Abstract. The Baduy tribe utilizes a variety of local plants for traditional medicine, including seven species used to treat acne, namely Jamaica cherry, bilimbi, gotu kola, purple nutsedge, Red ginger, Bengal ginger, and tamarind. The purpose of this study was to examine the parts of the plant that are used as anti-acne, examine what groups of compounds contained in plants that have anti-acne activity, and examine the mechanism of action as anti-acne. The method used in this research was Systematic Literature Review (SLR) method. Journal articles used in this study were collected from PubMed, Google Scholar, Wiley and Sciencedirect databases. The result showed that the plant parts that are utilized as anti-acne by the Baduy community include roots, fruits, leaves, and rhizomes. The compound groups identified in tamarind, kersen and teki grass were flavonoids, bangle and red galangal was terpenoids, belimbing wuluh was phenolics, and gotu kola was triterpenoids. The mechanism of action was protein denaturation, affect the integrity of peptidoglycan in the cell wall and disrupt plasma membrane permeability. The seven plants showed good potency as antiacne against acne-causing bacteria such as Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus and Staphylococcus epidermidis. Abstrak. Suku Baduy memanfaatkan beragam tanaman lokal untuk pengobatan tradisional, termasuk tujuh spesies yang digunakan untuk mengobati jerawat yaitu kersen, belimbing wuluh, pegagan, rumput teki, lengkuas merah, bangle, dan asam jawa. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji bagian tanaman yang dijadikan sebagai antijerawat, mengkaji golongan senyawa apa saja yang terdapat pada tanaman yang memiliki aktivitas antijerawat, dan mengkaji mekanisme kerjanya sebagai antijerawat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Systematic Literatur Review (SLR). Artikel jurnal yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari database PubMed, Google Scholar, wiley dan Sciencedirect. Hasil menunjukkan bahwa bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai antijerawat oleh masyarakat Suku Baduy antara lain akar, buah, daun, dan rimpang. Golongan senyawa yang teridentifikasi pada asam jawa, kersen dan rumput teki yaitu flavonoid, bangle dan lengkuas merah yaitu terpenoid, belimbing wuluh yaitu fenolat, dan pegagan yaitu triterpenoid. Mekanisme kerjanya yaitu mendenaturasi protein, mempengaruhi integritas peptidoglikan pada dinding sel dan mengganggu permeabilitas membran plasma. Ketujuh tanaman tersebut menunjukkan potensi sebagai antijerawat yang cukup baik terhadap bakteri penyebab jerawat seperti Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis.