Tidak semua wilayah perdesaan di Indonesia memiliki lahan pertanian yang subur dan sesuai untuk mengembangkan tanaman pangan, termasuk sayur-sayuran. Salah satunya yakni Dukuh Plampang II Desa Kalirejo di Kapanewon Kokap Kabupaten Kulonprogo Provinsi D.I. Yogyakarta. Selama ini, masyarakat Dukuh Plampang II memenuhi kebutuhan bahan pangan pokoknya, khususnya sayur-sayuran, dengan menggantungkan diri pada supply dari pedagang pengecer sayur-sayuran keliling. Di samping harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli sayur-sayuran, kebergantungan itu juga rentan terhadap risiko keterlambatan supply yang disebabkan oleh satu dan lain kendala. Dalam jangka panjang, kebergantungan tersebut juga dapat menurunkan tingkat ketahanan pangan. Program pengabdian masyarakat ini merupakan upaya peningkatan ketahanan pangan dengan sebuah upaya untuk mengurangi kebergantungan dari suplai eksternal seperti pedagang sayur keliling. Bentuk teknologi yang diperkenalkan yakni pertanian sayur-mayur menggunakan sarana hidroponik. Hidroponik adalah salah satu metode dalam budidaya bercocok tanam sayur mayur dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media zat haranya. Penggunakan teknologi hidroponik dalam bercocok tanam sayur mayur dapat membantu masyarakat perdesaan menjaga ketahanan pangan mereka sendiri juga dapat menjadi alternatif bagi masyarakat perdesaan yang memiliki lahan kering dan juga mengurangi kebergantungan masyarakat terhadap suplai sayur mayur oleh pedagang sayur keliling.