p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TEKNO
Jefry D. Mamoto
Universitas Sam Ratulangi

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Alternatif Pemecahan Masalah Overtopping Manado Town Square Albert C. Kappers; Jefry D. Mamoto; M. Ihsan Jasin
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.56499

Abstract

Manado Town Square berada di Kecamatan Sario, Manado, Provinsi Sulawesi Utara yang merupakan pusat perbelanjaan dan keramaian di pesisir pantai Kota Manado. Berdasarkan penilitian sebelumnya dari Kevin (2023) diketahui bahwa Seawall yang ada di kawasan Manado Town Square memiliki masalah yaitu overtopping. Penyebab dari terjadinya overtopping adalah karena Seawall tersebut dibangun terlalu landai yaitu 27° dimana hal itu tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Massachussets Office of Coastal Zone Management yaitu harus melebihi >30° dan ukuran mercu serta area limpasan kurang memiliki daya pantul untuk membalikkan gelombang yang terjadi. Berdasarkan hal tersebut maka, perlu adanya analisis ulang untuk mengatasi masalah yang ada. Hal-hal yang diperlukan dalam pemecahan masalah overtopping yaitu ketersediaan data primer dan data sekunder. Data primer antara lain: inventarisasi dan identifikasi masalah. Data sekunder antara lain: data angin, data pasang surut, peta lokasi, data bathimetri dan foto udara. Data tersebut dianalisa agar mendapatkan alternatif pemecahan masalah overtopping. Berdasarkan hasil analisis didapatkan alternatif yang tepat mengenai pemecahan masalah overtopping yaitu desain kembali mercu sesuai dengan run-up HHWL 5.5894 m dan MSL 4.0650 m kemiringan bangunan 30°. Kata kunci: Manado Town Square, overtopping , pengaman pantai, seawall
Analisis Pengaruh Kedalaman Terhadap Transformasi Gelombang Di Pantai Likupang Renaldi H. Umboh; Jefry D. Mamoto; Ariestides K. T. Dundu
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.56500

Abstract

Pantai Paal, Likupang Timur, Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, merupakan kawasan area wisata, namun juga rentan terhadap dampak gelombang laut yang dapat mempengaruhi stabilitas garis pantai dan ekosistem pesisir. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian terdahulu untuk mengkaji lebih dalam tentang perbandingan transformasi gelombang berdasarkan pengaruh kedalaman laut. Data yang diperoleh dianalisis dan dibuat lima stasiun (STA) untuk memahami bagaimana perubahan kedalaman mempengaruhi proses refraksi, shoaling, dan gelombang pecah. Dari hasil perhitungan gelombang di perairan Paal didominasi oleh gelombang arah Tenggara dengan gelombang maksimum terjadi pada bulan Juli 2006 dengan H = 1.230 m dan T = 4.698 det. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses-proses transformasi gelombang untuk proses refraksi (Kr) berkisar antara 1,0107 m sampai 1,6994 m dan shoaling (Ks) berkisar antara 0,9412 sampai 1,5003 m di lima stasiun memiliki tinggi gelombang yang sama. Namun, untuk gelombang pecah menunjukkan adanya perbedaan antara tinggi gelombang pecah (Hb) dan kedalaman gelombang pecah (db) pada semua stasiun (STA). Ini menunjukkan kontur kedalaman perairan memiliki pengaruh signifikan terhadap transformasi gelombang, di mana peningkatan kedalaman cenderung mengurangi tinggi gelombang dan memperpanjang periode gelombang. Kata kunci: Pantai Paal, Likupang, transformasi gelombang, gelombang pecah
Studi Pengembangan Potensi Pantai Firdaus Di Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara Meivitha M. Rimbing; M. Ihsan Jasin; Jefry D. Mamoto
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.56503

Abstract

Pantai Firdaus terletak di kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara adalah pantai yang disepanjang pesisirnya dilewati jalan penghubung antara kabupaten Minahasa Utara dan Minahasa, selain itu wilayah pesisir yang memiliki pasir hitam itu juga dijadikan masyarakat sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal nelayan sehingga dapat dikatakan pantai Firdaus ini memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Studi pengembangan potensi wilayah pantai harus dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa data angin, data gelombang, data pasang surut, juga melalui software penunjang yang ada. Kemudian data tersebut di analisis sehingga didapatkan potensi apa yang dapat dikembangkan di wilayah pantai Firdaus. Berdasarkan analisa yang dilakukan terhadap wilayah Pantai Firdaus menggunakan data gelombang dan angin (masa lalu) 5 tahun, maka diperoleh hasil Tinggi gelombang signifikan (H) = 0.746 meter, periopde gelombang signifikan (T) = 4.365 detik dan tinggi gelombang pecah (Hb) = 0.946 meter. Berdasarkan hasil dtersebut dapat disimpulkan pantai Firdaus memiliki tinggi gelombang yang relative rendah sehingga sangat aman dikembangkan untuk kegiatan masyarakat, ditunjang juga dengan lokasi Pantai yang mudah untuk diakses membuat wilayah Pantai Firdaus sangat strategis untuk Pariwisata, dan sesuai juga dengan RTRW Kabupatan Minahasa Utara yang merencanakan strategi pengembangan wisata pantai dan bahari di kecamatan Kema. Kata kunci: Pantai Firdaus, potensi pantai, beach nourishment