Liza Alvia
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMITE AUDIT, FINANCIAL DISTRESS, DAN MANAJEMEN LABA: STUDI EMPIRIS PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA DI INDONESIA Fajar Gustiawaty Dewi; Agrianti Komalasari; Liza Alvia
Jurnal Akuntansi dan Keuangan (JAK) Vol 29 No 1 (2024): JAK Volume 29 No 1 Tahun 2024
Publisher : Faculty of Economics and Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jak.v29i1.2549

Abstract

Kondisi financial distress yang dialami oleh beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belakangan ini memotivasi perlunya dilakukan penelitian mengenai faktor anteseden dan konsekuennya. Komite audit yang telah diwajibkan keberadaannya di semua BUMN menjadi salah satu pilar tata kelola yang baik untuk mencegah terjadinya financial distress. Namun perlu dilakukan evaluasi mengenai peran komite audit mengingat financial distress BUMN masih terjadi. Kondisi financial distress dapat mendorong manajer untuk melakukan manajemen laba agar labanya terlihat bagus dengan menggunakan kebijakan akuntansi akrual. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model penelitian yang masih jarang dilakukan dengan menempatkan financial distress sebagai variabel pemediasi (mediating) pengaruh karakteristik komite audit terhadap praktik manajemen laba pada Badan Usaha Milik Negara. Hal ini diharapkan dapat memberikan jawaban mengapa pada BUMN yang merugi tiba-tiba dapat membukukan laba yang fantastis secara cepat. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metoda kuantitatif untuk menguji dan menganalisis pengaruh aktivitas komite audit, ukuran komite audit, dan kompetensi komite audit dalam menurunkan praktik manajemen laba melalui penurunan financial distress pada BUMN. Penelitian ini menggunakan path analysis. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas dan kompetensi komite audit tidak berpengaruh terhadap financial distress. Ukuran komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap financial distress. Selanjutnya financial distress tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, dan tidak memediasi pengaruh karakteristik komite audit terhadap manajemen laba. Hasil penelitian memberikan bukti bahwa peranan komite audit masih perlu ditingkatkan dalam mengatasi kesulitan keuangan yang dialami BUMN. Demikian pula peranan pemerintah sangat penting dalam membuat regulasi terkait peran komite audit.
ANALISIS PENGUNGKAPAN INFORMASI BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (SEBUAH STUDI ANALISIS KONTEN ATAS IMPLEMENTASI POJK NO. 8 TAHUN 2015) Liza Alvia; Retno Yuni Nur Susilowati; R. Weddie Andriyanto
Jurnal Akuntansi dan Keuangan (JAK) Vol 29 No 2 (2024): JAK Volume 29 No 2 Tahun 2024
Publisher : Faculty of Economics and Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jak.v29i2.2577

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pesatnya perkembangan teknologi digital dan sosial media yang berimplikasi pada perubahan lingkungan pengungkapan konvensional (paper based) ke pengungkapan digital (internet of things) (Miller & Skinner, 2015). Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia (OJK-RI) merespon pesatnya perubahan teknologi tersebut dengan menerbitkan POJK No. 8 Tahun 2015 tentang kewajiban emiten mengungkapkan informasi melalui situs web emiten di laman web perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengonfirmasi compliance theory atas implementasi POJK No. 8 Tahun 2015 terhadap kinerja pengungkapan informasi korporasi berbasis web. Secara khusus, penelitian ini akan mengevaluasi ketaatan perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dalam mengungkapkan (1) informasi umum emiten atau perusahaan publik; (2) informasi bagi pemodal atau investor; (3) informasi tata kelola perusahaan; dan (4) informasi tanggung jawab sosial pada laman website perusahaan pasca 5 (lima) tahun implementasi POJK No. 8 Tahun 2015. Penelitian ini mengembangkan Indeks Pengungkapan Informasi Korporasi (IPIK) berbasis website melalui pendekatan analisis konten (content analysis) sesuai item pengungkapan POJK No. 8 Tahun 2015 pada 649 perusahaan go publik di Indonesia. Hasil studi menunjukkan bahwa secara umum kinerja IPIK perusahaan masih relatif rendah, yaitu 52%. Fenomena rendahnya kinerja IPIK menunjukkan bahwa respon managerial terhadap regulasi pengungkapan informasi korporasi berbasis web masih rendah. Lemahnya penegakan hukum (law enforcement) dari pihak regulator menjadi salah satu penyebab rendahnya kinerja IPIK. Studi ini mengonfirmasi compliance theory atas respon managerial terhadap implementasikan POJK No. 8 Tahun 2015.