Abstract. Ciplukan leaves contain various compounds, such as flavonoids, saponins, and alkaloids that are thought to have antibacterial activity. This study examines the potential of ciplukan leaves (Physalis angulata L.) as an antibacterial against acne-causing bacteria. This study was conducted to test the antibacterial activity of ethanol extract of ciplukan leaves in inhibiting the growth of Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis bacteria. Ciplukan leaves were extracted using the maceration method with 70% ethanol solvent. The extract concentrations were 15, 20, 25, 30, 35, 40 mg/mL. Each concentration was tested for antibacterial activity using the agar diffusion method. The results showed that ethanol extract from ciplukan leaves has antibacterial activity against the growth of Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis. The most effective concentration that can inhibit bacterial growth is 40 mg/mL with an inhibition zone on Propionibacterium acnes bacteria of 6.21 mm while on Staphylococcus epidermidis of 6.75 mm. The smallest concentration that can inhibit Propionibacterium acnes bacteria is 30 mg/mL while Staphylococcus epidermidis bacteria is at a concentration of 25 mg/mL.Abstrak. Daun ciplukan memiliki berbagai kandungan senyawa, seperti flavonoid, saponin, dan alkaloid yang diduga memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini mengkaji potensi daun ciplukan (Physalis angulata L.) sebagai antibakteri terhadap bakteri penyebab jerawat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ciplukan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Daun ciplukan diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 15, 20, 25, 30, 35, 40 mg/mL. Setiap konsentrasi dilakukan pengujian aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi agar cara sumuran. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun ciplukan memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Konsentrasi paling efektif yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri yaitu 40 mg/mL dengan zona hambat pada bakteri Propionibacterium acnes sebesar 6,21 mm sedangkan pada Staphylococcus epidermidis sebesar 6,75 mm. Konsentrasi terkecil yang mampu menghambat bakteri Propionibacterium acnes yaitu 30 mg/mL sedangkan pada bakteri Staphylococcus epidermidis pada konsentrasi 25 mg/mL.