Sunardi Sunardi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Determinan Faktor Lingkungan Kejadian Leptospirosis di Kabupaten Klaten Sunardi Sunardi; Yudied Agung Mirasa; Moh Alimansur
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.5 No.2 Desember (2023) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v5i2.13257

Abstract

Penyakit leptospirosis merupakan Penyakit yang banyak terjadi di daerah rawan banjir karena kejadian Penyakit ini paling tinggi setelah banjir tersebut surut. Kondisi pemukiman yang padat penduduk, kumuh dan terdapat selokan menggenang serta sampah menumpuk. Kondisi tersebut dapat menjadi tempat berkembangbiak tikus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor lingkungan yang berhubungan dengan kejadian leptospirosis di Kabupaten Klaten. Desain penelitian menggunakan rancangan case control study. Populasi adalah 80 penderita leptospirosis di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Klaten, dengan sampel 35 kasus dan 35 kontrol. Teknik sampling dengan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Metode analisa data menggunakan uji chi square dan OR. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara keberadaan genangan air dengan kejadian leptospirosis (p-value = 0,001). Genangan air di lingkungan rumah memiliki resiko terkena leptospirosis 7,667 kali lebih besar dibandingkan dengan rumah yang tidak ada genangan air di lingkunganya. Ada hubungan antara kondisi selokan dengan kejadian leptospirosis ( p-value = 0,002). Kondisi selokan buruk memiliki resiko terkena leptospirosis 4,889 kali lebih besar dibandingkan dengan kondisi selokannya baik. Ada hubungan antara keberadaan tikus dengan kejadian leptospirosis (p-value = 0,001). Keberadaan tikus memiliki resiko terkena leptospirosis 5.537 kali lebih besar dibandingkan dengan kondisi selokannya baik. Tidak ada hubungan antara kepemilikan hewan peliharaan dengan kejadian leptospirosis (p-value = 0,771). Kepemilikan hewan peliharaan memiliki resiko terkena leptospirosis 0,844 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memiliki hewan peliharaan. Disarankan kepada masyarakat sebaiknya menggunakan alat pelindung diri ketika beraktivitas, menutup luka dengan perban steril dan selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar.