Abstrak: Kader kesehatan merupakan tenaga yang berasal dari masyarakat, dipilih oleh masyarakat dan bekerja bersama untuk masyarakat secara sukarela. Kader kesehatan puskesmas penumping meliputi wilayah kelurahan Penumping, Bumi, Panularan dan Sriwedari. Kader kesehatan menjadi garda terdepan yang akan berperan memrangi stunting sehingga perlu memiliki pengetahuan dalam pengolahan makanan dengan kandungan protein tinggi sebagai Upaya penanganan stunting. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam pembuatan cemilan berprotein tinggi dengan memanfaatkan tepung kedelai. Metode yang digunakan dalam program ini adalah penyuluhan berpa materi (ceramah), praktik pengolahan dilanjutkan dengan diseminasi di tingkat RW oleh kader posyandu. Pelatihan dberikan kepada 20 orang kader perwakilan dari 4 kelurahan. Hasil menunjukkan bahwa kader semakin paham akan memanfaatan tepung kedelai dalam pembuatan olahan pangan. Pada akhir kegiatan, dilakukan evaluasi (melalui wawancara dan google form) dan menunjukkan peningkatan kemampuan kader dalam pengolahan makanan dengan substitusi tepung kedelai sebanyak 90%.Abstract: Health cadres are workers who come from the community, are elected by the community and work together for the community voluntarily. Penumping health centre health cadres cover the Penumping, Bumi, Panularan and Sriwedari sub-districts. Health cadres are the front guard who will play a role in combating stunting, so they need to know about processing food with high protein content to deal with stunting. The activity aimed to increase cadres' knowledge and skills in making high-protein snacks using soybean flour. The method used in this program is counselling in the form of material (lectures), and processing practices followed by dissemination at the RW level by posyandu cadres. The training was given to 20 representative cadres from 4 sub-districts. The results show that cadres increasingly understand the use of soybean flour in making processed food. At the end of the activity, an evaluation was carried out (via interviews and Google form) and showed an increase in cadres' ability in food processing by substituting soy flour by 90%.