Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN POTENSI PENGEMBANGAN WISATA BUATAN JAKABARING SPORT CITY KOTA PALEMBANG Meri Anggraini; Sukardi Sukardi; Giyanto Giyanto
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v6i2.5246

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kajian potensi pengembangan wisata buatan yang ada di jakabring sport city. Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Gubernur H.A Bastari Kota Palembang yang letaknya tidak jauh dari pusat kota Palembang, Dimana yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah pengunjung yang berkunjung ke Jakabaring Sport City. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik Observasi, Angket (Kuisioner), dan Dokumentasi, setelah data terkumpul kemudian di analisis dengan menggunakan metode analisis deskritip-kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa  Jakabaring Sport City ini  pada masa pandemi Covid-19 ini mengalami penurunan pengunjung yang signifikan, Bulan Januari berjumlah 3.060 pengunjung dan di bulan April - Juli pengunjung di JSC berjumlah 0 pengunjung  karena pada bulan ini Covid-19 sedang memuncak seluruh tempat wisata di Indonesia di tutup termasuk Jakabaring Sport City masa Covid-19 sedang memuncak dan pada bulan agustus - november adalah New Normal dimana masa ini masyarakat sudah bisa mengunjungi tempat wisata namun  tetap harus mengikuti protocol kesehatan dan memakai masker  untuk masuk ke JSC ini merogoh kocek hingga 7 ribu sampai 10 ribu, 7 ribu untuk kendaraan bermotor dan untuk kendaraan mobil mencapai 10 ribu dan di JSC ini memiliki banyak fasilitas yang telah dijadikan wisata favorit bagi pengunjung destinasi andalan JSC yakni Lapangan Tembak/Shooting Range tempat ini kerap dikunjungi masyarakat untuk besantai di hari weekend dan melepas penat setelah 1 minggu bekerja.
REPRESENTASI MUHAMMADIYAH DALAM DEMOKRASI DI ARAS LOKAL STUDI PERLUASAN REPRESENTASI KEWARGAAN OLEH KADER MUHAMMADIYAH DI ERA PEMERINTAHAN MAHYELDI-EMZALMI DI KOTA PADANG Tesha Dwi Putri; Didi Rahmadi; Lara Indah Yandri; Meri Anggraini
Menara Ilmu Vol 15, No 1 (2021): VOL. XV NO. 1 JULI 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v15i1.2731

Abstract

Selama ini dukungan terhadap isu-isu publik yang dilakukan oleh organisasi keagamaan masih belum menjadi fokus utama (Hiarej & Stokke, 2017). Organisasi yang berbasis keagamaan seperti Muhammadiyah masih berkutat kepada isu-isu identitas keagamaan, Muhammadiyah cenderung abai apabila berkaitan dengan isu-isu dasar. Tentunya,  Sebagai  organisasi  yang  memiliki  jaringan  sosial  (social  networking)  yang paling mapan. Sehubungan dengan itu, penelitian ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian diantaranya: 1) apa peran Muhammadiyah terutama di tingkat lokal dalam memperkuat gagasan-gagasan demokrasi?; 2) bagaimanakah gambaran peran kader-kader Muhammadiyah yang terpilih baik sebagai anggota  dewan  maupun  kepala  daerah  dalam  memberikan  akses  kepada  kelompok- kelompok masyarakat sipil dalam memperjuangkan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada isu-isu publik?. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa saja isu-isu publik yang mendapat perhatian dari Muhammadiyah, kemudian peneliti juga mendeskripsikan  pola-pola  respon  kader-kader  Muhammadiyah  yang  duduk  di  jabatan politik terhadap isu-isu kewargaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kulaitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Dari temuan dilapangan didapatkan fakta bahwa Muhammadiyah tidak memandang skeptis tentang politik. Politik bagi Muhammadiyah adalah tugas mu’amalah dunyawiyah yang wajib diperhatikan dalam konteks menjalankan ajaran Islam dalam kehidupan umat dan bangsa bahkan lokal. Salah satu cara untuk mencapai cita-cita politik melalui kader Muhammadiyah yakni tegaknya sebuah sistem berdasarkan nilai-nilai agama. Artinya kader Muhammadiyah yang masuk kedalam sistem politik harus menganut politik adiluhung (high politics) yang menekankan pada penanaman etika moral agama ke dalam setiap individu Muslim. Upaya ini ditempuh melalui proses pendidikan guna membentuk manusia yang secara etis memiliki integritas diri. Oleh karena itu, membekali mereka dengan pengetahuan agama yang cukup diharapkan bisa membentengi diri dari tindakan dan kebijakan yang merugikan rakyat yang dipimpinnya. Meskipun secara institusional Muhammadiyah condong pada politik adiluhung, namun ada juga warga anggotanya yang aktif dalam partai politik (low politics). Muhammadiyah memandang bahwa politik di Indonesia sekarang ini mengarah pada perilaku politik yang pragmatik.Kata Kunci: Muhammadiyah, Islam Berkemajuan, Lokal