Maria Arnoldiana Dadjan Uran
Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PROSPEK PENGEMBANGAN TERNAK KUDA KABUPATEN NGADA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Nicolaus Noywuli; Maria Arnoldiana Dadjan Uran
Jurnal Pertanian Unggul Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pertanian Unggul
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.059 KB)

Abstract

Ternak Kuda Bagi Masyarakat Kabupaten Ngada Memiliki Banyak Manfaat, Baik Ekonomi Maupun Social Budaya Terutama Sebagai Ternak Penghasil Daging, Tenaga Kerja, Sarana Adat Istiadat, Sarana Transportasi, Olahraga Dan Untuk Rekreasi. Penelitian Bertujuan Untuk Mengetahui Kondisi Eksisting Dan Prospek Pengembangan Kuda Kabupaten Ngada. Penelitian Menggunakan Metode Survey Dan Telaah Pustaka. Pengumpulan Data Dilakukan Melalui Survey Dan Wawancara Juga Menggunakan Data Publikasi Instansi Teknis Serta Dianalisis Dan Disajikan Secara Deskriptif Yang Dilakukan Pada Bulan Oktober - Desember 2022. Hasilnya Menunjukkan Bahwa Kuda Yang Dikembangkan Di Kabupaten Ngada Saat Ini Terutama Jenis Kuda Lokal Flores, Timor Dan Sumba. Populasi Kuda Kabupaten Ngada Tahun 2021 Sebanyak 12.847 Ekor Dan Luas Padang Penggembalaan 13.524 Ha, Serta Peternak Sebanyak 6.223 Orang. Pola Pemeliharaan Ternak Di Kabupaten Ngada Belum Intesif Dan Masih Didominasi Oleh Usaha Peternakan Berskala Kecil. Disamping Itu Kondisi Eksisting Aktivitas Pengembangan Kuda Kabupaten Ngada Dipengaruhi Oleh Terbatasnya Modal, Tata Laksana Pemeliharaan Yang Bersifat Tradisional, Rendahnya Perhatian Terhadap Pemanfaatan Produk (Daging Dan Susu),Dan Kurangnya Penerapan Teknologi Reproduksi, Pakan, Maupun Limbah. Direkomondasikan Untuk Dikembangkan Dalam Skala Besar Karena Memiliki Prospek Pengembangan Yang Baik Untuk Memenuhi Manfaat Ekonomi Dan Social Budaya.
MENELISIK PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN BAMBU PADA MASYARAKAT KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADA Maria Arnoldiana Dadjan Uran; Agustina Ferderika Bupu; Wilhelmina Odje; Martha Isabela Ngadha Reo; Mario Geraldo Alexandro Doy Siu; Maria Asuntha Karolina Watu; Maria Selviana Suri
Jurnal Pertanian Unggul Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pertanian Unggul
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman bambu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas pada batangnya. Tanaman bambu memiliki potensi tinggi dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia. Kabupaten Ngada terkhusus di Kecamatan Bajawa merupakan tempat yang tepat dan berpotensi tumbuh dan berkembangnya tanaman bambu. Hal ini dipengaruhi oleh iklim dan unsur tanah yang mendukung. Namun, saat ini populasi tanaman bambu dengan jenis-jenis bambu yang ada mengalami penurunan. Ini dikarenakan minimnya pemahaman masyarakat terkait teknik penanaman, pemeliharaan, dan prospek tanaman bambu. Populasi tanaman bambu akan mengalami Jika ditanam, dirawat, dan dikelola secara baik, usaha pengerajinan tanaman bambu ini dapat mengahasilkan pendapatan yang tinggi. Berkaitan dengan hal di atas, penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mengumpulkan data dan informasi terkait populasi dan prospek pengembangan tanaman bambu pada masyarakat kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan data yang diambil yakni data primer. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan observasi, wawancara, dan angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode Miles dan Huberman yang mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yakni terdapat dua jenis bambu di Kecamatan Bajawa yakni bambu betung dan bambu pering yang masih ada pada tahun 2023. Bambu betung berjumlah 2135 rumpun dan bambu pering berjumlah 549 rumpun, dengan jumlah keseluruhan dua jenis bambu ini adalah 2684 rumpun. Berdasarkan perolehan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa potensi tanaman bambu di kecamatan bajawa mengalami penurunan, dikarenakan kurangnya pembudidayaan dan minimnya pemahaman masyarakat terkait prospek pengembangan tanaman bambu.