Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Teknologi Sistem Pengairan Tanaman Holtikultura berbasis Tenaga Surya di Desa Gunung Silanu Kabupaten Jeneponto Fitrah Darmawan; Ismail Aqsha; Helda Ibrahim; Edi Suhardi Rahman; Yasdin Yasdin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat (AbdiMas)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59562/abdimas.v1i2.598

Abstract

Desa Gunung silanu adalah salah satu desa yang terletak di wilaya Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan dengan luas wilayah 12,50 km2. Desa Gunung Silanu memiliki ikim yang sama dengan desa-desa lain yang ada di wilayah Kabupaten Jeneponto yakni iklim tropis dengan curah hujannya sangat rendah. Petani di desa ini mayoritas membudidayakan tanaman holtikultura dibanding dengan tanaman padi karena tanaman padi membutuhkan banyak air. Beberapa petani menanam tanaman holtikultura jenis sayuran seperti sawi, bayam, terong, kubis, labu, dan kangkung hanya pada musim hujan karena tanaman sayuran ini membutuhkan banyak air dibanding tanaman holtikultura lainnya seperti cabai, tomat, dan bawang. Pada musim kemarau, para petani tetap menanam tanaman holtikultura jenis sayuran dengan mengandalkan air dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Puncara dengan bantuan pompa air jenis mesin diesel berbahan bakar BBM. Melihat kondisi petani yang membutuhkan banyak biaya setiap kali melakukan pengairan ladang perkebunan menggunakan pompa mesin, maka kami bermaksud untuk memberikan sebuah solusi yaitu dengan membuat sistem pengairan lahan pertanian menggunakan jenis pompa yang digerakkan oleh motor listrik dengan sumber daya yang dapat diambil dari tenaga matahari. Pemilihan solusi ini sangat tepat menurut kami, dengan berbagai alasan yang sangat kuat yaitu karena sumber tenaga yang dibutuhkan berupa listrik dari tenaga surya lebih ramah lingkungan, tidak membutuhkan biaya bahan bakar, serta mudah didapatkan oleh petani mengingat di desa ini memiliki intensitas cahaya matahari sangat tinggi.