Proses quantity takeoff material atau perhitungan volume pekerjaan merupakan proses yang dilakukan untuk mendapatkan estimasi biaya material dalam sebuah proyek kontruksi. Proses quantity takeoff material yang dikerjakan secara manual seringkali menimbulkan kesalahan – kesalahan human error seperti kesalahan pembacaan gambar, penginputan data, dll, serta memakan waktu dalam pengerjaannya. Selain itu perubahan pada design yang sering kali berubah – ubah mengikuti kondisi di lapangan memakan banyak waktu apabila dilakukan secara manual. BIM mengubah seluruh konsep design, seluruh informasi kontruksi berupa gambar, estimasi biaya, dll dapat saling terkait/terintegrasi. Penelitian ini dilakukan dengan memodelkan data Detailed Engineering Design menggunakan Software Autodesk Revit 2021 (Student Version) yang didapatkan dari konsultan perencana pada Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Permanen Poltekkes Kemenkes, Maluku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui selisih total cost material menggunakan metode konvensional/manual dengan metode BIM, serta mengetahui perbedaan pengerjaan design berbasis CAD dan berbasis BIM pada pekerjaan struktur dan arsitektur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya selisih total cost material menggunakan metode konvensional/manual dan metode BIM, pada pekerjaan struktur diperoleh selisih sebesar 10,4 % dan pada pekerjaan arsitektur diperoleh selisih sebesar 5,4 %. Penggunakan Software berbasis BIM dalam pengerjaan design dapat mempermudah pengerjaan karena seluruh proses pengerjaan design saling terintegrasi sehingga lebih menghemat waktu dibandingkan dengan pengerjaan design menggunakan CAD yang dilakukan secara terpisah dalam pengerjaannya.