Neomycin krim merupakan obat antibiotik dalam bentuk campuran antara emulsi minyak dan air. Pada Neomycin krim perlu dilakukan pengujian secara mikrobiologi untuk mengukur efek senyawa terhadap pertumbuhan mikroba uji yang peka melalui proses ekstraksi menggunakan suatu pelarut agar zat aktif terpisahkan dari campurannya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut (dietil eter, petroleum benzene, dan kloroform) terhadap kadar potensi antibiotik neomisin krim. Penelitian menggunakan metode eksperimental, terdiri atas tahapan ekstraksi (persiapan sampel) menggunakan metode maserasi melalui ektraksi cair-cair, dan tahapan penetapan kadar potensi antibiotik menggunakan metode lempeng-silinder. Hasil pengamatan ekstrak dari masing-masing pelarut menunjukkan bahwa ekstrak dari pelarut kloroform terpisah menjadi dua fase, yaitu fase terdispers (pelarut buffer) berwarna bening yang secara proposional berada pada bagian atas dan fase pendispers berada pada bagian bawah. Ekstrak petroleum benzene terpisah menjadi dua fase, yaitu fase terdispers berwarna putih yang secara proposional berada pada bagian bawah dan fase pendispers berada pada bagian atas, sedangkan pada ekstrak dietil eter terpisah menjadi dua fase namun tidak proposional, yaitu fase terdispers berwarna putih bening berada pada bagian bawah dengan porsi lebih banyak dibanding fase pendispers yang berada pada bagian atas. Hasil uji potensi menunjukkan pada ektrak kloroform diperoleh kadar potensi 97,15%, ekstrak dietil eter 80,88%, dan ekstrak petroleum benzene 45,78%. Dengan demikian, kadar potensi optimum diperoleh pada ekstraksi menggunakan pelarut kloroform.