Franz Josef Tarigan
Eka Hospital Cibubur

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Aminophylline pada Pasien dengan Difficult Weaning Ventilator Mekanik Paksa Evanterasi Diafragma Franz Josef Tarigan; Erwin Pradian
Jurnal Anestesi Perioperatif Vol 11, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15851/jap.v11n3.3370

Abstract

Penggunaan ventilasi mekanik dapat mengakibatkan kelemahan diafragma yang didiagnosis sebagai ventilator induced diaphragmatic injury (VIDD) yang dapat terjadi mulai 72 jam pascapenggunaan ventilator mekanik. Aminofilin, derivat teofilin diketahui dapat meningkatkan rangsangan nervus phrenicus dan kontraktilitas diafragma pada kasus kelemahan diafragma akibat penggunaan ventilator mekanik. Laporan kasus ini membahas pemberian terapi aminofilin pada pasien dengan kesulitan penyapihan ventilator mekanik pascaevanterasio diafragma, dengan komorbiditas ventilator associated pneumonia (VAP) selama rawatan. Aminofilin diberikan dengan dosis 6 mg/kgBB selama lima hari. Evaluasi dilakukan dengan menilai tidal volume, pressure support, dan keberhasilan spontaneous breathing trial. Pada pasien didapatkanpeningkatan tidal volume dengan penurunan kebutuhan pressure support (PS) signifikan pada hari pertama dan kedua pemberian terapi. Penurunan PS dari 12 menjadi 9 mmHg pada hari pertama, dan 6 mmHg pada hari kedua. Pasien dapat dilakukan spontaneous breathing trial (SBT) pada hari ketiga, dan penyapihan ventilator mekanik berhasil dilakukan. Kami menyimpulkan bahwa pemberian aminofilin bermanfaat dalam membantu penyapihan ventilator mekanik pada pasien dengan kesulitan penyapihan. 
Hubungan Platelet Lymphocyte Ratio (PLR) dengan Status Mortalitas H-28 pada Pasien Sepsis Associated Acute Kidney Injury Franz Josef Tarigan; Tinni T. Maskoen; Dhany Budipratama
Jurnal Anestesi Perioperatif Vol 12, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15851/jap.v12n1.3626

Abstract

Inflamasi merupakan proses yang berperan penting dalam perkembangan Sepsis-associated acute kidney injury (S-AKI). Rasio platelet-limfosit (PLR) merupakan penanda inflamasi baru yang mulai sering digunakan untuk memperkirakan mortalitas. Pada fase inflamasi terjadi peningkatan produksi platelet akibat cedera endotel disertai dengan peningkatan rekrutmen limfosit ke ginjal sehingga dapat tergambar pada nilai PLR. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan PLR dengan mortalitas pada pasien S-AKI di ICU RSUP Dr. Hasan Sadikin. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah case-control secara retrospektif dengan menggunakan rekam medis 136 pasien S-AKI di ICU RSUP Dr. Hasan Sadikin pada tahun 2021–2022 yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dan dibagi menjadi kelompok bertahan hidup 68 orang dan kelompok mortal 68 orang. Penelitian dilakukan mulai dari Maret 2022 sampai Februari 2023. Pengambilan sampel dilakukan secara vkonsekutif, kemudian dilakukan analisis statistik chi-square untuk melihat hubungan nilai PLR dengan status mortalitas h-28. Didapatkan rasio odd pada PLR sebesar 165 dan nilai cut-off PLR penelitian ini adalah 120. Terdapat hubungan antara nilai PLR dan mortalitas h-28 pada pasien S-AKI. Pasien dengan nilai PLR≥120 memiliki risiko mortalitas h-28 lebih tinggi. Peningkatan nilai rasio platelet dan limfosit pada pasien cedera ginjal akut akibat sepsis yang mortal terjadi karena peningkatan penggunaan leukosit ke ginjal dan peningkatan produksi platelet akibat inflamasi yang berat.