This study explores the implementation of the At-Tibyan method in learning to read the Qur'an for Santri at the Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ; Qur'an Education Centre) Abnaul Qur'an Mataram. This research uses descriptive qualitative research methods with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. Data analysis is done non-statistically in accordance with descriptive data that is not expressed in the form of numbers. The results showed that: (1) The application of the At-Tibyan method is carried out in five ways, namely: talaqqi, tahajji, use of Arabic, direct teaching of tajweed law, and provision of additional material. (2) Supporting and inhibiting factors in the implementation of the At-Tibyan method include: a) Supporting factors, namely the At-Tibyan method has a guidebook and curriculum as a teaching guide. b) Inhibiting factors include the difficulty of adjusting the At-Tibyan method to the concept of learning students, the lack of understanding of the ustadzah related to the At-Tibyan method, and the lack of cooperation between ustadzah and santri guardians. Abstrak: Penelitian ini mengeksplorasi implementasi metode At-Tibyan dalam pembelajaran membaca Al-Qur'an bagi Santri di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Abnaul Qur'an Mataram. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara non statistik sesuai dengan data deskriptif yang tidak diekspresikan dalam bentuk angka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan metode At-Tibyan dilakukan melalui lima cara, yaitu: talaqqi, tahajji, penggunaan bahasa Arab, pengajaran hukum tajwid secara langsung, dan penyediaan materi tambahan. (2) Faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi metode At-Tibyan mencakup: a) Faktor pendukung, yaitu metode At-Tibyan memiliki buku panduan dan kurikulum sebagai pedoman pengajaran. b) Faktor penghambat meliputi kesulitan penyesuaian metode At-Tibyan dengan konsep belajar santri, kurangnya pemahaman dari para ustadzah terkait metode At-Tibyan, dan kurangnya kerjasama antara ustadzah dengan wali santri.