten Gorontalo pada tahun 2020, cakupan pemberian ASI berada diurutan pertama terendah yaitu sebesar 11,30%, sebelumnya tahun 2019 sebesar 45,4%. Tujuan dilaksanakannya pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan hard skill atau keterampilan ibu nifas terkait cara melakukan perawatan payudara, pijat oksitosin, dan cara deteksi dini komplikasi pada ibu. Metode yang digunakan adalah melalui penyuluhan dan demonstrasi. Mitra sasaran pada kegiatan ini adalah ibu nifas di Desa Tenggela berjumlah 15 orang. Pengukuran keberhasilan dari pemberian materi dan praktik pijat oksitosin melalui kuesioner pretest dan posttest serta observasi secara langsung. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya perubahan rata-rata pengetahuan ibu nifas dengan antara sebelum dan setelah diberikan materi sebesar 13.74 dengan nilai p 0.000 dan peningkatan keterampilan 100%.Abstract: Breast milk (ASI) is an important intake for babies, especially in the first month of life. The low level of breastfeeding is caused by several obstacles that can hinder breastfeeding. Based on data from the Gorontalo Provincial Health Service, Gorontalo Regency, in 2020, the implementation of breastfeeding was in the first lowest position, namely 11.30%; previously, in 2019, it was 45.4%. This community service aims to improve the hard skills or skills of postpartum mothers regarding how to carry out breast care, oxytocin massage, and how to detect early complications in mothers. The method used is counseling and exposure. The target partners for this activity are 15 postpartum mothers in Tenggela Village. Measurement of implementation of oxytocin massage material and practice through pretest and posttest questionnaires and direct observation. The result of this activity was a change in the average knowledge of postpartum mothers between before and after being given the material of 13.74 with a p-value of 0.000 and an increase in skills of 100%.
PEMBERDAYAAN REMAJA MELALUI REP2HEL COMMUNITY” DALAM UPAYA PENCEGAHAN PERNIKAHAN USIA DINI Yusni Podungge; Selvi Mohamad; Nurfaizah Alza; Fadli Husain
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.20485

Abstract

Abstrak: Kasus pernikahan usia dini di Kelurahan Pilolodaa cukup tinggi yaitu 9 kasus (25.71%) pada tahun 2021 hingga Juni 2022. Tingkat pengetahuan remaja terkait dampak pernikahan usia dini dan keterampilan mendeteksi masalah remaja masih rendah. Demikian pula pada kader posyandu remaja dan karang taruna sebagai mitra pendukung. Tujuan dari pengabdian masyarakat adalah peningkatan pengetahuan dan sikap remaja, kader posyandu dan anggota karang taruna terkait dampak pernikahan usia dini serta peningkatan keterampilan dalam mendeteksi masalah kesehatan remaja. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan praktik pemeriksaan payudara sendiri serta deteksi dini anemia. Mitra sasaran remaja sebanyak 30 orang dan mitra pendukung masing-maisng 3 orang. Berdasarkan analisis hasil kuesioner pre dan post, semua remaja mengalami peningkatan pengetahuan (100%) dan untuk sikap serta peningkatan keterampilan remaja maupun mitra dalam mendeteksi masalah kesehatan remaja yang dinilai dengan lembar cheklist juga hasilnya terdapat peningkatan (100%) serta terbentuknya komunitas REP2HEL yang telah dikukuhkan oleh Lurah Kelurahan Pilolodaa.Abstract: Cases of early marriage in Pilolodaa Village are quite high, namely 9 cases (25.71%) from 2021 to June 2022. The level of knowledge of teenagers regarding the impact of early marriage and skills in detecting teenage problems are still low. Likewise with youth posyandu cadres and youth organizations as supporting partners. Community service aims to increase the knowledge and attitudes of teenagers, posyandu cadres, and youth organization members regarding the impact of early marriage as well as increasing skills in detecting adolescent health problems. The methods used are lectures, questions and answers, discussions, reflection, and the practice of breast self-examination and early detection of anemia. The youth target partners are 30 people, and the supporting partners are 3 people each. Based on the analysis of the results of the questionnaire before and after, all teenagers experienced an increase in knowledge (100%) and attitudes and increased skills of teenagers and partners in detecting teenage health problems as assessed using a checklist sheet. The results also showed an increase (100%) and the formation of a REP2HEL community, which has been achieved. confirmed by the head of Pilolodaa Village.
SKRINNING DIABETES MELITUS DAN PEMBERIAN JUS ALPUKAT PADA IBU HAMIL UNTUK MENCEGAH DIABETES MELITUS GESTASIONAL Nancy Olii; Nanda Wahyudi; Endah Yulianingsih; Nurfaizah Alza; Nurhidayah Nurhidayah; Nurnaningsih Ali Abdul; Yollanda Dwi Santi Violentina
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.22091

Abstract

Abstrak: Angka kejadian Diabetes Mellitus (DM) di Puskesmas Kota Selatan tahun 2022 sebanyak 226 kasus. DM adalah suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya hiperglikemia yang terjadi karena pankreas tidak mampu mensekresi insulin, gangguan kerja insulin, ataupun keduanya. Ibu hamil yang menderita DM akan mengakibatkan gangguan kesehatan pada ibu dan janin. Alpukat merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropis dan mudah di dapat seperti di Provinsi Gorontalo. Kandungan senyawa didalam alpukat dapat mencegah penyakit DM pada ibu hamil sehingga dapat meningkatkan kesehatan ibu dan janin. Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu skrinning DM pada Ibu hamil dan meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai DM pada Ibu hamil serta manfaat konsumsi jus alpukat untuk mencegah DM pada ibu hamil. Metode: berupa skrinning dan penyuluhan kepada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Kota Selatan yang berjumlah 13 orang, serta akan dilakukan pretest dan post test untuk menilai pengetahuan ibu hamil mengenai DM pada Ibu hamil serta manfaat konsumsi jus alpukat untuk mencegah DM pada ibu hamil. Pengabdian masyarakat dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan pengetahuan ≥40%. Hasil: terjadi peningkatan 69,2% pengetahun ibu hamil setelah diberikan penyuluhan mengenai DM pada ibu hamil serta manfaat konsumsi jus alpukat untuk mencegah DM pada ibu hamil.Abstract: The incidence of Diabetes Mellitus (DM) in the South City Health Center in 2022 is 226 cases. DM is a metabolic disease characterized by hyperglycemia which occurs because the pancreas is unable to secrete insulin, insulin work is impaired, or both. Pregnant women who suffer from DM will cause health problems for the mother and fetus. Avocados are plants that grow in tropical areas and are easy to obtain, such as in Gorontalo Province. The compound content in avocados can prevent DM in pregnant women so that it can improve the health of the mother and fetus. The aim of this community service is screening for DM in pregnant women and increasing pregnant women's knowledge about DM in pregnant women as well as the benefits of consuming avocado juice to prevent DM in pregnant women. Method: in the form of screening and counseling, and a pretest and posttest will be carried out to assess pregnant women's knowledge regarding DM in pregnant women and the benefits of consuming avocado juice to prevent DM in pregnant women. Community service is said to be successful if there is an increase in knowledge of ≥40%. Results: there was an increase of 69.2% in pregnant women's knowledge after being given education about DM in pregnant women and the benefits of consuming avocado juice to prevent DM in pregnant women.
PENCEGAHAN PERNIKAHAN DINI MELALUI KELAS PERSIAPAN PERNIKAHAN DAN PEDULI KESEHATAN REPRODUKSI PADA KELOMPOK REMAJA AKHIR Firdayanti Firdayanti; Ferawati Taherong; Nurfaizah Alza; Zelna Yuni Andryani; Anieq Mumthi’ah Al Kautzar; A. Dian Diarfah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.21826

Abstract

Abstrak: Pernikahan dini merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi pada remaja dengan kejadian yang masih tinggi yaitu pada usia kurang dari 19 tahun pada tahun 2020 sebanyak 21,84% dan mulai lagi mengalami peningkatan pada masa pandemi covid-19. Tujuan kegiatan pengabdian ini meningkatkan pengetahuan kepada remaja terkait kesiapan pernikahan dalam aspek islam, pendewasaan usia pernikahan dan peduli terhadap kesehatan reproduksi sekaligus membentuk kelas persiapan pernikahan dini dan peduli kesehatan reproduksi. Metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab dan diskusi secara ofline dan online. Jumlah sasaran pada kegiatan ini adalah 17 orang. Hasil yang diperoleh adalah adanya peningkatan pengetahuan remaja antara sebelum dan setelah pemberian materi dengan dengan perubahan rata-rata 10,00 serta terbentuknya kelas persiapan pernikahan dini dan peduli kesehatan reproduksi yang akan menjadi konselor sebaya bagi remaja lainnya yang diketuai oleh bidan koordinator Puskesmas Rappocini disertai pendampingan dari tim pengabdian masyarakat.Abstract: Early marriage is one of the reproductive health problems in adolescents with a still high incidence, namely at the age of less than 19 years in 2020 at 21.84%, which began to increase again during the COVID-19 pandemic. The aim of this service activity is to increase knowledge among teenagers regarding marriage readiness in Islamic aspects, maturing the age of marriage, and caring for reproductive health, as well as forming early marriage preparation classes and caring for reproductive health. The methods used are question-and-answer lectures and offline and online discussions. The number of targets for this activity was 17 people. The results obtained were an increase in teenagers' knowledge between before and after giving the material, with an average change of 10.00 as well as the formation of an early marriage preparation and reproductive health care class which will become peer counselors for other teenagers, headed by the Rappocini Community Health Center coordinator midwife accompanied by assistance from community service team.
PEMBERDAYAAN KADER DALAM DETEKSI DINI HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN Yusni Podungge; Nurfaizah Alza; Yollanda Dwi Santi Violentina
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.28276

Abstract

Abstrak: Hipertensi dalam kehamilan berkontribusi sekitar 15% terhadap munculnya komplikasi selama kehamilan dan pasca persalinan. Risiko hipertensi pada kehamilan dapat dipengaruhi oleh usia, status ekonomi, paritas, kecemasan, stres pada kehamilan, gaya hidup, serta aktivitas fisik Hipertensi pada kehamilan perlu diwaspadai dan segera ditangani dikarenakan dapat menimbulkan berbagai komplikasi, baik bagi ibu maupun janin, seperti persalina prematur. Salah satu yang memiliki peran besar dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat adalah kader. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam deteksi dini hipertensi dalam kehamilan sebagai upaya pencegahan dan adanya tindakan segera pada ibu hamil yang mengalami hipertensi. Metode yang digunakan adalah pemberian edukasi melalui ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Mitra pada kegiatan ini adalah lurah, bidan, ibu hamil, dan kader sebagai mitra sasaran sebanyak 10 orang. Hasil yang didapatkan adalah rata-rata pengetahuan kader mengalami peningkatan sebesar 7.5 dan kader aktif dalam mengidentifikasi ibu hamil yang mengalami hipertensi, ditandai dengan didapatkannya 52% ibu hamil yang mengalami hipertensi dari 23 ibu hamil.Abstract: Hypertension in pregnancy contributes about 15% to the appearance of complications during pregnancy and postpartum. The risk of hypertension in pregnancy can be influenced by age, economic status, parity, anxiety, stress in pregnancy, lifestyle, and physical activity. Hypertension in pregnancy needs to be watched out for and treated immediately because it can cause various complications, both for the mother and the fetus, such as premature childbirth. One of those who has a big role in efforts to improve public health is Cadres. The purpose of this Community Service is to improve the knowledge and skills of cadres in the early detection of hypertension in pregnancy as an effort to prevent and take immediate action on pregnant women who experience hypertension. The method used is to provide education through lectures, questions and answers, and discussions. Partners in this activity are village heads, midwives, pregnant women, and cadres as target partners, as many as 10 people. The results obtained were that the average knowledge of cadres increased by 7.5, and cadres were active in identifying pregnant women who experienced hypertension, characterized by the fact that around 52% of pregnant women experienced hypertension out of 23 pregnant women.