Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pemahaman Mahasiswa Terhadap Objek Formal Geografi: Studi Kasus pada Mata Kuliah Pengantar Filsafat Geografi Giyanto, Giyanto
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 10
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas PGRI Palembang dalam membedakan bermacam pendekatan atau objek formal dalam kajian geografi (yakni pendekatan spasial, kelingkungan dan kompleks-wilayah). Pengujian pemahaman dilakukan dengan menjelaskan terlebih materi tentang objek formal geografi kemudian diuji melalui tes tengah semester dengan memanfaatkan ringkasan laporan penelitian pada Jurnal Forum Geografi sebagai objek analisis. Tiga contoh laporan penelitian yang digunakan mewakili tiga pendekatan dalam bidang ilmu geografi. Berdasarkan tiga contoh abstrak penelitian tersebut kemudian mahasiswa diberikan pertanyaan untuk mengklasifikasikan jenisbermacam pendekatan yang dipakai dalam laporan penelitian. Setelah berhasil mengklasifikasikan, mahasiswa kemudian diwajibkan memberi penjelasan terhadap ketiga contoh laporan penelitian yang digunakan. Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa pemahaman mahasiswa dalam membedakan ketiga pendekatan dalam ilmu geografi sudah cukup memadai namun demikian pemahaman yang lebih mendalam dan mendetail perlu ditingkatkan lagi melalui metode pembelajaran yang lebih tepat.Kata Kunci: objek formal, filsafat geografi, pemahaman mahasiswa geografi
Pemahaman Mahasiswa Terhadap Objek Formal Geografi: Studi Kasus pada Mata Kuliah Pengantar Filsafat Geografi Giyanto Giyanto
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 10
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas PGRI Palembang dalam membedakan bermacam pendekatan atau objek formal dalam kajian geografi (yakni pendekatan spasial, kelingkungan dan kompleks-wilayah). Pengujian pemahaman dilakukan dengan menjelaskan terlebih materi tentang objek formal geografi kemudian diuji melalui tes tengah semester dengan memanfaatkan ringkasan laporan penelitian pada Jurnal Forum Geografi sebagai objek analisis. Tiga contoh laporan penelitian yang digunakan mewakili tiga pendekatan dalam bidang ilmu geografi. Berdasarkan tiga contoh abstrak penelitian tersebut kemudian mahasiswa diberikan pertanyaan untuk mengklasifikasikan jenisbermacam pendekatan yang dipakai dalam laporan penelitian. Setelah berhasil mengklasifikasikan, mahasiswa kemudian diwajibkan memberi penjelasan terhadap ketiga contoh laporan penelitian yang digunakan. Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa pemahaman mahasiswa dalam membedakan ketiga pendekatan dalam ilmu geografi sudah cukup memadai namun demikian pemahaman yang lebih mendalam dan mendetail perlu ditingkatkan lagi melalui metode pembelajaran yang lebih tepat.Kata Kunci: objek formal, filsafat geografi, pemahaman mahasiswa geografi
KAJIAN POTENSI PENGEMBANGAN WISATA BUATAN JAKABARING SPORT CITY KOTA PALEMBANG Meri Anggraini; Sukardi Sukardi; Giyanto Giyanto
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v6i2.5246

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kajian potensi pengembangan wisata buatan yang ada di jakabring sport city. Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Gubernur H.A Bastari Kota Palembang yang letaknya tidak jauh dari pusat kota Palembang, Dimana yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah pengunjung yang berkunjung ke Jakabaring Sport City. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik Observasi, Angket (Kuisioner), dan Dokumentasi, setelah data terkumpul kemudian di analisis dengan menggunakan metode analisis deskritip-kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa  Jakabaring Sport City ini  pada masa pandemi Covid-19 ini mengalami penurunan pengunjung yang signifikan, Bulan Januari berjumlah 3.060 pengunjung dan di bulan April - Juli pengunjung di JSC berjumlah 0 pengunjung  karena pada bulan ini Covid-19 sedang memuncak seluruh tempat wisata di Indonesia di tutup termasuk Jakabaring Sport City masa Covid-19 sedang memuncak dan pada bulan agustus - november adalah New Normal dimana masa ini masyarakat sudah bisa mengunjungi tempat wisata namun  tetap harus mengikuti protocol kesehatan dan memakai masker  untuk masuk ke JSC ini merogoh kocek hingga 7 ribu sampai 10 ribu, 7 ribu untuk kendaraan bermotor dan untuk kendaraan mobil mencapai 10 ribu dan di JSC ini memiliki banyak fasilitas yang telah dijadikan wisata favorit bagi pengunjung destinasi andalan JSC yakni Lapangan Tembak/Shooting Range tempat ini kerap dikunjungi masyarakat untuk besantai di hari weekend dan melepas penat setelah 1 minggu bekerja.
SURVEI TINGKAT KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGERJAKAN TES BERBENTUK JAWABAN SINGKAT (SHORT ANSWER TEST) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (GEOGRAFI) KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MESUJI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Dessy Febyronita; Giyanto Giyanto
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.52 KB) | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v1i1.812

Abstract

ABSTRAKTes objektif terdiri dari tes pilihan ganda, tes menjodohkan, tes benar salah dan tes jawaban singkat (short answer test). Dalam penerapan jenis soal disesuaikan dengan tingkat pendidikan karena tidak semuabentuk tes cocok untuk peserta didik, tes jawaban singkat dilakukan untuk mengukur kemampuan pengembangan terhadap daya ingat siswa serta kesulitan dalam mengerjakan soal evaluasi. Dari persoalantersebut maka dilakukan penelitian survei dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam mengerjakan tes berbentuk jawaban singkat (short answer test). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas VII dengan jumlah 118 siswa dan sampel berjumlah 30 siswa diambil dari kelas VII.3 dengan teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik simple random sampling atau sampel acak. Sumber data penelitian ini adalahhasil belajar siswa kelas VII.3. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam mengerjakan tes ditentukan oleh daya ingat dan tipe soal. Hal tersebut diketahui hasil persentase butirsoal Short Answer Test terdapat 16 % soal tergolong sukar. Soal yang tergolong sukar cenderung bentuk soal yang terlalu panjang serta kalimat soal yang kurang jelas sehingga menyebabkan siswa sulit untukmenjawab soal dengan baik. Sebanyak 47% soal tergolong sedang dan terdapat 37% soal tergolong mudah. Soal yang tergolong mudah cenderung bentuk soal yang pendek atau singkat serta kalimat soaljelas dan mudah dipahami sehingga siswa dengan mudah untuk menjawab soal dengan baik.Kata kunci: Kemampuan Siswa, Short Answer Test, Hasil Belajar
THE INFLUENCE OF THE USE OF GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) APPLICATION AS A GEOGRAPHIC LEARNING MEDIA TO IMPROVE ENVIRONMENTAL KNOWLEDGE OF THE ELEVENTH GRADESTUDENTS OF SMA MUHAMMADIYAH 1 PALEMBANG Molly Ardiansyah; Ramanata Disurya; Giyanto Giyanto
Tadulako Social Science and Humaniora Journal Vol. 1 No. 1 (2020): Tadulako Social Science and Humaniora Journal
Publisher : LPPM Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Basically, a geographical information system is a system consisting of interrelated components (related) in achieving a goal, based on information (data, facts, conditions, phenomena) based on geographical conditions (regional, spatial, spatial) whose positioncan be checked in Earth's surface (geographical reference). The problem in this study waswhether the use of Geographic Information Systems (GIS) applicationas a medium of learning geography influenced the improvement of environmental knowledge of the eleventh gradestudents of SMAMuhammadiyah 1 Palembang. The purpose of this research wasto determine whether the use ofGeographic Information System (GIS) applicationas a Geography learning media affects the improvement of environmental knowledge of thestudents in the subject of disaster mitigation. This study utilizedquantitative descriptive methods using data collection techniques through test questions, and documentation. The sample collection technique used in this research wasrandom sampling. Data analysis techniques used wereHomogeneity Test and Hypothesis test, data presentation and drawing conclusions or data verification flow. The results of this study indicated that the use of Geographic Information Systems (GIS)application as a learning media for Geography increased the learning outcomes or knowledge about environment of class XI IPS 2 (Experiment) which was better with a value of 78.13 than XI IPS 1 (Control) with a value of 66.50.
Identifikasi Kesesuaian Ekologi Permukiman Kampung Air Pulau Kemaro Sebagai Sumber Belajar Geomorfologi Fluvial Nanda Ayuliana Susyati; Ramanata Disurya; Giyanto Giyanto
Edu Geography Vol 11 No 3 (2023): Vol 11 No 3 (2023)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v11i2.70776

Abstract

The objective of this study is to identify the ecological attributes of the settlements in Kemaro Island Water Village as well as assess their appropriateness as educational resources for geography course material on the topic of fluvial geomorphology in class X, SMA N 5, Palembang. The research employed a descriptive-qualitative approach, utilizing various methods for data collection such as interviews, observation, and documentation. The findings of the study indicate that Kemaro Island is a geographical feature characterized by its location as a bar or sediment situated within the central area of a channel or river flow. Kemaro Island exhibits ecological characteristics in the form of a distinctive Water Village, where individuals reside along the Musi riverbank. The primary occupations of the local community residing on Kemaro Island encompass fishing, diving, boat operation, and agricultural pursuits. The agricultural practitioners residing on Kemaro Island employ a method of rice cultivation that capitalizes on the tidal nature of the nearby river water. Kemaro Island exhibits considerable potential for utilization as a tourism destination. The water landscape of Kemaro Island possesses ecological characteristics that can serve as a valuable educational resource for studying fluvial geomorphology within an environmental context. Hence, it is anticipated that social studies Geography teachers could use the Kemaro Island Kampung Air area as an educational resource for social studies Geography, with the aim of enhancing students' understanding of the local environment
Polygamy in the context of family law and the crisis of civic responsibility Taufik, Mirna; Damayanti, Nina; Giyanto, Giyanto
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 21, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jc.v21i1.66423

Abstract

Polygamy among teenagers is an uncommon phenomenon in Indonesia, but it is prevalent in Musi Banyuasin Regency, South Sumatra. There are underlying factors contributing to this concerning trend among teenagers, which worries parents and continues to rise annually due to its potential impact on a child's future. Unfortunately, families often feel compelled to accept early polygamous marriages due to concerns about family honor. Despite the strict process mandated by family law, societal attitudes undermine this, leading to significant risks for those involved. Furthermore, the government's influence in implementing effective measures seems limited, highlighting an apparent lapse in civic responsibility. Therefore, this research aims to delve into the factors driving teenage polygamy and explore potential solutions that the local government and the community could pursue. The research methodology involves a qualitative approach with a focus on case studies. Purposive sampling was used to select 36 respondents, including ten polygamous teenage husbands, ten first wives, ten second wives, and six community figures. Data was collected through in-depth interviews. The research findings reveal a significant increase in teenage polygamous marriages in Musi Banyuasin Regency over the past decade. Factors contributing to this trend include premarital pregnancy, family economic conditions, societal misconceptions, and the influence of the polygamous environment.